Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kupas Tuntas Ragam Ketupat Sayur di Kota Bukittinggi

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
23 Agustus 2021
A A
Kupas Tuntas Ragam Ketupat Sayur di Kota Bukittinggi terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sudah berapa jenis ketupat sayur yang pernah kamu coba?

Dulu, saya hanya mengenal ketupat sayur Betawi sebagai salah satu jenis makanan pilihan sarapan. Potongan ketupat yang tergenang dalam sayur godok buncis dan labu siam itu terasa sangat tasty. Kuahnya yang keruh pun semakin pekat karena tercemar semur telur, tahu, daging, bahkan jengkol yang menjadi pelengkapnya. Walaupun demikian, kuah semur yang manis itu sukses mengimbangi rasa sayur ketupat yang gurih dan sedikit pedas.

Sedap!

Saat ini, setelah delapan tahun tinggal di Kota Bukittinggi, khazanah kuliner saya tentang ketupat sayur pun semakin bertambah. Katupek (ketupat) di sini banyak sekali ragamnya, terutama dari jenis kuah dan isi sayurnya. Dan dari hasil wisata kuliner keliling kota, saya menyimpulkan paling tidak ada tiga jenis katupek sayur dengan rasa kuah yang berbeda-beda. Yuk, kita cicipi satu per satu.

#1 Katupek kuah gulai

Katupek berkuah gulai adalah masakan yang keberadaannya menyaingi baliho tokoh parpol. Di mana-mana ada! Gulai yang dimaksud di sini berupa kuah bersantan dengan aneka bumbu dan rempah, yang memiliki rasa dominan asin dan gurih. Dicampurkan juga cabai halus untuk menambah rasa pedas khas masakan Minangkabau.

Isi dari sayur gulai ini juga beraneka ragam. Paling populer adalah gulai cubadak (nangka muda) yang kadang juga ditambahkan potongan rebung, lobak (kol), dan kemumu (batang talas). Selain itu, ada juga gulai paku (pakis) yang kadang dicampur udang atau sekedar ebi.

Kuah katupek gulai paku biasanya berwarna kehijauan, berbeda dengan gulai cubadak dan lainnya yang umumnya berwarna kuning kemerahan. Hal ini karena perbedaan jenis cabai yang digunakan. Gulai paku menggunakan cabai hijau, sementara gulai cubadak menggunakan cabai merah.

Lain waktu, ada katupek gulai yang sayurnya sangat minimalis, hanya berisi potongan buncis dan sedikit ebi. Tapi, pernah juga saya mencicipi katupek gulai yang isinya berlimpah sekali. Ada cubadak, buncis, kemumu, dan rimbang yang bergumul dalam kuah gulainya. Rimbang itu seperti buah leunca kalau di Jawa Barat, namun kulitnya agak tebal dan rasanya sedikit lebih pahit. Rimbang ini juga suka dicampurkan dalam katupek gulai paku.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

5 Hal Tidak Menyenangkan di Kota Padang yang Bikin Wisatawan Kapok Berkunjung

Tidak adanya standarisasi untuk isi gulai di masakan katupek inilah menurut saya yang membuat varietas katupek gulai di sini cukup banyak. Bahkan, ada katupek dengan gulai jariang (jengkol) dan gulai tunjang (kikil sapi). Gulai tunjang sendiri sudah dikenal sebagai salah satu masakan tradisional khas Minangkabau, sebagai salah satu lauk utama “teman” makan nasi kapau.

Yang belum pernah nyoba, sebaiknya bayangin dulu saja, deh. “Daging” tunjang yang kenyal ketika digigit dan dikunyah itu terasa makin sempurna dengan sruputan kuah gulai yang sedap. Nggak cuma kenyang maksimal, tapi sungguh nikmat sekali. Pokoknya kalau ada kompetisi katupek kuah gulai, saya yakin katupek gulai tunjang inilah yang menjadi juara umumnya!

#2 Katupek kuah tauco

Kuah tauco—beberapa orang di sini menyebutnya “toco”—turut menjadi salah satu pilihan untuk makan katupek. Tauco adalah bumbu masak berbahan dasar kedelai yang memiliki aroma dan rasa khas yang kuat. Di beberapa tempat sarapan yang saya jumpai, umumnya kuah tauco disandingkan juga dengan kuah gulai lainnya. Bisa jadi sebagai alternatif pilihan karena sepertinya yang menyukai katupek kuah tauco ini tidak sebanyak yang menyukai kuah gulai.

Katupek kuah tauco biasanya berisi potongan buncis, tahu atau tempe, dan rimbang. Kadang juga ditambahkan irisan cabai hijau dan pete sebagai penguat rasa. Buat saya, kuah tauco memang memiliki rasa dan aroma khas yang lebih kuat daripada kuah gulai. Namun demikian, kuah tauco dalam masakan katupek ini sering juga disebut orang sebagai “gulai tauco”.

Padahal ada perbedaan mendasar antara kuah tauco dan kuah gulai. Ibu mertua saya, yang lahir dan besar di kota ini, menginformasikan bahwa kuah gulai umumnya menggunakan kunyit, sementara kuah tauco tidak. Selain itu, bumbu-bumbu yang dipergunakan untuk membuat gulai biasanya diulek, sementara untuk membuat kuah tauco semua bumbunya diiris.

Mungkin karena kuah tauco menggunakan santan, maka sering digeneralisasikan sebagai “gulai”. Ibu saya sendiri lebih nyaman menyebutnya sebagai “sayur tauco”, daripada “gulai toco”.

#3 Katupek kuah cancang

Seperti halnya gulai tunjang, cancang (cincang) daging juga menjadi salah satu samba (lauk) khas daerah Minangkabau. Masakan ini berupa daging sapi atau kambing yang dicincang kecil-kecil dan dimasak cukup lama dalam kuah santan dengan bermacam bumbu dan rempah yang—kalau niat ngitung—jumlahnya lebih banyak dari jari tangan dan kaki saking banyaknya!

Cita rasanya pedas, asin, dan gurih. Aromanya sangat kuat menggoda. Tak heran kalau cancang masuk dalam peringkat ketiga dalam daftar Sup Terenak Se-Asia versi situs kuliner TasteAsia.

Walaupun cancang daging merupakan menu wajib di restoran Padang, katupek kuah cancang sendiri sepertinya tidak terlalu populer di sini. Sehingga ketika menemukan tempat yang menjualnya, hidangan ini terasa sangat istimewa.

Katupek kuah cancang biasanya berisi potongan daging atau jeroan, serta campuran sedikit cubadak (nangka muda). Disajikan dengan taburan serundeng dan disantap dengan karupuak jangek (kerupuk kulit sapi). Penampilannya lebih berminyak dari kuah gulai dan rasanya pun cenderung lebih pedas. Rekomen banget lah buat yang doyan “huh-hah” dowerin bibir.

Cita rasa pedas sebagai identitas masakan Minangkabau, memang seakan menjadi “benang merah” dari berbagai masakan katupek di sini. Namun, ada satu lagi bumbu yang “menyatukan” keragaman mereka. Hidangan katupek yang buat saya sudah sangat kaya rasa itu masih suka ditambahkan bumbu kacang lagi di atasnya.

Iya, bumbu kacang kuahnya gado-gado ituuu…

Sepengamatan saya, apa pun jenis kuahnya, biasanya uda dan uni yang dagang siap sedia dengan bumbu kacang tersebut. Tidak jelas juga bagaimana sejarah atau siapa pionirnya, keberadaan bumbu kacang di masakan katupek seperti sudah menjadi hal yang biasa. Tapi buat saya, makan ketupat sayur dengan topping bumbu kacang itu sungguh ramashok blas! Kadang saya kudu wanti-wanti dari awal karena tak jarang sang penjual “main” tuang saja bumbu kacang ke dalam sajiannya.

#4 Bubua samba

Ngomongin katupek di kota ini tidak afdal kalau tak menyinggung makanan tradisional yang namanya bubua samba. Bubua samba ini merupakan hidangan yang serupa dengan katupek gulai. Bedanya, bubua samba tidak menggunakan ketupat yang terbungkus daun, melainkan “bubur” ketupat.

Secara harfiah, kata “bubua” sendiri dalam bahasa Minang diartikan sebagai “bubur”. Bubur ketupat ini dibuat dari beras yang dimasak dengan air yang banyak sampai menjadi nasi lunak (seperti bubur). Kemudian, nasi lunak tersebut didiamkan dalam sebuah wadah sampai mengeras dan kenyal. Bubua kemudian dipotong kotak-kotak sesuai selera dan disantap dengan kuah gulai nangka. Bubua yang lembut dan kenyal ini dijamin menambah sensasi yang berbeda ketika menyantapnya. Lamak bana! (enak banget, maksudnya)

Yak, cukup sudah misi saya bikin kalian lapar setelah membaca tulisan ini. Ehehehe. Sampai jumpa dalam tulisan kuliner selanjutnya~

Sumber Gambar: YouTube Foodie Hayati

BACA JUGA Membedah Komponen-komponen dalam Keanekaragaman Sate Padang dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: Bukittinggiketupat sayurmakanan khassumatra barat
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Sego Penggel, Onigirinya Orang Kebumen yang Seharusnya Bisa Lebih Dikenal

Sego Penggel, Onigirinya Orang Kebumen yang Seharusnya Bisa Lebih Dikenal

24 September 2025
3 Kuliner di Tegal yang Tak Biasa dan Wajib Dicoba Bagian 2 terminal mojok.co

3 Kuliner di Tegal yang Tak Biasa dan Wajib Dicoba Bagian 2

5 Januari 2022
growol makanan khas kulon progo mojok

Growol, Makanan Khas Kulon Progo dengan Aroma yang ‘Unik’

2 September 2021
3 Rekomendasi Makanan Berkuah Khas Banyuwangi yang Wajib Dicoba sebelum Meninggal

3 Rekomendasi Makanan Berkuah Khas Banyuwangi yang Wajib Dicoba sebelum Meninggal

23 Oktober 2023
Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas

10 November 2023
Gemblong Cotot, Makanan Khas Salatiga yang Naik Kelas

Gemblong Cotot, Makanan Khas Salatiga yang Naik Kelas

12 September 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.