Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lampu Rumah Masih Nyala Walau Sudah Siang Itu Kenapa, sih?

Erfransdo oleh Erfransdo
18 Januari 2021
A A
Lampu Rumah Masih Nyala Walau Sudah Siang Itu Kenapa, sih Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Seperti yang kita ketahui bahwa lampu adalah senjata utama kita di saat dalam kegelapan. Biasanya, kita akan menggunakan lampu di malam hari atau di dalam ruangan yang sangat minim cahaya. Tanpa cahaya, mungkin kita tidak akan bisa hidup. Tanpa cahaya, kita tidak akan bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan melalui matahari di pagi hari.

Selain lampu sebagai sumber cahaya di dalam ruangan, khususnya dalam keadaan gelap dan di malam hari sebagai penerangan, matahari adalah sumber paling utama, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di malam hari sebenarnya meskipun tidak ada penerangan berupa lampu, kita masih bisa terbantu dengan keberadaan bulan dan juga bintang di langit. Namun, di pagi hari sebenarnya kita tidak butuh lagi lampu untuk penerangan, kecuali di dalam ruangan yang sangat gelap. Bahkan sinar matahari akan sangat mudah masuk ke dalam rumah melalui jendela atau celah-celah atap.

Saya dan keluarga di rumah telah membiasakan diri untuk menghemat listrik kalau memang tidak penting-penting amat untuk digunakan. Daripada buang-buang energi dan juga meminimalisir tagihan listrik yang membengkak. Di rumah, biasanya saya mulai menyalakan lampu sekitar jam setengah enam sore, itu pun kalau di luar langit sudah mulai gelap. Namun kalau belum terlalu gelap, biasanya kami tidak mudah untuk menekan saklar lampu. Barulah kalau sudah mendekati maghrib, kami akan mulai menyalakan lampu.

Ketika hendak tidur, saya biasanya langsung mematikan lampu karena saya tidak terbiasa tidur dalam kondisi ruangan terang. Untuk hal ini, hanya saya saja yang melakukan kebiasaan tersebut lantaran sebagian besar keluarga saya tidur dalam keadaan lampu menyala. Barulah pagi-pagi sekitar jam setengah tujuh sampai jam tujuh pagi, semua lampu akan mati karena sudah kalah dengan sinar matahari di luar. Listrik hanya digunakan untuk kulkas, magic com, dan terkadang orang tua saya selalu menonton acara Mamah Dedeh.

Saya paling bingung dan suka kesal sendiri kalau ada orang yang masih menyalakan lampu rumah di saat matahari sudah naik tinggi. Bahkan, terkadang lampu tersebut akan tetap menyala sepanjang hari. Kalau di dalam ruangan ya masih masuk akal, mungkin saja di dalam rumahnya minim penerangan. Tapi kalau di teras rumah lampu masih nyala hingga siang, saya selalu gregetan ingin segera mematikannya karena hal tersebut tentunya sangat membuang-buang energi. Ya saya tidak peduli mau doi orang kaya atau bukan, tapi setidaknya kita harus peduli dong sama lingkungan sendiri. Bukan berarti doi orang kaya jadi bisa seenaknya saja nyalain lampu sepanjang hari meskipun tidak perlu-perlu amat.

Saya sering melihat rumah dengan lampu di teras masih menyala ketika sedang bepergian dengan kendaraan umum. Biasanya kalau saya naik bus, saya akan selalu menikmati pemandangan di jendela bus. Dan di saat bersamaan, saya selalu mengamati keadaan rumah warga yang dilewati bus. Kebanyakan dari rumah yang saya perhatikan, mereka masih menyalakan lampu di teras rumahnya padahal sinarnya sudah kalah dengan sinar matahari yang menyala terang. Terkadang di situ saya merasa kesal dengan tingkah laku masyarakat yang menghambur-hamburkan energi listrik.

Menurut saya, ada beberapa alasan mengapa masyarakat enggan mematikan lampu di rumahnya meskipun hari sudah siang. Barangkali ada di antara kalian yang selalu membiarkan lampu di rumah tetap menyala sepanjang hari? Saya yakin beberapa hal berikut jadi alasan kalian.

Pertama, lupa. Ya, alasan pertama adalah karena lupa. Biasanya di pagi hari, ibu rumah tangga akan langsung sibuk dengan pekerjaan rumah, mulai dari mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, hingga menyiapkan sarapan untuk suami dan anak, sehingga hal kecil seperti mematikan lampu menjadi terlupakan. Pasalnya, ibu saya beberapa kali sering kelupaan sebelum saya yang mematikannya sendiri.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Kedua, tidak peduli. Alasan kedua seseorang tidak mematikan lampu saat hari sudah terang barangkali tidak peduli mau lampu masih menyala atau tidak. Tipe orang seperti ini lupa akan hal-hal kecil yang ternyata cukup berdampak besar.

Ketiga, malas. Malas adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Malas adalah hal yang manusiawi. Tapi, kalau mematikan lampu saja sudah malas, gimana mau melamar si doi kalau malas terus?

Keempat, ditinggal bepergian. Alasan yang cukup logis atau masuk akal lampu rumah dibiarkan menyala sepanjang hari adalah karena penghuninya sedang bepergian selama beberapa hari. Untuk meminimalisir pencurian, hal tersebut mungkin menjadi trik yang cukup tepat ditambah dengan beberapa sandal berserakan di luar rumah.

Kelima, sudah jadi sultan. Alasan terakhir orang tidak mematikan lampu rumah di pagi hari bahkan dibiarkan sepanjang hari menyala adalah karena sudah kebanyakan duit dan jadi sultan. Jadinya, mereka akan membuang-buang uangnya dengan cara  menghambur-hamburkan listrik di rumahnya yang megah~

Apa pun alasannya, sebaiknya kita bisa lebih menghemat listrik dan menjaga lingkungan setidaknya melalui hal kecil seperti mematikan lampu atau alat elektronik kalau memang sudah tidak kita pakai.

BACA JUGA Mempertanyakan Esensi Renungan Sebelum Ujian Nasional dan tulisan Erfransdo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2021 oleh

Tags: lampu rumah
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.