Kurikulum Merdeka Membunuh Pramuka?

Kurikulum Merdeka Belajar Membunuh Pramuka? (Unsplash)

Kurikulum Merdeka Belajar Membunuh Pramuka? (Unsplash)

Revitalisasi pramuka membawa dampak baik yang signifikan di dunia pendidikan. Peran sertanya berkontribusi cukup mencerahkan, apalagi di tengah geliat Kurikulum Merdeka.

Pramuka tidak lari di tempat, tidak lagi jumud, tidak juga kental dengan perpeloncoan dan sejenisnya. Apalagi sampai masuk ke zona perundungan. Metamorfosa aktivitasnya tak hanya terjebak dengan menyanyi, tepuk tangan, yel-yel, dan baris-berbaris belaka. Pramuka berkembang lebih jauh seiring berputarnya waktu, sehingga mampu menyedot cukup minat peserta didik.

Di tengah konsep Kurikulum Merdeka Belajar, Pramuka mengubah wajahnya dalam kemasan menarik yang lebih modern. Aktivitas ini menyesuaikan dengan zaman tapi tidak meninggalkan jiwanya yang termaktub dalam pendidikan dasar.

Jika menengok ke sejarah bangsa ini, gerakan pramuka berkontribusi besar dalam pembentukan karakter. Ia memberikan titik cerah yang menggembirakan dalam pembentukan manusia tak sebatas pengakuan.

Kurikulum Merdeka Belajar mengguncang pramuka

Namun belakangan, keraguan melanda langit Indonesia. Kabar yang beredar cenderung sumir dan kehilangan arah. Konon katanya, hadirnya Kurikulum Merdeka Belajar membuat pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib. Episode ini tentu membuat gelisah, apalagi jika kita mencermati Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Program P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar memandang pramuka bukan lagi bagian wajib bagi siswa. Menurut saya, cara menerjemahkan program tersebut tidak jelas dan tidak mempunyai dasar yang kuat. Terutama ketika menghubungkannya dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.

Baca halaman selanjutnya: Dua hal yang sebetulnya berbeda…

2 hal yang sebetulnya berada di rana berbeda

Pembaca perlu memahami bahwa 2 hal ini berada di ranah yang berbeda. P5 berada di ruang kegiatan kokurikuler. Sementara itu, pramuka berdiri pada bilik yang disebut ekstrakurikuler.

Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas. Pelaksanaan kokurikuler dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penguatan pendidikan karakter pada siswa di dalam konsep Kurikulum Merdeka Belajar.

Sementara itu, pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler. Tujuannya adalah melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Semua ini merupakan usaha untuk membantu siswa dalam banyak aspek, salah satunya mendukung kegiatan akademik di dalam kelas.

Semua tujuan pramuka sesuai dengan konsep yang disebut “Sesosif” atau spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik. Sebagai kegiatan ekstrakurikuler, pramuka menjadi penopang.

Apakah akan tersingkir?

Sejauh ini, persentase P5 dalam Kurikulum Merdeka Belajar hanya 20% sampai 30% dalam alokasi waktu kegiatan pembelajaran. Menurut saya, melihat persentase tersebut, seharusnya P5 dan pramuka bisa jalan sama-sama. Sudah jelas, karena ranahnya berbeda, pramuka tidak mungkin menghambat pelaksanaan P5 sesuai Kurikulum Merdeka Belajar.

Bahkan menurut saya, keduanya bisa saling mendukung. Apalagi tujuan kedua aktivitas ini adalah menguatkan berbagai aspek dari siswa. Sehingga, pada akhirnya, siswa menjadi manusia yang kuat, sadar akan potensinya, dan baik kepada sesama.

Jika pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib dalam Kurikulum Merdeka Belajar, saya rasa malah menjadi kerugian. Pramuka akan tersingkir? Saya tidak bisa membayangkannya.

Penulis: Radinopianto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Guru Merdeka Belajar Itu Hanya Ilusi, Nyatanya Hingga Kini Masih Berkawan Karib dengan Segunung Administrasi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version