Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Faris Firdaus Alkautsar oleh Faris Firdaus Alkautsar
24 Desember 2025
A A
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan (Dokumentasi Universitas Terbuka)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Universitas Terbuka (UT), mahasiswa tidak berlomba lulus tepat waktu, tapi tepat tujuan.

Setiap orang tentu memiliki standar sukses yang berbeda-beda. Ada yang dianggap sukses karena habis lulus SMA langsung diterima di PTN favorit, kuliah tepat 4 tahun, lalu dapat kerja mentereng. Jalurnya lurus, rapi, dan enak dipamerkan. Seolah hidup memang harusnya begitu. Cepat, tepat, dan tanpa jeda.

Mungkin itu memang mimpi sebagian orang. Dan itu sah.

Akan tetapi proses perjalanan kehidupan antara satu orang dengan lainnya memiliki garis waktu yang berbeda. Ada yang harus kerja dulu baru kuliah. Ada yang kuliah dulu baru sadar kalau salah jurusan. Bahkan ada yang sempat berhenti, mundur, lalu mulai lagi dari nol. Dan ada pula yang baru bisa kuliah ketika urusan hidup seperti keluarga, ekonomi, kesehatan, agak “longgar”. Semua jalur itu sering kali tidak masuk kategori “sukses” versi lomba lari. 

Padahal saya belajar satu hal dari kurikulum kehidupan: tidak ada kesuksesan tanpa ujian. Bedanya, tidak semua ujian berbentuk skripsi dan IPK.

Ketika kampus tidak ikut mengatur jalan hidup mahasiswa

Sebagai mahasiswa Universitas Terbuka (UT), saya menemukan satu hal yang jarang dibicarakan: ada kampus yang tidak sibuk mengatur hidup mahasiswanya.

Kalau banyak kampus lain melakukan seleksi ketat di awal, lalu setelah itu mahasiswanya berlomba agar lulus secepat mungkin, UT justru membuka pintu selebar-lebarnya. Tanpa batas usia. Tanpa tanya latar belakang. Dan tanpa pretensi harus jadi siapa setelah lulus.

Di sini, saya bertemu mahasiswa yang baru lulus SMA, tapi juga mereka yang rambutnya sudah memutih. Ada yang kuliah sekadar ingin punya gelar. Ada yang ingin menambah keahlian. Bahkan ada yang mengulang S1 karena dulu salah jurusan. Dan ada pula yang kuliah lagi untuk pindah jalur karier dari kerja lapangan ke kerja kantoran di usia kepala empat.

Baca Juga:

Kuliah di Universitas Terbuka Mengajarkan Saya Fleksibel Tidak Berarti Mudah, tapi Akhirnya Saya Bisa Berdamai

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

Saya sendiri termasuk mahasiswa gap year yang memilih UT sambil mencoba berbagai kemungkinan hidup. Di UT, itu bukan aib. Itu normal.

Seleksi alam yang lebih jujur daripada tes masuk

Sistem kuliah di UT fleksibel. Waktunya bisa diatur. Tidak ada tatapan sinis kalau kamu tidak “cepat”. Yang ada justru seleksi alami: siapa yang bisa bertahan belajar secara mandiri, dialah yang akan sampai.

Bahkan, ada cerita yang selalu diulang saat orientasi: seorang mahasiswa UT yang mulai kuliah tahun 1995 dan baru lulus 2015, karena tiap semester hanya mengambil satu mata kuliah. Dia ingin jadi sarjana setelah anak-anaknya lulus kuliah. Dan kampus tidak mempersoalkan itu.

Coba bayangkan cerita itu diceritakan di kampus yang memuja kata “tepat waktu”.

Kesempatan kedua di UT tidak disebut sebagai keterlambatan

Universitas Terbuka (UT) memberi ruang bagi mereka yang sering dianggap “telat”. Ada program rekognisi pembelajaran lampau bagi yang pernah kuliah. Ada pula layanan bagi mahasiswa disabilitas.

Saya pernah membaca kisah seorang sopir angkot dengan keterbatasan pendengaran yang akhirnya bisa menyandang gelar sarjana lewat UT, dengan dukungan penuh kampus. Saya juga punya kenalan mahasiswi di jurusan Ilmu Komunikasi UT Jakarta yang berkuliah dalam kondisi disabilitas.

Di kampus ini, kesempatan kedua tidak disebut sebagai pengulangan kegagalan. Ia hanya disebut sebagai kesempatan.

Semua orang datang ke UT dengan cerita hidup masing-masing

Saat OSMB dan PKBJJ, saya melihat betapa beragamnya wajah mahasiswa UT. Dari yang masih canggung dengan dunia kuliah sampai yang sudah kenyang dengan pahit-manis hidup.

Di ruang yang sama, mereka belajar hal yang sama: merencanakan belajar, membaca efektif, menjawab ujian. Tidak ada yang lebih tinggi karena usianya lebih muda, atau lebih rendah karena jalurnya berbelok.

Lulus tepat waktu atau tepat tujuan?

Di banyak kampus, mahasiswa hidup di bawah bayang-bayang drop out. Sementara di UT, kamu justru diberi napas. Mau lulus 3,5 tahun, silakan. Lulus 4 tahun, silakan. Mau lulus 7 tahun, 10 tahun, atau kapan pun kamu siap, juga silakan.

Kalau di tempat lain mahasiswa seolah sedang lomba lari, siapa cepat dia dapat, di UT ritmenya berbeda. Lebih mirip perjalanan jauh. Pelan tidak apa-apa, asal terus bergerak.

Mungkin inilah yang sering kita lupakan. Kuliah bukan sekadar soal cepat selesai, tapi soal sampai. Kuliah juga bukan soal siapa yang duluan wisuda, tapi siapa yang benar-benar memetik makna dari prosesnya. 

Di tengah hidup yang penuh gedebak gedebuk, UT hadir bukan sebagai kampus yang memanjakan, tapi sebagai kampus yang mempercayai. Bahwa mahasiswa sudah cukup dewasa untuk mengatur hidupnya sendiri dan tidak semua orang lulus tepat waktu—dan itu tidak apa-apa—selama mereka lulus tepat tujuan.

Mungkin itu bentuk kesuksesan yang selama ini jarang kita rayakan.

Penulis: Faris Firdaus Alkautsar
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kuliah di Universitas Terbuka Mengajarkan Saya Fleksibel Tidak Berarti Mudah, tapi Akhirnya Saya Bisa Berdamai.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2025 oleh

Tags: alumni Universitas Terbukakuliah di Universitas Terbukakuliah Universitas Terbukamahasiswa universitas terbukapengalaman kuliah di Universitas Terbukauniversitas terbukaut
Faris Firdaus Alkautsar

Faris Firdaus Alkautsar

Mahasiswa Akuntansi Universitas Terbuka. Punya motto hidup "walau berjalan di atas bumi, ingatlah bahwa kita hidup di bawah langit".

ArtikelTerkait

Sedaring-daringnya Universitas Terbuka, Doi Tetap Punya Gedung (Unsplash)

Sedaring-daringnya Universitas Terbuka, Doi Tetap Punya Gedung. Gede Lagi!

4 Oktober 2024
4 Hal yang Membuktikan Mahasiswa Universitas Terbuka Tak Bisa Diremehkan

4 Hal yang Membuktikan Mahasiswa Universitas Terbuka Tak Bisa Diremehkan

10 Desember 2023
Universitas Terbuka, Tempat Kuliah yang Cocok untuk Milenial dan Gen Z

7 Kesulitan Menempuh Pendidikan di Universitas Terbuka yang Wajib Dipertimbangkan Calon Mahasiswa

10 Januari 2024
Universitas Terbuka Bukan Tempat bagi Mahasiswa Malas

Universitas Terbuka Bukan Tempat bagi Mahasiswa Malas

13 April 2023
Universitas Terbuka Kampus Ngenes karena Selalu Diremehkan (Unsplash) kuliah di UT

Universitas Terbuka: Takdir Menyedihkan dari Sebuah Kampus yang Selalu Diremehkan

24 September 2023
karya fiksi UT kuliah ekonomi kuliah sastra kuliah online mahasiswa s-1 dan s-2 Sebagai Penulis, Saya Sering Disangka Romantis dan Bisa Menjadi Sekretaris kuliah online

4 Perbedaan UT dengan Universitas Lain

23 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.