Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lomba Cipta Lagu Corona dan Lelahnya Kita dengan Semua Omong Kosong Ini

Iqbal AR oleh Iqbal AR
28 September 2020
A A
Lomba Cipta Lagu Corona dan Lelahnya Kita dengan Semua Omong Kosong Ini terminal mojok.co

Lomba Cipta Lagu Corona dan Lelahnya Kita dengan Semua Omong Kosong Ini terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah Indonesia memang jagonya membuat sesuatu di luar akal sehat. Baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Setelah ada pemimpin daerah yang entah kesambet apa membuat organisasi atau perkumpulan Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid, kini ada lagi sebuah terobosan paling mindblowing di era pandemi. Sayembara atau Lomba Cipta Lagu Corona (LCLC). LCLC ini diinisiasi oleh Brigjen TNI Akhmad Tamim Mustofa dan ternyata didukung oleh Kementerian Kesehatan. Terlihat dari logo Kementerian Kesehatan yang terpampang jelas di flyer.

Menurut Brigjen Akhmad Tamim Mustofa sebagai inisiator, ajang ini dibuat untuk memberikan ruang kreatif agar tetap produktif di tengah pandemi. Selain itu, Lomba Cipta Lagu Corona ini juga bagian dari kampanye pencegahan dan penanggulangan virus corona serta kampanye protokol kesehatan. 

Ajang LCLC sudah dibuka sejak 1 Juni lalu dan resmi ditutup pada 9 September kemarin. Babak finalnya pun sudah selesai digelar pada 25 September di Auditorium RRI Jakarta yang sepi-sepi saja alias tidak ada yang peduli. Bens Leo, nama yang tidak asing kalau berhubungan dengan musik dan pemerintah, didapuk sebagai Ketua Dewan Juri.

Sebanyak 511 peserta berhasil terkumpul. Ada pula peserta dari luar negeri, yaitu dari Amerika Serikat dan Selandia Baru. Terdapat empat trofi yang masing-masing disediakan oleh para jenderal, yaitu Brigjen Tamim Mustofa, Letjen Doni Monardo, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, dan Menteri Kesehatan yang mulia Terawan Agus Putranto. 

Kalau begini kejuaraannya cocok disebut piala Jenderal. Bergerak dalam senyap. Entah memang sengaja diam-diam atau memang tidak ada masyarakat yang peduli.

Lomba Cipta Lagu Corona semakin menambah deretan event atau program tidak nyambung yang dibuat dengan kerja sama pemerintah. Sebuah entri untuk deretan omong kosong lainnya tentang pencegahan virus corona. Entah apa yang merasuki orang-orang ini. Bisa-bisanya di tengah naiknya kasus positif, bukannya cari solusi yang konkret, malah bikin lomba cipta lagu seperti ini. Daripada untuk bikin ajang kayak gini, lebih baik anggarannya diberikan untuk tim medis atau orang-orang yang terdampak corona. Lomba seperti ini justru bikin niatan “memutar uang” semakin kelihatan.

Satu hal yang lebih mengejutkan lagi adalah adanya nama Menteri Terawan di dalam ajang ini. Meksipun hanya sebagai pemberi trofi, hadirnya semakin menguatkan argumen bahwa orang ini sudah tidak becus memangku jabatan sebagai Menteri Kesehatan.

Selama ini beliau hanya mesam-mesem di depan kamera, tidak memberi solusi langsung, eh sekalinya hadir malah di ajang yang tidak jelas. Wajar kalau banyak orang mendesak Presiden Jokowi untuk mencopot Menteri Kesehatan. Ya gimana tidak didesak mundur, lha wong kelakuannya begitu.

Baca Juga:

Nasihat Orang Kaya Memang Banyak yang Menyesatkan: Niatnya Terinspirasi, Malah Jadi Pusing Sendiri

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan

Lomba Cipta Lagu Corona (LCLC) jadi semacam “toxic positivity” dalam medium yang berbeda. Kalau biasanya pejabat atau tokoh publik menganggap enteng virus ini dengan mengatakan “nanti juga sembuh sendiri”, sekarang bentuk lainnya adalah lomba cipta lagu yang entah ada motif apa di baliknya. Mungkin para inisiator menganggap bahwa dengan lagu, masyarakat bisa teredukasi mengenai virus dan otomatis patuh protokol kesehatan. Padahal, masyarakat juga nggak ngerti lagu-lagu coronanya. Tiba-tiba saja ada yang menang.

Satu hal lagi yang perlu diyakini adalah selera musik para Jenderal ini tidak ada yang bagus. Jadi, kita mungkin sudah ada bayangan musik-musik seperti apa yang ikut berpartisipasi dan berhasil memenangkan ajang ini. Lagu-lagu dilombakan bukannya bikin terkesan melainkan membuat dahi mengernyit.

Tapi, ya sudah, mau bagaimana lagi. Lombanya sudah selesai dan juaranya sudah keluar walau tidak ada satu orang pun yang peduli. Kita tandai saja nama-nama orang penting yang terlibat, lalu masukkan ke daftar orang-orang yang tidak serius menangani pandemi.

Omong kosong tetap lah omong kosong. Begitulah gambaran Lomba Cipta Lagu Corona ini dalam satu kalimat. Hanya orang-orang yang dipertanyakan kewarasannya yang punya anggapan ajang beginian adalah solusi di tengah pandemi. Kita pun tahu siapa saja mereka.

Photo by Breakingpic via Pexels.com

BACA JUGA Suka Duka Jadi Tukang Parkir Selama 6 Bulan dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: omong kosongpandemi corona
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini

16 Mei 2020
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas?

9 Mei 2020
driver ojol di tengah pandemi

Rasanya Jadi Driver Ojol di Tengah Pandemi Corona

4 April 2020
Sebaiknya Bantuan Sosial dari Pemerintah Dihentikan Saja terminal mojok.co

Sebaiknya Bantuan Sosial dari Pemerintah Dihentikan Saja

24 November 2020
kenaikan ukt UIN

Saran Prank untuk Kemenag Setelah Prank Kompensasi UKT

5 Mei 2020
Menakar Pentingnya Punya Dana Pensiun walau Masih Muda terminal mojok.co

Omong Kosong Formula 60:30:10 ala Daniel Kaito

3 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.