Seperti yang kita ketahui bahwa lampu adalah senjata utama kita di saat dalam kegelapan. Biasanya, kita akan menggunakan lampu di malam hari atau di dalam ruangan yang sangat minim cahaya. Tanpa cahaya, mungkin kita tidak akan bisa hidup. Tanpa cahaya, kita tidak akan bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan melalui matahari di pagi hari.
Selain lampu sebagai sumber cahaya di dalam ruangan, khususnya dalam keadaan gelap dan di malam hari sebagai penerangan, matahari adalah sumber paling utama, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di malam hari sebenarnya meskipun tidak ada penerangan berupa lampu, kita masih bisa terbantu dengan keberadaan bulan dan juga bintang di langit. Namun, di pagi hari sebenarnya kita tidak butuh lagi lampu untuk penerangan, kecuali di dalam ruangan yang sangat gelap. Bahkan sinar matahari akan sangat mudah masuk ke dalam rumah melalui jendela atau celah-celah atap.
Saya dan keluarga di rumah telah membiasakan diri untuk menghemat listrik kalau memang tidak penting-penting amat untuk digunakan. Daripada buang-buang energi dan juga meminimalisir tagihan listrik yang membengkak. Di rumah, biasanya saya mulai menyalakan lampu sekitar jam setengah enam sore, itu pun kalau di luar langit sudah mulai gelap. Namun kalau belum terlalu gelap, biasanya kami tidak mudah untuk menekan saklar lampu. Barulah kalau sudah mendekati maghrib, kami akan mulai menyalakan lampu.
Ketika hendak tidur, saya biasanya langsung mematikan lampu karena saya tidak terbiasa tidur dalam kondisi ruangan terang. Untuk hal ini, hanya saya saja yang melakukan kebiasaan tersebut lantaran sebagian besar keluarga saya tidur dalam keadaan lampu menyala. Barulah pagi-pagi sekitar jam setengah tujuh sampai jam tujuh pagi, semua lampu akan mati karena sudah kalah dengan sinar matahari di luar. Listrik hanya digunakan untuk kulkas, magic com, dan terkadang orang tua saya selalu menonton acara Mamah Dedeh.
Saya paling bingung dan suka kesal sendiri kalau ada orang yang masih menyalakan lampu rumah di saat matahari sudah naik tinggi. Bahkan, terkadang lampu tersebut akan tetap menyala sepanjang hari. Kalau di dalam ruangan ya masih masuk akal, mungkin saja di dalam rumahnya minim penerangan. Tapi kalau di teras rumah lampu masih nyala hingga siang, saya selalu gregetan ingin segera mematikannya karena hal tersebut tentunya sangat membuang-buang energi. Ya saya tidak peduli mau doi orang kaya atau bukan, tapi setidaknya kita harus peduli dong sama lingkungan sendiri. Bukan berarti doi orang kaya jadi bisa seenaknya saja nyalain lampu sepanjang hari meskipun tidak perlu-perlu amat.
Saya sering melihat rumah dengan lampu di teras masih menyala ketika sedang bepergian dengan kendaraan umum. Biasanya kalau saya naik bus, saya akan selalu menikmati pemandangan di jendela bus. Dan di saat bersamaan, saya selalu mengamati keadaan rumah warga yang dilewati bus. Kebanyakan dari rumah yang saya perhatikan, mereka masih menyalakan lampu di teras rumahnya padahal sinarnya sudah kalah dengan sinar matahari yang menyala terang. Terkadang di situ saya merasa kesal dengan tingkah laku masyarakat yang menghambur-hamburkan energi listrik.
Menurut saya, ada beberapa alasan mengapa masyarakat enggan mematikan lampu di rumahnya meskipun hari sudah siang. Barangkali ada di antara kalian yang selalu membiarkan lampu di rumah tetap menyala sepanjang hari? Saya yakin beberapa hal berikut jadi alasan kalian.
Pertama, lupa. Ya, alasan pertama adalah karena lupa. Biasanya di pagi hari, ibu rumah tangga akan langsung sibuk dengan pekerjaan rumah, mulai dari mengepel lantai, membersihkan tempat tidur, hingga menyiapkan sarapan untuk suami dan anak, sehingga hal kecil seperti mematikan lampu menjadi terlupakan. Pasalnya, ibu saya beberapa kali sering kelupaan sebelum saya yang mematikannya sendiri.
Kedua, tidak peduli. Alasan kedua seseorang tidak mematikan lampu saat hari sudah terang barangkali tidak peduli mau lampu masih menyala atau tidak. Tipe orang seperti ini lupa akan hal-hal kecil yang ternyata cukup berdampak besar.
Ketiga, malas. Malas adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Malas adalah hal yang manusiawi. Tapi, kalau mematikan lampu saja sudah malas, gimana mau melamar si doi kalau malas terus?
Keempat, ditinggal bepergian. Alasan yang cukup logis atau masuk akal lampu rumah dibiarkan menyala sepanjang hari adalah karena penghuninya sedang bepergian selama beberapa hari. Untuk meminimalisir pencurian, hal tersebut mungkin menjadi trik yang cukup tepat ditambah dengan beberapa sandal berserakan di luar rumah.
Kelima, sudah jadi sultan. Alasan terakhir orang tidak mematikan lampu rumah di pagi hari bahkan dibiarkan sepanjang hari menyala adalah karena sudah kebanyakan duit dan jadi sultan. Jadinya, mereka akan membuang-buang uangnya dengan cara menghambur-hamburkan listrik di rumahnya yang megah~
Apa pun alasannya, sebaiknya kita bisa lebih menghemat listrik dan menjaga lingkungan setidaknya melalui hal kecil seperti mematikan lampu atau alat elektronik kalau memang sudah tidak kita pakai.
BACA JUGA Mempertanyakan Esensi Renungan Sebelum Ujian Nasional dan tulisan Erfransdo lainnya.