Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Logat Khas Pati yang Malah Jarang Dipahami Orang Pati Sendiri

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
11 Februari 2024
A A
Logat Khas Pati yang Malah Jarang Dipahami Orang Pati Sendiri

Logat Khas Pati yang Malah Jarang Dipahami Orang Pati Sendiri (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kamu orang Pati yang sering menggunakan logat khas dan bahasa ini tanpa tahu maksudnya? Kamu kudu baca tulisan ini sampai habis.

Kota Pati adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini memiliki julukan Pati Bumi Mina Tani. Julukan ini muncul karena sebagian besar penduduk di sini berprofesi sebagai petani. Ada lagi julukan lainnya, yakni Hogwarts van Java. Kalau julukan satu ini tersemat karena di kota ini memang banyak praktik perdukunan dan supranatural.

Pati adalah tanah kelahiran saya, tempat saya tumbuh dan berkembang. Terlepas dari apa pun julukannya sampai sekarang saya berumur 20 tahun, banyak hal yang dapat saya banggakan dari kota ini.

Salah satu hal yang membuat saya bangga dengan kota ini adalah logat khasnya. Pati punya logat khas yang tak bisa dijumpai di daerah lain. Pokoknya kalau kamu berada di Pati atau punya teman orang Pati, kamu pasti akan mendengar logat dan bahasa khas berikut ini.

Imbuhan “go” di belakang

Logat khas Pati yang pertama adalah adanya imbuhan “go” yang disematkan di belakang kata tertentu. Imbuhan ini kalau dalam bahasa Indonesia dapat disejajarkan dengan kata “dong”. Fungsinya semacam untuk penekanan atau untuk sedikit ngegas. Kata yang mendapat imbuhan “go” ini biasanya kata seru atau ajakan.

Contohnya adalah gage go. Kata ini terkenal sangat khas Pati sampai ada yang menjadikannya desain kaos. “Gage” sendiri artinya adalah buruan atau cepat. Mendapat imbuhan “go” di belakangnya, maka arti kata di depannya lebih ditekankan.

Gampangnya begini, kamu sedang berjalan dengan teman tapi kamu berjalan lambat. Jika temanmu adalah orang Pati, dia pasti ngegas, “Gage go!” Maksudnya, dia memintamu cepat (dalam bahasa Indonesia artinya “buruan, dong” atau “cepetan, dong”).

Contoh lain penggunaan imbuhan “go” dalam logat khas Pati ini misalnya ayok go (ayo, dong), lek ndang go (lebih cepat, dong), dll.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Imbuhan “a” di belakang

Imbuhan “a” ini kalau dalam bahasa Indonesia dapat disejajarkan dengan kata “kan”, atau bisa juga “dong”. Fungsinya untuk meyakinkan, penekanan agar apa yang kita ucapkan itu lebih terlihat meyakinkan. Hampir sama dengan imbuhan “go” yakni untuk penekanan, bedanya imbuhan “a” ini lebih sering ditambahkan pada saat bertanya atau merespons suatu pertanyaan.

Contoh penggunaannya misalkan ketika ditanya, “Wes mangan urung?”. Kamu bisa menjawab, “Wes a” (Sudah, dong). Imbuhan “a” memberi kesan agar lawan bicara lebih yakin bahwa kita memang sudah makan.

Contoh lain penggunaan imbuhan “a” dalam logat khas Pati adalah ketika bertanya. misanya, kamu sedang bercerita sebuah gosip lalu melontarkan pertanyaan kepada temanmu, “Bener a?” (Bener, kan?). Nah, imbuhan “a” di sini berfungsi untuk mendapatkan sebuah keyakinan dari orang lain. Contoh lainnya adalah kalimat, “Hee a?” (Iya, kan?).

Imbuhan “em” untuk kepemilikan

Logat Pati memiliki ciri khas lain, yakni pada kata yang menyatakan kepemilikan. Logat khas Pati menambahkan imbuhan “em” di belakang sebuah kata untuk menyatakan bahwa itu adalah milik seseorang. Imbuhan “em” ini untuk penekanan milikmu.

Contoh penggunaannya, bahasa Jawa kakek atau nenek adalah mbah. Jika dalam bahasa Indonesia kita menyebutkan kakekmu atau nenekmu, dalam logat khas Pati jadi “mbahem” (mbahmu/kakekmu, nenekmu). Contoh lainnya, kata-kata seperti “bukuem” (bukumu), “sepedaem” (sepedamu), “omahem” (rumahmu), dll.

Imbuhan “leh” pada saat bertanya

“Leh” merupakan imbuhan khas Pati yang seringnya digunakan pada saat bertanya. Dalam bahasa Indonesia mirip seperti kata “sih”. Fungsinya untuk penekanan agar pertanyaan itu terlihat lebih serius dan benar-benar memerlukan jawaban. Selain itu, penambahan “leh” di belakang pertanyaan juga memberi kesan bahwa si penanya memang sangat kepo atau ingin tahu.

Contohnya adalah kata “piye leh?”. “Piye” merupakan kata tanya yang artinya bagaimana. Mendapat imbuhan “leh” di belakangnya, kata tanya ini lebih bersifat diperjelas atau ditekankan. Kalau dalam bahasa Indonesia, jadinya “bagaimana, sih?”. Contoh lainnya adalah “lapo leh?” (ngapain, sih?), “gawe opo leh?” (buat apa, sih?), sopo leh? (siapa, sih?), dan banyak lagi.

Itulah logat dan bahasa daerah khas Pati yang justru jarang dipahami oleh orang Pati sendiri. Selama ini kebanyakan orang cenderung hanya menggunakannya tanpa tahu maksudnya apa. Sudah selayaknya logat-logat khas daerah seperti ini kita pahami dan kita jaga agar tidak tergerus oleh zaman. Apalagi logat khas daerah sendiri.

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Punya Julukan Kota Pensiunan, Kabupaten Pati Justru Luput dari Rekomendasi Kota Pensiun Terbaik, Kenapa ya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2024 oleh

Tags: bahasa daerahBahasa Jawadialekimbuhanjawa tengahkabupaten patilogatpati
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

Seandainya Upin Ipin Merantau ke Kediri: Kuliahnya di IAIN, Logatnya Peh-Biuh, dan Jadi Anak Senja Pantai Brantas

Seandainya Upin Ipin Merantau ke Kediri: Kuliahnya di IAIN, Logatnya Peh-Biuh, dan Jadi Anak Senja Pantai Brantas

7 Maret 2024
Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

5 Juli 2024
djarum super mojok

Panduan Singkat Bertahan sebagai Pencinta Djarum Saat Nongkrong di Kediri

23 Juli 2021
Menebak Asal-usul Istilah 'Udan Kethek' untuk Menyebut Fenomena Hujan Saat Panas hujan monyet terminal mojok.co

Menebak Asal-usul Istilah ‘Udan Kethek’ untuk Menyebut Fenomena Hujan Saat Panas

17 September 2020
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Purworejo: Kabupaten dengan Hari Jadi yang Labil dan Stasiun Kereta Mati Suri

Purworejo: Kabupaten dengan Hari Jadi yang Labil dan Stasiun Kereta Mati Suri

2 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.