ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jangan Mati Dulu Sebelum Berkunjung ke Lembah Harau Sumatera Barat

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
21 Maret 2024
A A
Jangan Mati Dulu Sebelum Berkunjung ke Lembah Harau Sumatera Barat Mojok.co

Jangan Mati Dulu Sebelum Berkunjung ke Lembah Harau Sumatera Barat (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Lembah Harau yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat adalah bukti bagaimana Indonesia masih sangat disayang oleh Sang Maha Kuasa. Tuhan mengetahui, di tengah kesemrawutan negeri ini, manusia-manusia di dalamnya butuh tempat-tempat untuk menenangkan diri. Lembah Harau adalah salah satu pilihan tempatnya.

Keindahan alam yang ditawarkan tempat ini adala dataran hijau seluas 270,5 hektar yang dikelilingi oleh tebing-tebing setinggi 200-500 meter. Benar-benar unik dan indah. Itu mengapa pada 1993, Lembah Harau ditetapkan sebagai salah satu cagar alam dan suaka margasatwa. Di sana terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindung dan sejumlah binatang langka asli Sumatra.

Lembah Harau sendiri terletak sejauh 137 kilometer dari Kota Padang, Sumatera Barat atau sekitar 4 jam berkendara. Meski memakan waktu perjalanan yang cukup lama, hal tersebut akan terbayar lunas ketika melihat indahnya pesona dari Lembah Harau.

Daftar Isi

  • Asal usul Lembah Harau 
  • Indah setiap waktu
  • Banyak hal bisa dilakukan di sana

Asal usul Lembah Harau 

Konon Kabupaten Lima Puluh Kota, kabupaten di mana lembah ini berada, dahulu disebut-sebut sebagai negeri berair jernih dengan ikan-ikan jinak yang berenang di aliran sungainya. Pada saat itu Lembah Harau masih berupa dasar lautan.

Hal tersebut didukung dari temuan perihal jenis batuan tebing-tebing Lembah Harau yang berjenis batuan breksi dan konglomerat.Jenis batuan yang umumnya ada di dasar laut. Para peneliti menilai tebing-tebing tersebut telah berusia 40 juta tahun. Selain itu, tebing batuan di Lembah Harau juga banyak mengandung karbon organik, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.

Selain itu, penamaan Lembah Harau juga memiliki sejarah tersendiri. Berdasarkan cerita masyarakat sekitar, dulunya kawasan ini kerap menghadapi banjir dan longsor. Masyarakat pada saat itu pun kerap berteriak sehingga berakibat pada paraunya suara mereka. Suara parau pun menjadi ciri khas penduduk daerah itu. Hal itu membuat wilayah tersebut dinamakan orau, kemudian berubah menjadi arau. Akhirnya, penyebutan arau berubah menjadi Harau, sekaligus menjadi nama wilayah.

Indah setiap waktu

Pada siang hari, Lembah Harau menjadi kawasan yang tidak terlalu panas. Kalau kondisi cuaca sedang cerah, pemandangan di Lembah Harau begitu asri dan tenang. Tebing-tebing di sana seperti mengajak kita menikmati langit biru dengan awan-awannya yang bergerak lambat. Pengunjung biasanya memanfaatkan waktu siang hingga menjelang sore untuk berkeliling menggunakan sepeda.

Memutari tebing-tebing itu sembari mata menjelajah hutan yang ada di setiap sudut tebing. Biasanya, satwa asli Lembah Harau akan terlihat sekilas, misalnya monyet ekor panjang, atau jenis-jenis burung yang terbang di sekitar tebing-tebing.

Ketika tiba di sore hari, biasanya hembusan angin sedikit lebih kuat sehingga pengunjung akan menikmati indahnya hamparan sawah dengan aroma khasnya bersamaan dengan tebing-tebing yang menjulang indah. Belum lagi jingganya senja memancar di setiap sudut-sudut tebing itu.

Ketika malam hari, tidak perlu takut bermalam di lembah ini. Di sana banyak penginapan bergaya glamping yang bisa dijadikan pilihan untuk tempat bermalam. Penginapan itu menawarkan fasilitas yang beragam yang bisa dipilih sesuai dengan spot tempat atau selera dari masing-masing pengunjung.

Bermalam di Lembah Harau menawarkan suasana sunyi dan kedamaian untuk pikiran dan hati. Duduk di teras glamping, berpayung langit yang diisi bintang-bintang sembari menyeruput kopi atau teh dan mengobrol banyak hal bersama orang-orang terkasih. Rasanya, pengalaman seperti ini sulit didapatkan kalau tidak di lembah yang satu ini.

Banyak hal bisa dilakukan di sana

Setelah menghabiskan malam yang tenang, pada pagi hari pengunjung bisa berkeliling mendatangi air terjun yang ada di kawasan Lembah Harau. Setidaknya ada enam air terjun yang bisa dinikmati oleh pengunjung, yaitu Sarasah Aie Angek, Aie Luluih, Sarasah Jambu, Akar Berayun, Sarasah Bunta, dan Sarasah Murai. Setiap air terjun memiliki ciri khas dan tinggi yang bervariasi. Misal, air terjun yang paling terkenal adalah Air Terjun Akar Berayun karena tertinggi dibanding yang lain, mencapai 200 meter.  

Semua fenomena keindahan itu tentu bisa nikmati ketika cuaca dalam kondisi bersahabat. Maka dari itu, sebaiknya jangan mengunjungi lembah kebanggan warga Sumatera Barat ini ketika musim hujan. Khawatir malah yang di dapat adalah banjir. Ini juga menjadi kritik tersendiri untuk pemerintah setempat untuk segera mencari solusinya. Jangan sampai kejadian pada awal tahun ini terulang kembali, Lembah Harau diterpa banjir hingga banyak kawasan wisata terpaksa ditutup.

Kritik lain, destinasi wisata tematik seperti Kampung Korea-Jepang, Kampung Eropa, Batang Tabik Waterpark, hingga Harau Dream Park semestinya bisa lebih dikontrol. Khawatirnya, keberadaan destinasi tematik ini malah menggerogoti aspek alamiah dari Lembah Harau. Ada baiknya, spot-spot wisata yang dikembangkan lebih mengadopsi budaya dan kondisi alam sekitar, sehingga kawasan ini tetap hadir secara otentik dan alamiah. Dan yang lebih penting, tidak menggeser penghuni asli setempat, baik para penduduk maupun flora dan fauna yang ada di sana. 

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA  3 Hal Ini Seharusnya Ada di Bukittinggi, Hidup Pasti Akan Lebih Nyaman

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Maret 2024 oleh

Tags: lembah haraulembah harau sumatera baratsumatera baratwisata sumatera barat
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Pekerja Teks Komersial. Kosong adalah isi, isi adalah kosong.

ArtikelTerkait

5 Alasan Alfamart dan Indomaret Tidak Ada di Sumatera Barat (Nur Cholis via Wikimedia Commons)

5 Alasan Alfamart dan Indomaret Tidak Ada di Sumatera Barat

10 Maret 2023
Pengalaman Mencicipi Teh Talua Malimpah, Minuman Khas Bukittinggi yang Dituding Biang Keladi Diabetes

Pengalaman Mencicipi Teh Talua Malimpah, Minuman Khas Bukittinggi yang Dituding Biang Keladi Diabetes

15 Juli 2024
3 Hal Ini Seharusnya Ada di Bukittinggi, Hidup Pasti Akan Lebih Nyaman Mojok.co

3 Hal Ini Seharusnya Ada di Bukittinggi, Hidup Pasti Akan Lebih Nyaman

6 Januari 2024
definisi pancasilais sejarah hari lahir pancasila 1 juni 1945 mojok.co

Pancasilais dan Tidak Pancasilais Itu Gimana Cara Ngukurnya sih?

11 September 2020
Dari Jogja Pindah Minang, “Dipaksa” Makan Nasi Padang Tiap Hari (Unsplash)

Nasib Mahasiswa Pertukaran dari Jogja ke Padang ketika Setiap Hari “Dipaksa” Menikmati Sedapnya Nasi Padang

29 Maret 2024
padang sumatera barat mojok.co

Surat untuk Teman-teman yang Masih Berpikir kalau Padang Itu Adalah Keseluruhan Provinsi Sumatera Barat

15 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jogja Menertawakan Orang yang Putus Asa (Unsplash)

Jogja Tak Selalu Istimewa, tapi di Sini Kamu Bakal Malu kalau Putus Asa

Duka Penjual Ikan Hias Keliling di Malang Kala Ramadan, Hanya Ingin Laku agar Ada Uang untuk Lebaran

Duka Penjual Ikan Hias Keliling di Malang Kala Ramadan, Hanya Ingin Laku agar Ada Uang untuk Lebaran

Jalan Magelang-Semarang Adalah Halang Rintang Berkedok Jalan Raya Mojok.co

Jalan Magelang-Semarang Adalah Halang Rintang Berkedok Jalan Raya 

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Ketinggalan Zaman, tapi Warganya Tetap Bahagia

Jepara Ketinggalan Zaman, tapi Warganya Tetap Bahagia

17 Mei 2025
Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini (Terminal)

Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini

15 Mei 2025
Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

17 Mei 2025
Kos LV di Jogja Isinya Maksiat, tapi Tetap Laku Diburu Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Tinggal di Kos LV Jogja dan Melihat Langsung Mahasiswa Rela Membayar Mahal demi Maksiat dan Kebebasan

16 Mei 2025
4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

5 Alasan Daun Kemangi Wajib Ada di Setiap Hidangan Pecel Lele

15 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.