ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Malam-Malam Net, Acara yang Bikin Generasi Z Mau Nonton TV

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
26 Mei 2020
A A
malam-malam net acara televisi bagus disukai generasi z net tv mojok.co

malam-malam net acara televisi bagus disukai generasi z net tv mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ada sedikit bahan obrolan menarik bahwasannya tontonan TV menentukan letak kehidupan kelas sosial kita. Contoh sederhana adalah acara dangdut, baik itu ajang pencarian bakat penyanyi dangdut, atau sekadar nyanyi-nyanyi live dan disiarkan secara nasional. Katanya, mereka yang menonton tersebut berada di kasta menengah ke bawah.

Sedang acara pencarian bakat populer seperti Indonesian Idol atau The Voice adalah kasta sosial sebaliknya. Ya, sesat pikir dan justifikasi sembrono itu memang sudah melekat kuat dalam budaya populer televisi. Sebagaimana dulu acara Planet Remaja dan MTv yang memetakan generasi Y ke dalam beberapa wadah. Atau generalisasi baby boomer ketika diberikan pilihan The Beatles atau The Rolling Stones.

Namun, seiring berjalannya waktu, budaya pop televisi kian menemukan bentuk aslinya ketika hegemoni sinetron rasanya tidak bisa dipatahkan dalam jajaran teratas perihal rating dan share. Sinetron RCTI dan SCTV berlomba menuju puncak, pun hadir lagi FTV azab yang selalu mengintai keduanya. Sisanya tayangan berderai air mata yang ngemis rating dari para penikmatnya.

Awalnya cukup serampangan ketika mengatakan tayangan televisi bisa mengeruk ceruk-ceruk kelas sosial tertentu. Namun, seiring berjalannya waktu, acara yang mengutamakan kuantitas ketimbang kualitas ini jelas menargetkan mangsa pasar dalam kelas sosial tertentu. Yang paling akrab, sinetron kejar tayang jelas mengincar mereka yang berada dalam taraf menengah kebawah.

Sinetron-sinetron dengan judul yang menggunakan font Cataneo BT ini sebenarnya sudah memenuhi gizi konsumsi hiburan beberapa pihak. Dengan menampilkan cerita yang tidak ada ujungnya, tokoh utama yang selalu menawan atau selalu tersiksa, terkadang sudah memenuhi hiburan bagi mereka yang baru pulang kerja.

Sedangkan tayangan seperti talkshow atau tayangan berita, jarang beberapa pihak memutuskan setelah pulang kerja dalam kondisi lelah, malah melihat tontonan yang bikin kepala kembali bekerja. Sinetron, gosip, dan lawak-lawak yang mengandalkan blak-blakannya mulut dalam berucap menjadi sajian yang dinanti. Mereka lebih memilih “masak aer…” yang mudah diterima tanpa harus berpikir lebih jauh.

Ya, seperti samsara yang selalu berputar memang, televisi merupakan sebuah industri. Ketika kelas sosial tertentu memutuskan untuk meninggalkannya, maka mangsa pasar terbesar adalah kelas sosial yang masih bertahan. Lantas, mana sudi generasi Z kembali ke layar kaca lantaran jagad maya sudah memenuhi kebutuhan hiburan mereka.

Kemudian hadirlah Malam-Malam Net yang menurut pandangan saya pribadi, sangat memenuhi asupan bagi mereka yang kehilangan acara The Comment. Pada awal komposisinya, acara ini diisi oleh Surya Insomnia, Dita Fakhrana, dan Zarry Hendrik sempat diprediksi bakal “bungkus” dengan cepat seperti Comedy Night Live, Bisa Ae, dan Emak Net. Namun, nyatanya hingga kini mereka sanggup bertahan.

Belakangan ada pergantian posisi ketika Tora Sudiro masuk menutup celah Zarry Hendrik. Zarry, pencetus Kapitulis, saya rasa memang kurang bisa mengimbangi karakter Surya yang disetel sebagai “anak tongkrongan” dan Dita sebagai “anak manja”. Dan ke mana larinya Zarry Hendrik dalam acara ini?

Masuknya Tora Sudiro membuat acara ini kian bergairah walau beberapa kekurangan seperti lawakan yang terkadang miss acap kali terjadi antara mereka. Jika Zarry hanya memanfatkan kata-kata indah yang sebenarnya nggak indah-indah amat, Tora masuk sebagai “patahan komedi” kala Surya dan Dita sedang “buntu”.

Ada indikasi bahwa acara ini memiliki daya tarik bagi generasi Z untuk kembali duduk dengan manis di depan layar kaca. Apa pun kelas sosialnya, semua bisa masuk dan merasakan related dengan candaan yang mereka bertiga lepaskan. Jaman kejayaan MTv pun sangat dirasa di sini. Sebagaimana Tonight Show & MTv Bujang dan Malam-Malam Net & Insomnia.

Formula yang awalnya anak tongkrongan, anak manja, dan satunya nggak jelas pun kini berubah. Surya memegang kendali dengan representasi kelas ekonomi rendah. Candaannya seperti gayung bentuk love, kos-kosan bercat hijau sampai ember dari kaleng cat pun related dengan apa yang terjadi pada kelas tersebut. Secara berurutan, Tora sebagai golongan menengah dan Dita golongan kaya menjadi tabung bagi penggemarnya yang berasal dari beragam kelas sosial.

Hal berikutnya perihal pemilihan bintang tamu. Siapa sangka bahwa pedangdut seperti Nazar, Jenita Janet, dan Chacha Sherly bisa ngeblend dengan gaya lawak mereka. Stigma dangdut adalah komsumsi kelas bawah di sini disambut secara menyenangkan dan cocok dengan guyonan mereka bertiga. Seakan, stigma dangdut nggak cocok buat gen Z meluruh dan malah stigma itu diumpat “Persetan!” sekencang-kencangnya.

Para penonton yang kebanyakan generasi Z, di kolom komentar kanal YouTube Malam-Malam Net, sepakat: “Dangdut? Emang kenapa?” Puncaknya adalah episode Nazar. Di acara lain, dirinya selalu dieksploitasi kisah cintanya. Sementara dalam acara ini saya melihat sisi “manusia” seorang Nazar. Sama seperti di Tonight Show, Nazar memperlihatkan kapasitasnya sebagai penghibur yang utuh.

Pun Jenita Janet dan Chacha Sherly, tidak melulu dilibatkan dalam candaan model “masak aer…” yang menyerang fisik. Di sini mereka terlihat menikmati.

Bintang tamu lain pun memberikan ruang bagi idola baru generasi Z seperti Tiara Idol dan Ziva Idol. Uniknya, Tora Sudiro dan Surya yang tidak bisa disebut generasi Z seakan bisa paham bagaimana cara “memperlakukan” bintang tamu yang umurnya jauh di bawah mereka.

Berhubung ini adalah acara malam di atas jam 22, yang membuat saya kurang sreg adalah terkadang acara ini menghadirkan bintang tamu dengan maksud eksploitasi keseksiannya. Padahal, formula tepat yang dilakukan kepada pedangdut bisa diterapkan pada bintang tamu tersebut. Namun, sudah jarang Malam-Malam Net memakai formula tersebut lantaran mereka sudah mendapatkan pakem-pakem untuk menarik penontonnya tanpa berpangku tangan pada keseksian bintang tamunya.

Hadirnya selai kacang Krabby Patty, Master Dustin “Zero Logic” Tiffany, sebagai kameo mendatangkan kesemringahan tersendiri. Sebagaimana kita tahu, Dustin lah yang mengajak beberapa generasi Z dengan “keunikan”-nya guna mampir dan melihat acara ini. Dustin menyedot masa dari kanal Youtube, terkhusus penikmat kanal MLI, untuk melihat Dustin di acara Malam-Malam di Net TV.

Progres acara ini terlihat dari jumlah subscriber kanal YouTube yang bertambah pesat dan dipercayanya mereka mengisi program malam Net. TV di bulan Ramadhan. Namun, dalam pandangan saya, meningkatnya jumlah subscriber kanal YouTUbe tidak menjamin rating dan share mereka bagus. Ada indikasi bahwa mereka lebih menunggu episode terbaru di YouTube ketimbang menyalakan televisi. Mengambil keuntungan melalui YouTube? Saya rasa tidak mudah untuk menutup biaya produksi.

Ya, pada intinya patut disyukuri bahwa televisi masih ada tayangan yang waras sebagai produk konsumsi hiburan. Kala para artis terjun ke YouTube dan tak ubahnya membuat platform ini layaknya televisi streaming, berharap kepada siapa lagi bagi kita yang ingin acara sehat bagi jasmani dan rohani?

Terkadang, kemajuan itu berputar balik. Sesuatu yang dianggap mati, bisa saja kembali menjadi berarti lantaran muncul satu “melati” yang mengeluarkan harum mewangi dalam tajuk Malam-Malam Net TV.

Ya, saya paham alinea di atas sungguh berlebihan, namun itu adalah perasaan senang saya lantaran kala trending YouTube diisi konglomerat televisi, bukankah ini saatnya untuk kita kembali mengunjungi televisi? Sudah saatnya untuk kembali, duduk manis sembari memakan camilan, menunggu jam tayang program kesayangan.

BACA JUGA Perspektif Mantan Produser Acara TV pas Nonton Acara yang Nampilin Kehidupan Orang Miskin dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Mei 2020 oleh

Tags: acara televisimalam malam netnet tv
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

6 Hal yang Bisa Dilakukan Family 100 Agar Durasi Kuis Nggak Cuma 2 Jam

6 Hal yang Bisa Dilakukan Family 100 Agar Durasi Kuis Nggak Cuma 2 Jam

18 Juni 2023
Zona Musik dan Expresi, Acara Musik NET TV yang Udah Nggak Relevan Lagi Terminal Mojok

Zona Musik dan Expresi, Acara Musik NET TV yang Udah Nggak Relevan Lagi

6 Juli 2022
6 Acara Televisi yang Sebaiknya Ditayangkan Kembali

6 Acara Televisi yang Sebaiknya Ditayangkan Kembali

26 Mei 2022
acara kuis mojok.co

5 Acara Kuis Paling Dikenang Tahun 90-an dan 2000-an

21 Maret 2022
4 Peran Penting Deddy Corbuzier sebagai Juri Indonesia’s Next Top Model terminal mojok.co

4 Peran Penting Deddy Corbuzier sebagai Juri Indonesia’s Next Top Model

3 Februari 2021
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Mengenang 5 Acara Televisi Termantap di Era 2000-an

1 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
wabah di indonesia hindia belanda jawa pada masa lalu tahun kemerdekaan sebelum merdeka dokter belanda sampar pes disentri kolera mojok.co

Menggali Kisah Wabah Misterius yang Ternyata Dulu Pernah Melanda Desa Saya

jenius

IQ Tinggi Bukan Berarti Kamu Jenius

situs lowongan kerja recruiter lowongan kerja hrd personalia wawancara kerja menunggu jawaban lamaran kerja lowongan kerja cara membuat cv kartu prakerja mojok.co

Sisi Lain Profesi Recruiter yang Tidak Banyak Orang Ketahui



Terpopuler Sepekan

3 Kesamaan Upin Ipin dengan Si Unyil

3 Kesamaan Upin Ipin dengan Si Unyil

oleh Miftakhu Alfi Sa'idin
26 September 2023

UIN Jogja Tidak Pantas Lagi Menyandang Status Kampus Rakyat (Unsplash)

UIN Jogja Tidak Pantas Menyandang Status Kampus Rakyat ketika UKT Anak Petani Tembus 7 Juta Rupiah!

oleh Syafiqur Rahman
28 September 2023

Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

oleh Andri Saleh
29 September 2023

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

Surat Terbuka untuk Orang yang Nggak Suka Matcha: Enak Begini kok Nggak Suka?

oleh Agnes Julia Kosim
29 September 2023

Titoti Wonogiri, Warung Bakso dan Mi Ayam yang Wajib Kalian Kunjungi Sebelum Mati

Titoti Wonogiri, Warung Bakso dan Mi Ayam yang Wajib Kalian Kunjungi Sebelum Mati

oleh Rizky Prasetya
2 Oktober 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Universitas Krida Wacana (UKRIDA), Kampus Kristen Andalan Warga Jakarta
  • Rekam Jejak Dessy Ratnasari, Kader PAN yang akan Maju Pilgub Jabar 2024
  • Tragedi Open BO Kos Tengah Sawah di Godean: Indonesia Darurat Prostitusi Online
  • Cara Sholat Tahajud: Panduan, Niat, Doa, hingga Keutamaannya  
  • Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023
  • Cara Mandi Wajib yang Benar, Bukan Asal Gebyur Saja
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!