ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Macam-macam Pribadi Manusia Saat Tradisi Gugur Gunung atau Kerja Bakti di Desa

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
6 Desember 2020
A A
Macam-macam Pribadi Manusia Saat Tradisi Gugur Gunung atau Kerja Bakti di Desa terminal mojok.co

Macam-macam Pribadi Manusia Saat Tradisi Gugur Gunung atau Kerja Bakti di Desa terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai manusia yang tinggal di desa, saya punya cangkul dan golok. Tanpa memiliki dua senjata tajam tersebut, tak sah rasanya mengaku warga desa. Selain berguna untuk bersih-bersih dan bertani, kedua alat tersebut erat kaitanya dengan fungsi saya sebagai warga desa yang baik. Saya yang bukan petani tetap perlu alat itu untuk mengikuti tradisi “gugur gunung”.

Gugur gunung sejatinya kata lain dari kerja bakti. Hanya saja, gugur gunung di desa saya agak lain. Akan ada selametan alias doa yang dipimpin sesepuh kampung sebelum acara mulai. Tak lupa selepas acara, kami bersama-sama makan “sego kluban” alias nasi urap berlauk tempe bacem, ikan asin, dan telur rebus.

Sayang, kini sudah jarang ada acara gugur gunung yang kompleks seperti ini. Yang ada ya kerja bakti modern ala buku PPKN. Terakhir kali ikut gugur gunung bermodel jadul ini ya saat masih remaja dulu.

Sejatinya selain nguri-uri budaya, acara ini bisa jadi ajang menerka-nerka kepribadian orang ala saya. Dengan mata dan hati seorang manusia suci nan murni, saya bisa mengelompokan manusia berdasarkan karakternya saat gugur gunung. Berikut hasil analisis saya.

#1 Manusia baik

Mereka adalah orang yang datang kerja bakti dengan niat mengabdi untuk desa. Atribut sangat lengkap, ada caping, cangkul, boot karet, dan tak lupa kaos partai atau caleg. Mereka  kebanyakan seorang petani atau punya kebun sendiri, cangkul, sabit dan parangnya selalu tajam dan presisi. Mereka tak mudah capek dan mengeluh. Intinya ini orang yang patut kita tiru saat ada kerja bakti. Tak banyak omong langsung libas dan selesai dengan baik dan rapi.

Ada juga manusia berbudi luhur. Tak hanya niat mengabdi, mereka adalah jenis manusia yang juga niat beramal. Teko berisi teh manis dan gorengan tak pernah ketinggalan mereka bawa. Kerja bakti rajin, amal lancar. Tak ada yang tak bahagia jika orang seperti ini datang. Saat datang sambil menenteng makanan, setiap mata melihat ke arahnya dengan senyum tersungging di bibir dan dikasih efek slow mo 75x. Mirip kayak Kiyai lewat, semua orang menaruh hormat.

#2 Manusia diskusi

Mereka adalah para pejabat dan priyayi. Datang gugur gunung dengan pakaian bersih dan pulang dengan pakaian yang bersih pula. Pokoknya outfit mereka seperti layaknya manusia yang nggak niat kerja kotor. Mereka hobi sedakep dan manggut-manggut saat berdiskusi di pojokan. Diskusi mereka terlihat seru dan kadang disertai tawa bersambung batuk kecil karena keselek udud. Sangat luwes dan mantap cara batuk mereka, gerakan tangan dan leher mereka mengisyaratkan kewibawaan. Memang mereka cocok jadi pejabat dan priyayi. Mereka spesial, ada yang bawa makanan dan rokok, ada juga yang nggak bawa apa-apa. Ih… bikin gemes deh.

#3 Manusia sok diskusi

Mereka adalah orang yang datang dengan atribut dan pakaian kerja bakti. Bukan pejabat atau priyayi, tapi dekat dengan mereka. Biasanya aktif di kegiatan organisasi kepemudaan desa dan organisasi keagamaan. Datang, ikut diskusi, ikut manggut-manggut, ikut batuk karena keselek udud, tapi tangan di taruh belakang punggung. Tak terlihat berwibawa dan sering kali mengambilkan minum untuk para pejabat dan priyayi. Punya ciri khas tertawa keras di setiap jokes yang nggak lucu-lucu amat. Ikut bantuin dikit, tapi lebih banyak ngobrol. Ya mereka mungkin sedang belajar cara mengikuti diskusi yang baik dan benar.

#4 Manusia nongkrong

Biasanya didominasi anak muda dan para remaja tanggung. Tak terlalu cakap dan tak bawa alat apa-apa. Kamera smartphone selalu rajin memotret kesibukan orang lain guna status WA dan story IG mereka. Intinya datang untuk bertemu kawan sejawat dan bercanda. Terlihat selalu bahagia walau sering salah saat dikasih tugas. Ya tanpa mereka ini, gugur gunung bakal terasa sepi. Mereka adalah para penerus yang perlu bimbingan. Saran saya, kalau salah dikasih tahu dan dicontohin jangan di marahin. Namanya anak muda, tempat salah dan ngawur. Oh iya, saya kayaknya masuk jenis manusia ini. Nongkrong terooos.

#5 Manusia bolang

Saya sempat menjadi manusia jenis ini. Ya tentu saja mereka adalah anak-anak. Kerjanya seperti lumrahnya anak kecil. Siklus kegiatanya lari ke sana, lari ke sini, panjat sana, panjat sini, dan berhenti kalau sudah jatuh, lalu nangis, diketawain orang-orang, malu, pulang. Tapi, ada juga yang bolang budiman, kayak saya dulu (ehm). Ikut karena nggak mau ditinggal ayahnya. Duduk diam dan nungguin, tapi justru untung banyak. Biasanya dipanggil oleh para manusia diskusi, disuruh duduk dekat mereka, ditanya kelas berapa kemudian dikasih makanan. Mereka suka malu-malu saat dikasih sambil lihat ke arah ayahnya. Kalau ayahnya sudah ACC, nah disaut lah makanan itu. Duh, masa kecil anak baik kayak saya memang yang paling indah.

#6 Manusia rokok

Terdiri dari para pekerja keras dan pegawai negeri bisa juga polisi dan tentara. Tak bisa datang karena urusan pekerjaan. Sebagai bentuk permintaan maaf, rokok 2 bungkus atau lebih selalu datang. Tak mungkin rokok abal-abal yang datang, selalu yang bergaram ataupun berjarum. Terkenal sibuk dan jarang di rumah. Semua orang selalu maklum dan tak bermasalah. Yang penting udud dulu….

#7 Manusia ruwet

Ini dia jenis manusia nyebelin tingkat dewa. Entah apa yang ada di otak mereka. Mereka manusia yang hobi datang tangan kosong pulang bawa parang. Kalau ketahuan selalu bilang lupa atau nggak sengaja kebawa. Setiap manusia jenis ini datang, orang-orang bersiap mengamankan alat berkebun mereka. Kadang, berprasangka buruk pada orang kayak gini itu perlu.

#8 Manusia konsumen

Mereka ini yang terkenal akan kelihaiannya menikmati hidup. Yang lain kerja, dia sudah menuang teh dan ngerokok. Tahu-tahu gorengan habis dan rokok tandas. Kadang beberapa batang rokok sudah berteleportasi ke kantong atau bungkus rokoknya. Di setiap belahan bumi mana pun, orang jenis ini akan selalu eksis. Semua orang maklum dan dia pun maklum jika selalu dijadikan bahan bercandaan saat kerja bakti.

#9 Manusia syahdu

Mereka tak kuat kerja keras. Baru dua atau tiga kali mengangkat cangkul, sudah engap. Kulitnya bersih dan jauh dari namanya pertanian. Saat kerja bakti dan tradisi gugur gunung juga tak terlalu cakap menggunakan sabit apalagi parang. Biasanya dapat kerjaan paling mudah, ngumpulin rumput atau nyapu.

#10 Manusia tenang dan rileks

Manusia yang syahdu masih jauh lebih mending daripada manusia tenang dan rileks. Datang sih, tapi diem doang. Duduk sambil menikmati keindahan desa. Menikmati hembusan angin dan gemericik air. Tak peduli gunjingan dan berwatak santuy. Tiap dimintai tolong, pura-pura sibuk. Tipikal seorang penyair. Melamun dan tampak sedang menerawang alam dan bersatu dengan ekosistemnya. Sesekali menatap langit dan bergumam dalam hati

“Sikak, kapan rampunge!”

#11 Manusia n*****t

Nah sampailah kita pada jenis manusia favorit kita. Dialah manusia n*****t. Rajin ngeles saat diajak gugur gunung atau kerja bakti. Padahal semua orang tahu manusia ini libur kerja atau malah pengangguran. Tapi, karena sudah sering ngeles, semua orang males ngajakin lagi. Tak ada kiriman snack apalagi rokok, mungkin kiriman doa ada, tapi itu hanya dia dan Tuhan yang tahu. Tak perlu lagi kita berharap orang seperti ini bisa diandalkan. Tapi, jangan lupa tolong di doakan, agar segera insyaf. 

BACA JUGA 5 Syarat Kultural untuk Jadi Ketua RT dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2020 oleh

Tags: budaya masyarakatkerja bakti
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

gotong royong

Gotong Royong yang Masih Lestari di Desa

24 Juli 2019
tolong

Ungkapan Maaf, Tolong, dan Terima Kasih yang Mulai Ditinggalkan dari Peradaban Kita

20 Juli 2019
Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang terminal mojok.co

Kerja Bakti Pembangunan Jalan di Desa: Romusha Gaya Baru Berkedok Kerukunan Warga

5 Maret 2023
kerja bakti MOJOK.CO

7 Tipe Orang yang Selalu Ada Saat Kerja Bakti

7 Juli 2020
Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang

28 Februari 2021
Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang terminal mojok.co

Kawula Milenial: Menggugat Sistem Kerja Bakti Tanpa Wedang

1 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Nostalgia Album 'Hybrid Theory', Nostalgia Musik Metal di Segala Mental terminal mojok

Zaman Dulu, Belum Terasa Gaul kalau Belum Punya Sony Ericsson Walkman

Membandingkan Platform Belajar Paling Asyik Antara Ruangguru dan Zenius terminal mojok.co

Ruangguru vs Zenius. Mana yang Paling Asyik?

Pengalaman Table Manner dan Alasan Restoran Mahal Porsinya Sedikit terminal mojok.co

Pengalaman Table Manner dan Pembuktian Restoran Mahal Porsinya Sedikit

Terpopuler Sepekan

Jepara Ketinggalan Zaman, tapi Warganya Tetap Bahagia

Jepara Ketinggalan Zaman, tapi Warganya Tetap Bahagia

17 Mei 2025
Sisi Terang Jogja di Mata Orang Bandung (unsplash)

Sebagai Orang Bandung, Saya Bersyukur Bisa Merantau dan Kuliah ke Jogja

17 Mei 2025
Surat Terbuka untuk Pak Eri Cahyadi: Anak Muda Surabaya Butuh Perpustakaan 24 Jam, Pak!

Ironi Surabaya: (Mengaku) Kota Pendidikan tapi Perpustakaan Umum Tutup Awal

19 Mei 2025
Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

20 Mei 2025
Kuliah di Jurusan Manajemen 8 Semester, Setelah Lulus Baru Sadar kalau Jurusan Ini Nggak Layak Dipilih

Kalau Cara Pandangnya pada Jurusan Manajemen kayak Gitu, Berarti Semua Jurusan S1 Nggak Ada yang Layak Dipilih

20 Mei 2025
4 Keunikan Kabupaten Tulungagung yang Nggak Dimiliki Kabupaten Lain kudus kota kretek

6 Sisi Gelap Kabupaten Tulungagung, Kabupaten yang Diklaim sebagai Tempat yang Cocok untuk Slow Living

15 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.