Sejak sebelum dibangun, Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sudah diproyeksikan akan membawa keuntungan buat masyarakat sekitar di Kulon Progo, khususnya bagi mereka yang rumahnya ikut kena gusur. Katanya, dari selentingan kabar yang saya dengar, pemuda daerah bakal ditawari pekerjaan di bandara. Lalu, disebutkan juga bahwa nanti ekonomi masyarakat akan ikut naik melalui sektor wisata dan kuliner.
Bandara YIA diresmikan pada Agustus 2020, setelah kurang lebih dua tahun melalui proses pembangunan. Beberapa tahun setelah diresmikan, apakah ekspektasi akan dibangunnya YIA, khususnya di bagian wisata, sudah terwujud?
Sayangnya belum.
Padahal di sekitar Bandara YIA ada banyak sekali wisata yang menarik buat dikunjungi. Salah satunya, saya sebutkan yang paling dekat, ada Pantai Glagah. Kalau kamu take off atau landing di Bandara YIA, kamu pasti akan melihat Pantai Glagah dari jendela pesawatmu.
Akan tetapi bukannya menjadi wisata baru bagi para pengunjung yang baru sampai di Bandara YIA, Pantai Glagah justru menjadi wisata bagi keluarga penumpang pesawat. Biasanya, sekalian mengantar keluarga ke bandara, mereka akan mampir ke pantai Glagah. Jadi ya sama saja, wisatawannya masih yang lokal. Lokalnya pun masih sekitaran Jogja dan sekitarnya.
Kalau dilihat-lihat, ada beberapa alasan yang mendasari mandeknya perkembangan wisata Kulon Progo, meskipun kabupaten tersebut sudah punya bandara YIA. Seperti ini terkaan saya.
Kulon Progo cuma dianggap sebagai tempat mampir
Penumpang pesawat yang datang ke Jogja via Bandara YIA, sebagian besar menganggap Kulon Progo hanya sebagai tempat mampir. Setelah sampai, mereka buru-buru naik kereta bandara atau kendaraan feeder lainnya ke Kota Jogja. Mereka cenderung nggak menyisihkan waktu untuk menikmati alam Kulon Progo dulu.
Itu karena masih banyak yang meyakini kalau wisata yang wajib dikunjungi hanya ada di Kota Jogja. Kalau orang main ke Jogja, tentu Malioboro, Kraton, Tugu, dan Taman Sari selalu ada di bucket list mereka. Tapi pernah nggak kamu melihat orang menulis Waduk Sermo atau Pantai Trisik di itinerary mereka sebelum menginjakkan kaki di Bandara YIA?
Informasi yang tersedia tentang wisata di Kulon Progo juga masih minim. Coba saja kalau ada help desk yang membantu para penumpang pesawat yang baru saja tiba di Bandara YIA untuk main-main sebentar di sekitar Kulon Progo. Kalaupun sudah ada, fasilitas ini harus benar-benar di-maintain biar nggak cuma jadi pajangan semata.
Baca halaman selanjutnya: Nggak ada branding yang kuat maupun paket wisata terintegrasi…




















