Dilihat dari berbagai aspek, Magelang memang lebih unggul dibandingkan Wonosobo.
Pembahasan soal tempat pensiun terbaik akan selalu memicu perdebatan. Mengingat sejatinya tiap daerah di Indonesia punya plus dan minusnya masing-masing, pasti akan ada orang yang pro dan kontra. Ditambah lagi tiap daerah juga punya wilayah yang luas sehingga nggak bisa dipukul rata bahwa setiap jengkal daerahnya layak ditinggali sebagai tempat pensiun.
Maka nggak heran kalau banyak orang yang punya pendapat berbeda-beda tentang tempat menghabiskan masa tua terbaik di Indonesia. Misalnya, ada pendapat bahwa di Provinsi Jawa Tengah terdapat dua kandidat kabupaten yang cocok dijadikan tempat pensiun. Mereka adalah Wonosobo dan Magelang. Kedua kabupaten ini sudah pasti dikenal oleh masyarakat lah ya, kecuali mereka yang bolos pelajaran IPS dan Geografi.
Wonosobo dan Magelang kebetulan terkenal akan ikon-ikon wisatanya. Yang satu populer karena Candi Borobudur, satunya lagi karena Dieng. Itu cuma salah satu karena semua pun tahu bahwa Wonosobo dan Magelang punya banyak sekali tempat wisata. Orang-orang yang melancong ke dua kabupaten tersebut jadi berpikiran untuk menikmati masa pensiun di sana karena keduanya tampak damai dan jauh dari ingar bingar perkotaan.
Selain karena wisatanya, keduanya pun punya karakteristik yang mirip sebagai daerah rural. Buat yang mau pensiun di sini, sudah tahu kan kalau tinggal di pedesaan itu modal dan biaya sosialnya tinggi? Pensiunan dari kota harus siap dong dengan konsekuensi srawung dan nyumbang yang rutin dilakukan. Kedua kegiatan ini mungkin nggak pernah masuk rencana pengeluaran selama masih bekerja di kota.
Membandingkan Wonosobo dan Magelang untuk menentukan tempat pensiun terbaik hanya sah dengan membedah fasilitas umum yang berkaitan sama masa tua. Dan berikut ini analisisnya.
Daftar Isi
Aksesibilitas Wonosobo dan Magelang
Semakin tua, badan nggak akan seprima dulu. Saat masih muda, pulang larut dan kena angin tiap malam pun badan masih tahan banting. Tapi begitu usia makin bertambah senja, duduk di motor dua jam saja sudah bisa bikin kaki dan pinggang pegal seharian.
Calon pensiunan yang memang niatnya hanya menghabiskan waktu di rumah dan sekitarnya tanpa pergi jalan-jalan atau liburan akan lebih cocok tinggal di Wonosobo. Kondisi jalan di Wonosobo cenderung lebih banyak rusaknya. Jalan berlubang, ditambah dengan kontur yang naik-turun pasti jadi tantangan buat para pensiunan. Belum lagi kendaraan dari kota, yang terbiasa dengan medan landai, harus rutin diservis begitu masuk ke Wonosobo.
Tapi kalau calon pensiunan masih pengin main dan cari angin di Semarang atau Jogja yang ramai, Magelang akan lebih masuk di akal. Jalanan di Magelang relatif lebih landai. Letaknya pun ada di jalur penghubung Jogja, Temanggung, Semarang, bahkan Jakarta sehingga mudah untuk mendapatkan kendaraan umum. Pakai kendaraan pribadi pun masih lumayan nyaman.
Soal fasilitas kesehatan, Magelang lebih unggul dibandingkan Wonosobo
Nggak bisa dimungkiri bahwa tubuh akan semakin renta seiring bertambahnya usia. Frekuensi kontrol dan periksa mungkin akan lebih banyak dilakukan ketimbang saat muda dulu.
Untuk urusan ini, Magelang lebih unggul dibandingkan Wonosobo. Fasilitas kesehatan di Magelang lebih mudah diakses. Magelang punya setidaknya ada empat buah rumah sakit umum daerah (satu di Kota Magelang). Letak tiap RSUD pun tersebar di beberapa kecamatan.
Sementara itu, fasilitas kesehatan di Wonosobo masih terpusat di ibu kota kabupaten. Calon pensiunan yang memilih tinggal di daerah yang agak pelosok mungkin akan lebih effort untuk mengakses fasilitas kesehatan.
Kedamaian tempat tinggal
Saya yakin calon pensiunan yang mempertimbangkan Wonosobo dan Magelang pasti mau menepi dari kebisingan. Setelah lelah puluhan tahun menjalani rutinitas yang nggak jauh-jauh dari bolak-balik rumah dan kantor dengan tanggung jawab berupa pekerjaan yang menumpuk, rasanya pengin membersihkan otak dan jiwa dari hiruk pikuk perkotaan.
Kalau memang benar-benar pengin hidup dengan kebisingan seminimal mungkin, akan lebih baik jika calon pensiunan memilih Wonosobo. Sebagian besar wilayah di Wonosobo berupa dataran tinggi yang asri. Letaknya ini membuat Wonosobo senantiasa diselimuti hawa dingin yang membuat warganya agak mager untuk pergi jauh-jauh. Orang Wonosobo pun harus effort kalau mau keluar rumah karena kondisi jalan jelek, ditambah dengan elevasi yang tinggi.
Sementara itu sebagian wilayah Magelang masuk kategori suburban. Secara administratif termasuk pedesaan tapi sifat daerahnya sudah mirip perkotaan. Kalau malas dengan kendaraan lalu lalang dan mulai menjamurnya kafe kekinian yang digandrungi anak muda, mending pilih Wonosobo saja.
Gaya hidup
Kalau ini sih balik ke preferensi tiap orang, ya. Jenis hiburan, kegiatan, hingga makanan yang mau dicari tergantung pada kesukaan si calon pensiunan itu sendiri.
Wonosobo dan Magelang sama-sama punya banyak tempat healing yang asri. Tapi kalau masih pengin main ke mall, nonton bioskop, atau makan fancy di restoran, Magelang akan jadi pilihan yang lebih tepat. Cari kegiatan atau komunitas hobi pun relatif lebih gampang di Magelang.
Soal biaya hidup, keduanya nggak beda jauh. Pengeluaran per bulan tiap orang tetap tergantung gaya hidup juga kan.
Membandingkan Wonosobo dan Magelang untuk menentukan tempat pensiun terbaik memang sulit. Soalnya keputusan mana yang lebih unggul kembali lagi ke preferensi tiap orang. Mau tinggal di daerah yang benar-benar sunyi atau masih pengin bisa nyicip rasa kota sedikit-sedikit? Kalau saya sendiri, sih, lebih memilih Magelang, yaaa.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.