Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Lebaran adalah Momentum Damai Tim Cebong dan Tim Kampret

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
7 Juni 2019
A A
lebaran tim cebong dan tim kampret

lebaran tim cebong dan tim kampret

Share on FacebookShare on Twitter

Lebaran sudah tidak lama lagi. Orang-orang yang ada di perantauan kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Nggak nikmat rasanya kalau lebaran tidak dilewati bersama sanak saudara di kampung sendiri. Seperti ada yang kurang. Hambar. Kayak kamu tanpa aku.

Lebaran tentu saja identik dengan maaf-maafan. Di momen lebaran semua orang kembali menjadi saudara yang mungkin sebelumnya sedang tidak berkawan. Saling memaafkan kesalahan yang disengaja maupun tidak.

Berhubungan dengan maaf memaafkan ini, lebaran tahun ini rasanya akan lebih istimewa. Lebaran tahun ini punya tugas yang lebih. Menyatukan dua kubu yang nggak habis-habisnya berseteru. Kita semua berharap lebaran tahun ini dapat menyatukan tim cebong dan juga tim kampret. Sudahilah perseteruan yang nggak guna ini.

Saya sebenarnya kurang suka menggunakan istilah cebong dan kampret. Apalagi kalau ditujukan kepada personal seseorang. Di tulisan ini saya akan menggunakan istilah cebong dan kampret tetapi bukan sebagai julukan yang tidak baik kepada orang. Anggap saja ini seperti tim pramuka yang diberi nama grup berdasarkan nama hewan, dan kebetulan hewan yang dipakai adalah cebong dan kampret. Sekali lagi sebutan cebong dan kampret di tulisan ini bukan ditujukan sebagai julukan, tetapi sebagai “kelompok” dua pilihan politik seperti halnya tim macan atau tim garuda.

Kondisi perpolitikan kita kurang lebih selama setahun ini bisa dibilang kurang sehat. Masyarakat terpecah menjadi dua kubu besar, tim cebong dan juga tim kampret. Dalam demokrasi yang sehat, hal ini seharusnya adalah hal yang wajar. Memiliki pilihan politik yang berbeda itu hal biasa. Hal tersebut kemudian menjadi tdak biasa saat kedua kubu ingin saling menjatuhkan.

Kita dipertontonkan dengan sebuah tayangan politik yang tidak sehat. Saling serang antara dua kubu tidak bisa dihindari. Apakah dalam politik hal seperti itu adalah wajar? Kalau iya, sungguh kejam politik yang mampu membuat orang yang sebelumnya berkawan menjadi  lawan. Apalagi kalau membuat dua sejoli yang lagi sayang-sayangnya sampai bubar jalan. Amboi.

Lebaran tahun ini semoga bisa menjadi momentum bersatunya tim cebong dan tim kampret ini. Semoga tidak ada lagi yang saling menjelekan satu sama lain. Saya yakin siapapun presidennya pasti tidak mau hal buruk menimpa Indonesia, negara yang kita cintai ini. Jadi mending kita damai sajalah.

Lagian apa nggak bosan ngebacot mulu. Yang kalian belapun bukannya tanpa cacat. Alangkah indahnya kalau lebaran tahun ini orang-orang yang ada di tim cebong bisa duduk bersama minum sirup leci sambil makan kue lebaran buatan emak dengan orang-orang yang ada di tim kampret. Kita lupakanlah dulu 01 dan 02. Persatuan Indonesia mari kita jaga.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Sesuatu hal yang luar biasa kalau lebaran ini kita bisa liat Fadli Zon dan Ngabalin bisa duduk bersama minum es buah sambil ketawa ketiwi.

Sangat disayangkan kalau lebaran tahun ini dilewatkan dengan masih ada dendam. Nggak ada gunanya ribut-ribut. Cuma bikin leher tegang. Kalau ada yang ngomporin, abaikan saja. Jangan mau di adu domba. Kita ini bukan domba.

Kalau kemarin masih ada yang berselisih paham, semoga lebaran bisa menyembuhkan. Kalau kemarin kita masih berselisih dengan saudara kita sendiri, lebaran bisa menjadi momen untuk saling memaafkan. Yang ribut sama tetangga, berdamailah dulu.

Jari kita yang bar-bar di media sosial bisa dihentikan dulu. Hentikan dulu men-share berita yang kita belum tau kebenarannya. Apalagi hanya untuk menjatuhkan lawan.  Mending share foto rendang dan kue lebaran yang ada di rumah.

Perseteruan yang tidak ada habisnya ini hanya menguras tenaga. Nggak ada untungnya sama sekali. Hanya merugikan diri kita sendiri. Tiap hari kita gontok-gontokan di media sosial itu buat apa. Mau caper? Mau nunjukin bahwa kamu paling hebat, paling jago debat? Nggak ada yang peduli. Cuma nambah-nambahin dosa doang.

Kita sudah ribut hampir sudah cukup lama. Kurang lebih selama setahun. Masa momen lebaran kita lewati dengan saling ejek – saling singgung di media sosial.

Mari kita lalui lebaran dengan hati yang lapang dan penuh suka cita.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Cebong dan KampretIdulfitriLebaranPolitik Indonesia
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

5 Tanda Lebaran Sudah Dekat di Cikarang Terminal Mojok

5 Tanda Lebaran Sudah Dekat di Cikarang

26 April 2022
Derita Penjahit Kebanjiran Order Menjelang Lebaran hingga Nggak Punya Waktu Libur Mojok.co

Derita Penjahit Kebanjiran Pesanan Menjelang Lebaran hingga Nggak Punya Waktu Libur

31 Maret 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa?

15 Mei 2020
outfit

Pertanyaan Berapa Harga Outfit Lu dan Alangkah Duniawinya Kita

7 Juni 2019
4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata Mojok.co

4 Episode Upin Ipin Spesial Lebaran yang Bikin Banjir Air Mata

27 Maret 2025
Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Jika Gibran dan Kaesang Layak Menjadi Politisi, Itu Karena Hasil Survei

6 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

Lidah Jawa Saya Kaget dan Menyerah Ketika Mencoba Dendeng Rusa dari Merauke

10 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.