Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer! (unsplash.com)

Sejak aktif mencari kerja pada tahun 2023, saya perhatikan banyak sekali perusahaan yang membuka lowongan kerja Management Trainee (MT). Saat itu saya biasa saja. Soalnya yang membuka lowongan adalah perusahaan seperti Nestle dan Unilever, jadi saya pikir mungkin ini memang program original mereka. Anggap saja seperti XL Future Leaders, semacam program yang mencetak para pemimpin untuk anak-anak muda.

Akan tetapi lambat laun perusahaan BUMN mulai mengadakan Officer Development Program (ODP) perbankan yang mirip dengan MT. Perusahaan swasta dan startup pun turut meramaikan. Sebagai anak muda biasa yang pengin hidup tenang dan stabil, fenomena ini agak menyebalkan. Pasalnya, ini seolah menutup kesempatan fresh graduate untuk masuk ke perusahaan ternama.

Apa sih Management Trainee itu?

Bagi yang belum familier dengan Management Trainee (MT), sesuai namanya, program ini bertujuan mencetak calon manager atau pemimpin di perusahaan. Mulanya, perusahaan akan melakukan serangkaian seleksi. Jika lolos, karyawan akan mendapat kesempatan belajar dan mentoring dari para ahli.

Lagi-lagi karena disiapkan untuk menjadi pemimpin perusahaan, jelas tekanannya nggak main-main. Berdasarkan cerita orang tua teman saya, teman saya yang mengikuti ODP di BSI harus siap dipindah ke berbagai cabang di Indonesia. Setelah saya melihat pengalaman teman saya yang lain, ternyata benar seperti itu. Setiap sekitar 6-8 bulan, mereka harus siap dirotasi ke cabang lain.

Para karyawan ini yang mengikuti program Management Trainee ini juga diharapkan bisa mencapai target yang diminta. Memang sangat stressful, jadi nggak heran kalau nggak semua orang berminat ikut program ini.

Semua serba MT

Seperti yang sampaikan di awal, saya nggak peduli kalau perusahaan membuka lowongan kerja Management Trainee. Tapi kok malah jadi banyak perusahaan yang membuka program ini. Bahkan perusahaan kecil yang saya nggak tahu pun mengadakan program MT.

Puncaknya ketika saya mengikuti job fair di kampus. Perusahaan ternama kebanyakan hanya membuka lowongan untuk MT. Bayangkan, sebanyak itu perusahaan ternama yang ikut job fair kampus, tapi cuma buka lowongan kerja MT.

Kejadian ini nggak cuma sekali atau dua kali. Bahkan di platform online pun, perusahaan ternama hanya membuka kesempatan Management Trainee untuk fresh graduate. Sementara sisa lowongan hanya untuk posisi supervisor dan manajer. Terus terang ini membuat saya kecewa berat. Apakah anak muda harus banget punya jiwa manajer?

Nggak semua orang pengin jadi manajer

Gini, saya tahu anak muda memang selalu diidentikkan dengan semangat menggebu dan ide yang fresh. Tetapi anak muda jumlahnya banyak, alias ada juga yang cuma kepingin hidup tenang dan stabil. Bodo amat jika dikatakan nggak produktif. Jadi Gen Z itu sudah melelahkan.

Nggak salah juga dong kalau ada yang bercita-cita jadi staf di perusahaan bonafide? Memangnya salah ya kalau cuma jadi staf biasa? Tentu saja kami juga mau mengejar benefit, gaji yang layak, dan boleh jadi kultur perusahaan yang oke banget. Tetapi kan nggak semuanya juga mau jadi manajer.

Fenomena maraknya Management Trainee memang baik. Program ini bertujuan membentuk calon-calon manajer atau pemimpin di perusahaan. Namun saking banyaknya perusahaan yang mengadakan program ini, kesempatan bagi anak muda yang ingin jadi staf biasa seolah hilang. Semuanya tergerus oleh program MT. Seolah mereka mau bilang, “Kalau pengin masuk perusahaan keren seperti kami, kamu harus jadi manajer dulu.”

Bagi saya ini jelas menyebalkan. Perusahaan besar dan ternama diincar karena stabilitasnya. Dan mencari stabilitas kini seolah menjadi dosa besar. Saya harap, ke depannya loker staf entry-level jumlahnya lebih banyak agar kesempatan bagi mereka yang menginginkan stabilitas tanpa harus jadi pemimpin juga bisa terbuka lebar.

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jangan Ngiler Gaji 2 Digit dan Posisi Manager! Fresh Graduate Perlu Tahu 3 Hal Berikut.

Exit mobile version