Mahasiswa ambisius mungkin terdengar menyebalkan, tapi masa depannya jauh lebih cerah.Â
Semenjak pandemi Covid-19, hampir seluruh universitas di Indonesia berbondong-bondong mengalihkan sistem perkuliahan dari luring menjadi daring. Tak perlu panas-panasan menuju kampus, kamu hanya perlu duduk di depan komputer atau handphone.Â
Awalnya memang kesulitan, tapi sistem perkuliahan ini nyatanya lebih simpel dan tak banyak menyita banyak waktu dan tenaga untuk menamatkan beberapa SKS per harinya. Walaupun memang dari segi kualitas agak menurun. Wong beberapa dosen saya masih kurang melek teknologi, jadi perkuliahan hanya berjalan satu arah.
Pada saat itu kegiatan saya benar-benar hanya kuliah secara daring. Ruang gerak masih terbatas sehingga saya nggak melakukan kegiatan lain, skill akhirnya hanya begitu-begitu saja. Waktu itu saya sih senang menjalani kehidupan perkuliahan semacam ini. Saya belum sadar ternyata nilai ijazah saja tidak cukup untuk menawar posisi di perusahaan.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Mencari pekerjaan begitu sulit karena saya nggak punya bekal lain di samping ijazah. Saya jadi menyesal, kenapa saat kuliah lebih memilih hidup santai daripada jadi mahasiswa yang aktif, mahasiswa yang ambisius.
Usai menamatkan kuliah, saya dihadapkan dengan kondisi persaingan kerja super ketat. Saya akui memang lulusan-lulusan baru sekarang sudah siap dengan segala macam pengalaman magang. Sistem kuno yang mana lulusan baru bekerja sebagai pegawai magang lalu diangkat pegawai tetap agaknya sudah mulai usang.
Magang saat kuliah jadi bekal berharga
Kebanyakan lulusan mahasiswa baru saat ini berlomba-lomba langsung menjadi karyawan bukan anak magang. Pengalaman magang sudah cukup puas dilakoni saat masih di bangku kuliah. Beberapa teman saya bahkan ada yang sampai tiga kali magang selama kuliah. Mereka memang mahasiswa ambis sih, tapi jalan itu ternyata membuahkan hasil. Jadi magang bukan cuma sekedar formalitas hanya merampungkan mata kuliah magang di semester akhir, tapi memang betul-betul bekal di masa depan.Â
Sekilas keadaan persaingan di dunia kerja memang sedang sengit-sengitnya saat ini. Kalah skill saja, kalah habis dengan para junior. Belum lagi dengan orang-orang titipan, jangan harap bisa masuk di jajaran kandidat unggul.
Baca halaman selanjutnya: Memupuk skill yang …