Bagaimana nasib seorang mahasiswa informatika yang tidak jago ngoding? Itulah pertanyaan yang selama ini bergaung di kepalaku. Sejak awal, aku menduga bahwa aku bakal salah jurusan karena semakin lama menjalani perkuliahan, banyak hal yang menjadi salah persepsi.
Pertama, aku kira ketika SMA kuliah di Teknik Informatika bakal dikhususkan ke salah satu mata kuliah saja alias ada peminatan. Dulu sih aku berharap bisa mendalami bidang multimedia kayak animasi atau videografi gitu, ternyata untuk bisa fokus ke multimedia aku juga harus belajar jaringan dan pemrograman web untuk bisa mengembangkannya.
Keresahanku belajar di banyak bidang ini memang hanya dialami segelintir orang saja (alias yang malas kuliah). Banyak teman-teman sekelasku apalagi lulusan SMK yang semangat mengerjakan laporan dan program karena sudah terbiasa. Sehingga, itu bikin sikapku jadi skeptis dengan selalu mempertanyakan tujuan bikin laporan dan tugas-tugas yang tidak jauh beda dengan di SMA. Ujung-ujungnya hanya untuk penilaian.
Untuk mengalihkan isu kemalasan tersebut, ada tawaran project dari dosenku di mata kuliah Multimedia. Mungkin hanya ini salah satu hal yang membuatku semangat berkuliah. Memang seharusnya project membuat video, storyboard, dan sebagainya adalah tugasnya anak DKV. Tapi karena salah satu area okupasi Teknik Informatika di kampusku adalah menjadi wirausahawan bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka mulai saat itu aku bertekad untuk jadi technopreneur.
Tapi aku selalu bertanya-tanya, jika aku berhasil melaksanakan project itu dengan baik maka apakah itu bisa menjamin lancarnya skripsi ya? Soalnya skripsinya anak Teknik Informatika harus berupa pengembangan produk yang ada analisis metode seperti Naive Bayes, KNN, Decision Tree, dan metode-metode lainnya. Jadi, aku coba konsultasikan dengan dosen matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan, beliau mengatakan skripsi harus dibuat sesuai passion dan memiliki referensi dan dosen yang pas.
Semua keresahan itu kembali kepada topik awal pertanyaanku, bagaimana jika ternyata mahasiswa informatika tidak jago ngoding? Apakah akan berpengaruh kepada masa perkuliahanku? Kemudian, aku teringat saran dari kakak tingkatku bahwa kita harus menyiapkan ‘ban serep’ kalau ternyata passion yang kita dalami justru menjadi halangan kita untuk bisa lulus tepat waktu.
Aku teringat pernah membuat tugas yang bersifat analisis berbasis website untuk mendeteksi kalimat utama dari sebuah paragraf dilihat dari kata kunci yang dominan muncul. Entah kenapa kalau berhubungan dengan Natural Language Processing (NLP), aku tuh klop banget sehingga gara-gara tugas itu akhirnya dapat nilai A. Apalagi, dosen yang ahli di bidang itu akrab dan klop banget denganku.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam NLP dan sangat aku minati adalah Python. Bahasa Python umumnya digunakan untuk data science atau lebih umum dikenal pengolahan big data. Mungkin itu bisa menjadi ‘ban serep’ku. Akhirnya, aku mencoba mencari referensi data science yang tidak banyak ngoding.
Setelah aku bergabung di sebuah komunitas Artificial Intelligence, aku tertarik pada salah satu pembahasan tentang ini . Ada sebuah role job yang menarik minat saya di bidang data science, yakni business intelligence. Role job ini cocok bagi mahasiswa informatika yang suka mendalami di bidang analisa data tapi tidak memiliki kemampuan coding yang sebaik rekannya. Karena di zaman revolusi industri 4.0 basisnya adalah media sosial, maka tentu akan lebih kompleks yang dipelajari bagi seorang business intelligence.
Selain mempelajari bagaimana menganalisa big data, kita juga dituntut memahami nilai-nilai perekonomian dan proses bisnis dengan baik. Pemahaman penggunaan tools seperti SQL dan spreadsheet seperti Microsoft Excel juga sangat penting sehingga untuk menjelaskan hasil analisa data-data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan yang mampu meningkatkan nilai perekonomian dan bisnis.
Kesimpulannya, jangan pernah merasa tidak ada jalan lain ketika ternyata yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Khususnya di bidang informatika, tentu akan sangat banyak jalan tapi butuh eksplorasi yang dalam. Jadi jangan patah semangat ya bagi mahasiswa informatika yang nggak bisa ngoding!
BACA JUGA Masuk Kuliah: Saatnya Salah Jurusan atau tulisan Muhammad Bahauddin Alfan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.