Margaasih, Kecamatan yang Penuh Keanehan di Kabupaten Bandung

Margaasih, Kecamatan yang Penuh Keanehan di Kabupaten Bandung

Margaasih, Kecamatan yang Penuh Keanehan di Kabupaten Bandung (Unsplash.com)

Kabupaten Bandung merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Sampai tahun 2024 ini, ada 31 kecamatan di kabupaten ini. Beberapa kecamatan di kabupaten ini yang terkenal antara lain Baleendah, Ciwidey, Dayeuhkolot, Soreang, dan Rancaekek. Tiap kecamatan di Kabupaten Bandung menyimpan keunikan dan keanehan masing-masing, tak terkecuali Kecamatan Margaasih, tempat kelahiran saya. Hehehe.

Nama Margaasih berasal dari bahasa Sunda yang merupakan gabungan dari kata “marga” dan “asih”. Marga berarti jalan, sementara asih artinya kasih atau cinta. Jadi, kalau diartikan ya jalan menuju kasih sayang atau jalan menuju cinta. Buat pembaca yang ingin merasakan jatuh cinta, coba berkunjunglah ke kecamatan ini.

Sebagai orang yang lahir dan besar di Margaasih, saya kerap bertanya pada diri sendiri, apa sih yang membuat saya bangga dengan tempat asal saya ini. Sebab, rasa-rasanya nggak ada yang unik di sini, misalnya seperti monumen, ikon kecamatan, atau oleh-oleh khas gitu. Akan tetapi pandangan saya tentang tanah kelahiran saya ini berubah 180 derajat setelah sering jalan-jalan sore menyusuri jalanan di sini. Saya menemukan beberapa keanehan yang membuat kecamatan ini berbeda.

#1 Letak kantor Kecamatan Margaasih terpencil di tengah sawah

Rasanya kantor pemerintahan daerah provinsi, kota/kabupaten, hingga kecamatan selalu memilih lokasi yang strategis demi memudahkan akses warga. Anehnya, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung justru memilih lokasi terpencil. Kantor kecamatan di sini berada di tengah hamparan sawah, jalanan berkelok, dan nggak dilewati trayek angkot satupun.

#2 Nggak ada plang atau papan petunjuk arah menuju kantor kecamatan

Selain letak kantor kecamatan yang nyingcet alias terpencil, keanehan lainnya adalah nggak ada plang atau papan petunjuk arah menuju kantor kecamatan. Nggak usah heran kalau warga dari kecamatan lain atau malah warga Kecamatan Margaasih sendiri kesulitan menemukan kantor kecamatan.

Baca halaman selanjutnya: Nggak ada trayek bus yang lewat sini…

#3 Nggak ada trayek bus yang lewat sini

Kecamatan Margaasih merupakan daerah di Kabupaten Bandung yang dilewati jalan provinsi. Anehnya, nggak ada trayek bus yang melewati jalan provinsi di sini. Meski begitu hal ini bisa dimaklumi lantaran jalan provinsi yang melewati kecamatan ini agak sempit dan kurang lebar.

#4 Mempunyai gerbang tol yang berada di perumahan elite

Dulu, nama Kecamatan Margaasih kurang terkenal. Akan tetapi hal itu berubah sejak adanya Tol Soroja (Tol Soreang-Pasirkoja) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017 silam. Dari adanya pembangunan Tol Soroja, kecamatan tempat asal saya ini kebagian jatah gerbang tol, yakni gerbang tol Margaasih Barat/Timur.

Nggak seperti gerbang tol daerah lain di Indonesia yang selalu berada di jalan arteri, jalan bypass, atau jalan strategis nasional, gerbang tol Margaasih berada di permukiman padat penduduk. Tepatnya di Perumahan Taman Kopo Indah.

#5 Kecamatan Margaasih berbatasan langsung dengan kabupaten dan kota di Bandung Raya

Keunikan yang nggak dimiliki kecamatan lain di Kabupaten Bandung selain Kecamatan Margaasih adalah letaknya yang berbatasan langsung dengan kabupaten dan kota di Bandung Raya. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat. Sementara di sebelah utara ada Kota Cimahi. Dan di sebelah timur, berbatasan dengan Kota Bandung.

#6 Polsek Margaasih, satu-satunya polsek di Kabupaten Bandung yang nggak berada di bawah komando Polresta Bandung

Semua polsek di Kabupaten Bandung berada di bawah komando Polresta Bandung, kecuali Polsek Margaasih. Polsek Margaasih justru berada di bawah komando Polres Cimahi, Mungkin karena jaraknya lebih dekat dengan Kota Cimahi, ya. Hal yang aneh ini sampai membuat anggota DPR RI mengusulkan pada kapolri soal pemindahan status Polsek Margaasih.

Begitulah keanehan di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Kalau nggak percaya, silakan datang ke sini dan buktikan sendiri. Sekian dan selamat bermacet-macetan apabila berkunjung ke Margaasih.

Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nasib Bandung dan Jogja, Kota Salah Urus yang Bersembunyi di Balik Romantisasi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version