Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mall Cibubur Junction Menolak Mati dengan Terus Beradaptasi hingga Berhasil Raih Apresiasi

Marshel Leonard Nanlohy oleh Marshel Leonard Nanlohy
30 September 2024
A A
Mall Cibubur Junction Menolak Mati dengan Terus Beradaptasi hingga Berhasil Raih Apresiasi

Mall Cibubur Junction Menolak Mati dengan Terus Beradaptasi hingga Berhasil Raih Apresiasi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi kami, selaku orang yang tumbuh besar di daerah Cibubur coret (baca: Kecamatan Tapos dan sekitarnya), mall Cibubur Junction akan selalu diingat sebagai secuil kenangan di tengah pertumbuhan perekonomian dan pembangunan yang masif.

Hidup segan mati tak mau, mungkin peribahasa itu adalah gambaran yang paling tepat untuk mendeskripsikan kondisi mal Cibubur Junction saat ini. Padahal dulunya tempat ini adalah kebanggaan kami yang tinggal di daerah Cibubur. Mall ini sempat menjadi oase, pusat peradaban seluruh warga Cibubur, Depok, dan segelintir masyarakat Kecamatan Tapos.

Bagi orang Cibubur, perubahan telah menjadi sebuah keniscayaan. Mulai dari hilangnya monyet-monyet Buperta (Bumi Perkemahan dan Grha Wisata) yang konon kabarnya hilang ditelan pesatnya pembangunan, hingga proses pembuatan LRT Jalur Cibubur yang memberikan secercah harapan untuk masyarakat setempat.

Kendati terus digempur oleh pembangunan, satu hal yang tidak akan pernah luput dari hati warga Cibubur adalah memori tentang masa kejayaan Cibubur Junction. Sebuah pusat perbelanjaan, rekreasi, dan hiburan yang dulunya pernah menjadi pilihan utama bagi seluruh komponen masyarakat.

Lantas mengapa pusat perbelanjaan yang dibangun pada 27 Juli 2005 itu mulai sepi pengunjung? Begini kisahnya…

Cibubur Junction berdiri sejak tahun 2005 dan menjadi pelopor pusat perbelanjaan di ujung Jakarta Timur

Memiliki luas wilayah mencapai lebih dari 55 ribu meter persegi, mall Cibubur Junction terdiri dari lima lantai dengan satu rubanah (basement). Pada mulanya, lokasi wilayah yang strategis justru membuat Cibubur Junction menjadi pilihan yang ideal bagi seluruh masyarakat Cibubur. Namun, semuanya berubah ketika pembangunan mall-mall lain di daerah Cibubur merebak.

Mengutip laman resminya, Cibubur Junction merupakan sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep dan desain yang ramah keluarga. Mall dengan sebutan “Cibujang” ini adalah trendsetter, pelopor pusat perbelanjaan dan rekreasi terbaik di wilayah Cibubur dan sekitarnya.

Terletak di tepi Jalan Tol Jagorawi, mall ini telah berdiri selama hampir 20 tahun. Sayangnya, kini mall ini sudah mulai temaram. Tiang-tiang LRT menjadi saksi dari gemerlapnya Cibujang pada masa itu. Kilauan lampu yang menghiasi setiap malam di akhir pekan, serta riuhnya kebahagiaan yang dulunya tercipta, sekarang telah menjadi semakin redup.

Baca Juga:

Memprediksi Nasib Tamini Square Jakarta Timur yang Kini Hidup Segan Mati Tak Mau

Living World Grand Wisata, Mal Kebanggaan Kabupaten Bekasi yang Punya Segalanya

Cibubur Junction, oh, riwayatmu kini…

Shuttle bus yang pernah menjadi andalan sebelum adanya LRT dan Transjakarta

Dikembangkan oleh salah satu operator mall terbesar di Indonesia, yaitu Lippo Malls Indonesia (LMI), strategi Cibubur Junction untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung juga cukup menarik. Contohnya, jauh sebelum ada LRT dan halte Transjakarta yang berdiri tepat di seberang mall ini, Cibubur Junction lah yang pertama kali memperkenalkan penyediaan shuttle bus di dalam pusat perbelanjaan di wilayah Cibubur.

Dikenal dengan nama “shuttle bus Cibubur Junction”, transportasi ini masih menjadi pilihan utama ketika diadakan pembatasan transportasi umum, seperti pada era pandemi beberapa tahun lalu. Bagi saya, shuttle bus ini adalah salah satu sarana transportasi umum terbaik, jauh sebelum adanya LRT dan Transjakarta yang sekarang justru merajai transportasi publik di area Cibubur dan sekitarnya.

Wilayah yang dilintasi oleh shuttle bus Cibubur Junction menjangkau hingga ke beberapa tempat. Setidaknya ada lima trayek yang masih saya ingat hingga saat ini, antara lain mall CJ-Gajah Mada Plaza, mall CJ-Blok M, mall CJ-FX Sudirman, mall CJ-Casablanca, dan mall CJ-Cempaka Putih. Semua kenyamanan tersebut didapatkan dengan harga mulai dari Rp14 ribu hingga Rp50 ribu saja. Harga yang layak untuk pelayanan dan fasilitas yang cukup memadai.

Permintaan yang tinggi membuat shuttle bus Cibubur Junction melebarkan sayapnya. Di tahun 2013, shuttle bus ini bahkan pernah membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin mudik lebaran. “Tidak perlu repot ke terminal, nge-mall aja bisa langsung mudik” adalah tagline yang digunakan oleh pihak shuttle bus Cibubur Junction. Keren, ya?

Cahaya yang mulai meredup, ditandai dengan masifnya pembangunan di Cibubur

Pada tahun 2013, saya hendak memasuki jenjang pendidikan baru di SMP. Kala itu, keluarga kami melakukan semacam selebrasi sederhana dengan makan bareng di Cibubur Junction, mall favorit keluarga kami.

Ketika itu, suasana mall tidak seperti biasanya. Keramaian dan hiruk pikuk yang biasanya padat pengunjung, kini menjadi lebih senggang. Kami yang biasanya menghabiskan banyak waktu hanya untuk mencari parkir, sekarang tidak lagi kesulitan. Ya, mall ini mulai sepi.

“Tumben ya, biasanya rame,” kata Ayah saya heran sambil melihat banyak spot parkir yang kosong.

“Oh, ada mall baru, Pa,” sahut Ibu, menganalisis keadaan anomali yang terjadi di mall Cibubur Junction, yaitu sepi.

Belakangan, saya baru menyadari bahwa mall baru yang dimaksud oleh Ibu adalah mall Ciputra Cibubur yang jaraknya hanya 4,6 km dari Cibubur Junction. Saingan baru, nih?

“Enak, sih, jadi kosong begini. Ah, tapi paling cuma beberapa hari, nanti juga pada balik lagi ke sini,” balas Ayah, sambil memposisikan mobil di lokasi parkir yang kosong.

Sejak berdirinya mall Ciputra Cibubur, Cibubur Junction menjadi lebih sepi dari biasanya. Akan tetapi, kondisi tersebut belum menjadi puncaknya. Bagi saya, Cibujang mulai tersaingi pada tahun 2019. Di tahun tersebut, sebuah pusat perbelanjaan kekinian yang jaraknya hanya 1,5 km dari Cibubur Junction, yaitu Trans Studio Mall (TSM) Cibubur, resmi dibuka dan beroperasi.

Menolak mati dengan beradaptasi hingga berhasil mendapat piagam apresiasi

Kondisi sepi yang terus menggerogoti mall Cibubur Junction tidak membuat mereka patah semangat. Mall ini berusaha untuk terus beradaptasi. Buktinya, proses pembangunan LRT Jalur Cibubur yang kini dielu-elukan oleh masyarakat setempat, justru dimanfaatkan oleh mall Cibubur Junction dengan memberikan akses langsung dari dalam mall menuju Stasiun LRT Harjamukti. Sungguh, menurut saya ide tersebut sangatlah brilian!

Di tengah badai pembangunan yang masif, mall ini justru mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2021 karena dinilai konsisten dalam mendukung pemerintah, khususnya pada pemajuan kebudayaan melalui penyediaan ruang ekspresi bagi para musisi jalanan.

Dengan menyediakan tempat sebagai sarana, Kemendikbudristek menilai Cibubur Junction telah membantu pemerintah dalam menjalankan program Pentas Ekspresi Seniman Jalanan. Tujuannya adalah untuk memberikan pembinaan dan pembekalan bermusik kepada para musisi jalanan. Ruang-ruang ekspresi tersebut diwujudnyatakan melalui program yang salah satunya bertempat di mall ini.

Apresiasi saya untuk Cibubur Junction

Banyak perubahan yang menimbulkan kehilangan dan rasa sedih ketika mengingat-ingat masa yang indah. Namun tidak dengan mall Cibubur Junction, yang terus saja beradaptasi tanpa kenal lelah.

Menurut saya, perubahan yang dialami oleh mal ini selalu disertai dengan adaptasi. Hal inilah yang pada akhirnya membuat mall Cibujang masih terus menjadi kesayangan warga Cibubur dan sekitarnya, meskipun mungkin tidak pernah lagi singgah, masuk ke dalam mallnya.

Hebatnya, hingga saat ini Cibubur Junction masih terus berkolaborasi dengan banyak stakeholder supaya tetap relevan di tengah masifnya pembangunan. Sebagai contoh, Cibubur Junction juga telah menjalin kerja sama dengan PT KAI dalam penyediaan fasilitas parkir bagi para pengguna LRT dari Stasiun Harjamukti. Pihak manajemen bahkan membangun terowongan supaya pengguna LRT dapat menggunakan akses tersebut menuju mall.

Kalau sudah begini, seharusnya Stasiun LRT Harjamukti diganti namanya menjadi Stasiun LRT Cibubur Junction. Ya, setidaknya proses pergantian nama stasiun tersebut bisa menjadi potensi bagi Cibubur Junction untuk kembali memancarkan sinarnya yang gemerlapan seperti dulu lagi. Lagi pula, proses ganti nama belakangan ini sudah jadi tren, kan?

Sekarang, saya hanya berharap supaya Cibubur Junction bisa tetap eksis, walau pesaingnya digadang-gadang sebagai mall terbesar di timur Jakarta. Mampukah Cibujang bertahan?

Penulis: Marshel Leonard Nanlohy
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jangan Nonton Bioskop kalau Nggak Paham Aturan Tidak Tertulisnya, Nanti Disebut Penonton Norak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 September 2024 oleh

Tags: cibuburCibubur JunctionLRT Jalur Cibuburmall
Marshel Leonard Nanlohy

Marshel Leonard Nanlohy

Finding God in All Things.

ArtikelTerkait

Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

Warga Purbalingga Nggak Usah Jauh-jauh ke Purwokerto untuk Belanja ke Mall karena Ada ABC Swalayan yang Bisa Diandalkan

24 Februari 2024
4 Alasan Malang Nggak Perlu Bangun Mall Baru

4 Alasan Malang Nggak Perlu Bangun Mall Baru

18 Januari 2025
Penitipan Helm di Mall, Pemerasan yang Berkedok Layanan Jasa

Penitipan Helm di Mall, Pemerasan yang Berkedok Layanan Jasa

31 Maret 2024
Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

3 Februari 2024
Bukannya Nggak Bersyukur, Warga Bekasi Memang Sudah Nggak Butuh Mall karena Cuma Menambah Masalah

Bukannya Nggak Bersyukur, Warga Bekasi Memang Sudah Nggak Butuh Mall Baru karena Cuma Menambah Masalah

1 Desember 2024
Purbalingga, Kota Indah Tanpa Mall Gara-gara Bersebelahan dengan Purwokerto kabupaten purbalingga

Purbalingga, Kota Indah Tanpa Mall Gara-gara Bersebelahan dengan Purwokerto

3 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.