Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lagu ‘To The Bone’ Pamungkas Enak, Asalkan Nggak Diperdengarkan Terus-Menerus

Iqbal AR oleh Iqbal AR
13 April 2021
A A
Lagu To The Bone Pamungkas Enak Asalkan Nggak Diperdengarkan Terus-Menerus terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Nama Pamungkas akhir-akhir ini kembali ramai diperbincangkan. Bukan Bambang Pamungkas, melainkan Pamungkas yang seorang musisi, solois yang cukup merajai panggung musik beberapa tahun terakhir. Pamungkas ramai diperbincangkan bukan karena omongannya yang British banget, bukan pula soal artwork yang katanya menjiplak. Bukan, dan kasus itu sudah selesai. Pamungkas diperbincangkan karena lagunya yang berjudul “To The Bone” ini kembali ramai karena salah satu media sosial.

Lagu “To The Bone” tiba-tiba ramai lagi menjadi bahan konten, terutama di aplikasi TikTok. Entah bagaimana awal pastinya, tapi lagu ini tiba-tiba saja naik, di-cover banyak sekali orang (termasuk Bambang Pamungkas dan Ge Pamungkas), dan ramai-ramai dijadikan konten. “When Pamungkas said, bla bla bla, sampai ke tulang-tulangnya, bla bla bla,” adalah kalimat yang sering sekali muncul. Kalimat ini lalu disambung dengan reff lagu “To The Bone”, “take me home, I’m falling, bla bla bla,” dan dikemas dengan video-video yang katanya estetik padahal babar blas itu.

Imbas dari ramainya lagu ini, tentunya adalah dijadikannya lagu “To The Bone” ini primadona di playlist beberapa cafe. Hampir setiap cafe dalam beberapa pekan atau bulan terakhir, pasti memasukkan lagu milik Pamungkas ini ke dalam playlist mereka. Bahkan tidak sedikit yang memutarnya lebih dari sekali. Entah karena lagunya enak (menurut mereka), atau referensi musik mereka yang cetek, jadi tahunya lagu ini saja. Tidak hanya oleh pihak cafe, para pengunjung pun sering meminta lagu ini untuk diputar, dan bukan hanya satu atau dua pengunjung, melainkan cukup banyak pengunjung yang minta lagu tersebut diputar.

Di tempat saya biasa nongkrong, misalnya, lagu ini hampir bisa dipastikan pasti diputar dan lebih dari sekali. MIsalnya, siang sudah diputar, nanti sore masih diputar lagi. Kadang juga ada beberapa pengunjung yang dengan sengaja meminta lagu ini diputar, tidak peduli dengan kenyataan bahwa lagu ini baru saja diputar satu jam yang lalu. Bahkan ada momen di mana saya meminta untuk tidak memutar lagu “To The Bone” lantaran bosan sekali kalau lagu itu diputar terus-terusan. Untung saja baristanya masih teman, jadi masih enak memintanya.

Apa yang saya lakukan sebenarnya tidak terlalu ekstrem, lha wong cuma minta dengan halus tanpa marah-marah, kok. Di tempat lain, ada yang sampai memasang peringatan tertulis mengenai larangan memutar lagu “To The Bone” dari Pamungkas. Bahkan bukan lagu “To The Bone” saja, beberapa tempat malah melarang memutar semua lagu-lagu Pamungkas. Alasan terbesarnya pun bukan karena musiknya tidak enak, tapi lebih karena bosan lantaran terlalu sering diperdengarkan. Kalau enak tidak enak kan urusan selera, tapi kalau bosan itu pasti dan mutlak.

Sebenarnya, lagu “To The Bone” itu enak didengar. Dalam ukuran musik pop, lagu ini juga sangat pop. Jadi, wajar kalau lagu ini mudah didengar dan cepat sekali menempel di kepala orang-orang, termasuk saya yang bahkan tidak pernah dengan sengaja dan kesadaran penuh memutar lagu tersebut. Karena diperdengarkan cukup sering, maka ada satu atau dua bait lirik dan nada yang saya hafal. Supaya tidak berlarut-larut, makanya saya sering meminta agar lagu tersebut tidak sering-sering diputar.

Lantas, apakah lagu enak akan tetap menjadi enak? Jawabannya tentu tidak, karena lagu enak kalau terlalu sering diperdengarkan, akan menjadi lagu yang membosankan. Lagu “To The Bone” salah satunya. Kalau diperdengarkan sekali dua kali dengan takaran yang pas, lagu ini akan tetap enak. Namun, kalau diperdengarkan terus-menerus, sehari mungkin tujuh sampai lima belas kali, itu namanya penyiksaan. Bisa-bisa yang mendengarkan jadi gila semua.

Lho iya, ini serius. Ada banyak lagu, kok, yang sebenarnya enak, tapi dipakai untuk penyiksaan dengan cara diperdengarkan terus-menerus. Lagunya Justin Beiber, Metallica, AC/DC, dan banyak lagu dari band/musisi populer lainnya yang dijadikan alat penyiksaan. Tentu tidak menutup kemungkinan lagu “To The Bone” dari Pamungkas juga menjadi salah satu lagu yang dipakai untuk penyiksaan nanti.

Baca Juga:

Kalau Peterpan Reuni Nanti, Andika dan Vokalis Bayaran Wajib Menyanyikan 5 Lagu yang Paling Membekas di Ingatan Fans Ini

10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

Maka dari itu, mbok ya agak dikurangi intensitas memutar lagu “To The Bone” ini, terutama di ruang publik seperti cafe atau restoran. Kalau di kamar pribadi ya silakan, terserah kalian. Asalkan tidak di ruang publik. Boleh diperdengarkan, asalkan hanya satu atau dua kali saja dalam sehari. Kalau terlalu sering, eneg nanti jadinya. Maaf untuk Pamungkas dan para fans fanatiknya. Lagu “To The Bone” ini sebenarnya enak, dengan syarat tidak diperdengarkan terus-menerus.

Sumber Gambar: YouTube Pamungkas

BACA JUGA Hujatan pada Kasus Plagiarisme Pamungkas Mengisyaratkan Hal-hal Baik Ini dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2021 oleh

Tags: lagupamungkasrekomendasi laguto the bone
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Selera Musik Berhenti Berkembang, Tanda Kita Terlalu Sibuk Menjadi Orang Dewasa? Mojok

Selera Musik Berhenti Berkembang, Tanda Kita Terlalu Sibuk Menjadi Orang Dewasa?

13 November 2023
Beralih ke Joox karena Kecewa dengan Spotify, tapi Ujung-ujungnya Lebih Kecewa karena Aplikasi Ini Nyatanya Nggak Lebih Baik

Beralih ke Joox karena Kecewa dengan Spotify, tapi Ujung-ujungnya Jadi Lebih Kecewa karena Aplikasi Ini Nyatanya Nggak Lebih Baik

18 Juni 2024
8 Lagu yang Kerap Dibawakan untuk Latihan Anak Band di Studio Rental terminal mojok.co

8 Lagu yang Kerap Dibawakan untuk Latihan Anak Band di Studio Rental

19 Oktober 2020
4 Lagu yang Membuat Perantau seperti Saya Semakin Merindukan Solo Mojok.co

4 Lagu yang Membuat Perantau seperti Saya Semakin Merindukan Solo

30 Agustus 2024
7 Lagu Coldplay yang Liriknya Bagus tapi Nggak Banyak Orang Tahu

7 Lagu Coldplay yang Liriknya Bagus tapi Nggak Banyak Orang Tahu

19 Mei 2023
Tidak Ada Hajatan yang Menguntungkan Terminal Mojok

Nyumbang Lagu di Hajatan: Kalau Nggak Bisa Nyanyi Mending Turu, Ra Risiko!

10 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.