Belakangan ini, saya dan kawan-kawan sering memutar lagu Jawa ketika nongkrong atau bincang-bincang santai. Padahal, saya dan teman-teman tidak ada yang bisa Bahasa Jawa. Kami hanya menikmati musiknya tanpa tahu arti di baliknya.
Awal kesukaan kami akan lagu-lagu ini awalnya karena sering terpapar. Saat ini memang bermunculan grup-grup musik atau band yang membawakan lagu-lagu Jawa. Mereka memadukan antara musik modern dan musik tradisional yang benar-benar ketagihan. Bahkan, ada yang secara berani mencampurkannya dengan hip-hop Bahasa Jawa. Sebut saja NDX A.K.A
Musik yang enak dipadukan dengan suara penyanyinya membuat siapapun bergoyang, minimal kepalanya. Kendati tidak langsung mengerti makna liriknya, lagu dengan bahasa daerah ini sangat bisa dinikmati siapa saja. Perkara lirik, nanti juga bisa dicari di Google.
Lirik yang ngena
Saya dan kawan-kawan memang tidak bisa Bahasa Jawa, tapi begitu menggemari lirik lagu-lagu Jawa. Kebetulan ada kawan kami yang asli Jawa dan membantu menerjemahkannya. Lirik-liriknya banyak menceritakan kisah percintaan atau asmara yang tidak jauh dari realitas anak muda. Penggambarannya pun begitu nyata, saya bisa benar-benar galau dan hancur mendengarkannya.
Lagu-lagu yang selalu diputar di tongkrongan saya ada “Rungkad”, “Nemen”, “Kisinan 1”. “Kisinan 2”, “Kelingan Mantan”, hingga “Tewas Tertimbun Masa Lalu”. Kami mendengarkannya sambil meratapi nasib. Anehnya, walau liriknya begitu miris, kami tetap semangat bergoyang. Magis sekali memang lagu Jawa, seseorang sedih dan senang disaat yang bersamaan!
Tidak hanya memotret kegalauan hati seseorang, Lagu Jawa juga ada yang menceritakan kisah percintaan yang manis. Sangat cocok untuk mereka yang sedang mabuk asmara. Misalnya lagi lagu berjudul “Widodari karya Denny Caknan dan Guyo Waton. Lagu itu mengisahkan seorang pria yang menemukan wanita pujaan yang berhasil menghapuskan masa lalu kelam si pria.
Lagu Jawa punya beragam versi
Selain musiknya yang sopan sekali di kuping dan lirik lagunya yang ngena, saya menyukai lagu Jawa karena punya berbagai versi. Musisi lagu Jawa kerap berkolaborasi membawakan lagu tertentu. Itu mengapa, satu judul bisa punya berbagai versi. Setiap versi biasanya punya keunikan masing-masing. Jadi, pendengarnya tidak pernah bosan.
Misalnya saja lagu “Nemen” yang aslinya dinyanyikan oleh Happy Asmara, berbagai versi kemudian muncul hingga ada versi hiphop dangdut oleh NDX A.K.A. Lagu-lagu lain seperti “Dumes”, “Kisinan 1”, dan “Kisinan 2” juga punya banyak versi sleian penyanyi aslinya. Intinya, jangan takut kehabisan pilihan lagu Jawa.
Unik bukan lagu-lagu Jawa? Saran saya sih coba dengar satu atau dua lagu dahulu, siapa tahu cocok. Kalau nggak cocok ya nggak masalah, toh pada akhirnya musik itu masalah selera. Yang penting, coba dengarkan saja dahulu.
Penulis: Muhammad Arifuddin Tanjung
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.