Daftar Isi
#3 Lagu “Pendosa” benar-benar jadi dosa besar Sheila On 7
Memikirkanmu kriminalku
Menantimu kejahatanku
Lagu “Pendosa” jelas masuk dalam jajaran lagu cringe Sheila On 7. Liriknya mengingatkan saya pada gombal recehan zaman dulu yang kurang lebih berbunyi, ”Jika mencintaimu adalah kejahatan, maka aku sekarang sedang jahat-jahatnya.” Kalau saya yang digombali seperti itu bukannya tersipu, tapi malah bergidik jijik. Untung saja, saat memasuki bagian reff, lirik “Pendosa” lebih enak untuk disenandungkan.
#4 Ada kata yang mengganggu dalam lirik lagu “Untuk Perempuan”
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam
Berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya, “Untuk Perempuan” sebenarnya tidak memberikan kesan cringe, hanya terdengar aneh saja secara logika. Saya paham, lirik lagu Sheila On 7 ini sebetulnya memiliki maksud yang baik. Lagu ini ingin memberikan petuah bagi seluruh perempuan agar tidak resah menunggu pujaan hati. “Untuk perempuan” seolah menyarankan para perempuan agar fokus dalam karir atau meningkatkan kualitas diri. Hanya saja, ada satu kata yang terasa pengen tak hih yaitu kata “memungutmu”. Jujur saja, coba apa yang pertama kali kita pikirkan ketika mendengar kata memungut? Memungut sampah? Anak Pungut? Sebagai perempuan, saya jadi kesal sendiri mendengar kata itu dalam lirik lagu.
#5 Lirik “Hingga Ujung Waktu”
Jika kau menjadi istriku nanti, pahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti, jangan pernah berhenti memilikiku
Hingga Ujung Waktu
Kenapa harus istri yang memahami? Kenapa harus istri yang disuruh untuk tidak pernah berhenti memiliki. Itulah yang terngiang-ngiang di benak saya ketika mendengar lirik “Hingga Ujung Waktu”. Bukankah lebih menyenangkan kalau saling memahami dan juga saling berjuang tidak berhenti memiliki hingga ujung waktu. Namun, di saat yang sama saya berpikir, mungkin saja lagu Sheila On 7 yang satu ini ingin mendobrak stigma bahwa laki-laki juga boleh menangis. Laki-laki tidak harus selalu kuat. Mantap, sebuah analisis subyektif yang mengamankan saya dari hujatan netizen.
Setelah saya menuliskan dan berkali-kali membaca ulang tulisan ini, lirik-lirik yang cringe itu kok ya nggak menurunkan tingkat kebucinan saya pada Sheila On 7 ya. Tidak ada sedikitpun niat war tiket pudar dan saya yakin masih akan kecewa kalau nggak mendapatkan tiketnya. Benar-benar magis band Jogja satu ini.
Penulis: Mozara Kartika Putri
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Satu-satunya Hal yang Saya Sesali sebagai Warga Bantul Adalah Tidak Bisa Bertemu Duta Sheila On 7
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.