Setiap kali ada teman, saudara, ataupun kolega datang ke Surabaya, mereka hampir selalu minta ditemani membeli oleh-oleh sambal Bu Rudi, Almond Crispi, dan membeli kaos Cak Cuk. Kalau kuliner berat Surabaya, biasanya mereka ingin diajak ke Rawon Setan kegemaran mantan Presiden Megawati Soekarnoputri atau mencoba rujak cingur.
Sebenarnya saya sama sekali nggak keberatan mengantar teman, saudara, atau kolega ke tempat yang menjual makanan dan oleh-oleh tersebut. Toh, saya juga hafal persis alamat dan lokasinya di mana.
Akan tetapi sebagai orang yang sudah puluhan tahun di Surabaya, saya biasanya akan merekomendasikan tempat makan selain rawon dan rujak cingur. Berikut ini adalah makanan yang umum kita jumpai di Surabaya dengan rasa enak dan seharusnya dicoba oleh siapa saja yang datang ke Kota Pahlawan. Kalau perlu harus dipopulerkan dan dijual ke daerah lain biar kuliner Surabaya nggak identik dengan rawon melulu.
Daftar Isi
- #1 Sate klopo, kuliner Surabaya yang nggak kalah enak dari sate Madura
- #2 Tahu tek Surabaya wajib dipotong dengan gunting, ya
- #3 Lalapan belut atau belut goreng, kuliner Surabaya yang nggak kalah nikmat
- #4 Pecel semanggi, kuliner Surabaya yang sempat terancam punah
- #5 Pencinta seafood wajib mencicipi lontong kupang
#1 Sate klopo, kuliner Surabaya yang nggak kalah enak dari sate Madura
Sebelum tren kopi tiam buka 24 jam di Kota Surabaya. Setelah olahraga pagi atau ketika sarapan pagi terutama di weekend, kami biasa membeli sate klopo. Sangat mudah menemukan penjual sate klopo di Surabaya, biasanya kuliner ini berada di pasar atau di gang-gang kecil.
Sate klopo adalah olahan sate ayam dengan taburan kelapa yang sudah diberi bumbu lalu dibakar. Serpihan kelapa yang menempel pada daging ayam membuat aroma harum yang khas dan rasa yang lebih gurih dari sate ayam pada umumnya. Hidangan sate klopo ini biasa dinikmati dengan nasi pulen hangat dan saus kacang. Saya hampir yakin, 99% orang dari daerah lain akan suka dengan sate klopo karena rasanya mewakili selera orang dari Sabang hingga Merauke yang cenderung suka sajian gurih dan pedas.
Sebenarnya ada juga yang menjual sate klopo dari daging sapi, tapi biasanya nggak dikonsumsi pada pagi hari. Di Surabaya, nggak hanya sate klopo Odomohen yang enak, mayoritas penjual sate klopo yang jualan di pasar juga menjual sate klopo dengan rasa mantap.
Oleh karena itu, sebaiknya penjual sate klopo mulai ekspansi ke darah lain di luar Surabaya supaya kuliner ini populer di Indonesia. Nggak hanya orang Madura yang bisa memasak sate enak, orang Surabaya juga bisa, Rek.
#2 Tahu tek Surabaya wajib dipotong dengan gunting, ya
Tahu tek adalah kuliner yang jamak kita temukan di Surabaya. Biasanya tahu tek dijual dengan cara berkeliling di gang dan memiliki ciri khas bunyi teng-teng yang berasal dari sendok atau garpu yang dipukulkan ke wajannya.
Tahu tek terbuat dari lontong dan tahu yang diberi bumbu kacang dengan campuran petis. Rasanya gurih, pedas, dan sedikit manis dari kecap. Penjual tahu tek akan memotong tahunya dengan gunting sehingga keluar bunyi tek-tek, makanya dinamakan tahu tek. Kalau ada penjual tahu tek memotong tahunya dengan pisau, bisa dipastikan penjualnya bukan orang Surabaya, sebab di kota kami namanya tahu tek wajib dipotong dengan gunting.
Jika dijual di luar Surabaya, kuliner ini berpotensi disukai banyak orang. Sebab, bumbu kacang sangat familier di lidah orang Indonesia. Tahu tek menawarkan bumbu kacang dengan tambahan petis yang menjadi ciri khas atau pembeda dengan pecel atau makanan dengan bumbu kacang lainnya.
Baca halaman selanjutnya: Lalapan belut atau belut goreng…
#3 Lalapan belut atau belut goreng, kuliner Surabaya yang nggak kalah nikmat
Saya sudah mencoba berbagai macam sajian belut, dari belut Jepang (unagi), belut Pak Sabar yang populer di Jogja, dan olahan belut di kota lainnya. Tapi nggak ada satu pun yang menandingi belut goreng Surabaya. Di Surabaya, belut dipotong kecil lalu dibelah tengah dan kepalanya dibuang sehingga tampilannya (mohon maaf) nggak njijiki seperti belut di kota lain.
Selain itu, belut goreng Surabaya berukuran sedang sehingga rasanya gurih. Fyi, belut berukuran terlalu besar justru rasanya nggak gurih. Belut di Surabaya diolah sederhana, hanya digoreng lalu diberi sambel tomat terasi dengan taburan bawang putih goreng. Namun rasanya… aduh, mantap betul. Kalau dijual di Jogja atau daerah lainnya, pasti banyak orang yang suka kuliner Surabaya ini.
Kepalasuku Mojok nampaknya salah satu orang yang sudah membuktikan kalau sajian belut goreng Surabaya enak karena saya sering melihat beliau mengupload foto belut goreng saat di Surabaya. Hehehe.
#4 Pecel semanggi, kuliner Surabaya yang sempat terancam punah
Pecel semanggi yang sempat terancam punah di Surabaya saat ini populer lagi. Ada banyak penjual pecel semanggi di sekitar Tugu Pahlawan yang berjualan di pagi hari. Pecel semanggi adalah olahan daun semanggi yang dikukus, lalu diberi taburan bumbu yang terbuat dari kacang, ubi, kencur, bawang merah, bawang putih, dan sedikit petis. Rasa bumbunya dominan gurih dan sedikit manis.
Kuliner Surabaya ini dihidangkan di atas daun pisang dan diberi kerupuk beras yang digunakan untuk sendok. Bagi orang yang bosan dengan pecel Madiun, pecel semanggi bisa dijadikan alternatif rasa pecel yang lain.
Melihat tren gaya hidup sehat, agaknya pecel semanggi bisa banget dijual di Jakarta atau kota lainnya. Sebab, isiannya full sayur. Kalian bisa request bumbunya sedikit dan tanpa kerupuk untuk kalori yang lebih rendah.
#5 Pencinta seafood wajib mencicipi lontong kupang
Kuliner Surabaya sangat identik dengan lontong. Kami makan rujak cingur dengan lontong, lalu ada lontong balap, tahu lontong, lontong kikil, dll. Bahkan makanan seperti rawon, soto, sate, dan lodeh sekalipun kalau kalian membelinya di restoran atau warung makan di Surabaya, umumnya akan diberi pilihan makan dengan nasi atau lontong.
Sajian lontong yang banyak dikenal orang di luar Surabaya adalah lontong balap. Padahal ada satu lontong lagi yang layak dipopulerkan, yaitu lontong Kupang. Beberapa orang mengatakan lontong kupang dari Sidoarjo. Tapi ada banyak penjual lontong kupang di Surabaya dan sangat populer sehingga saya memasukkan makanan ini sebagai salah satu kuliner Surabaya yang perlu dipopulerkan ke daerah lain.
Seperti namanya, lontong kupang terbuat dari irian lontong yang diberi kupang lalu disiram dengan kuah petis yang rasanya gurih, kecut, dan manis, kalau diberi tambahan cabai ada rasa pedasnya. Kupang di sini bukan nama daerah, ya, melainkan nama hewan sejenis kerang yang bentuknya kecil dan berwarna putih.
Lontong kupang yang aroma seafood-nya kental ini sepertinya akan laku keras jika dijual di provinsi kepulaun atau Indonesia bagian timur yang terbiasa dengan kuliner laut. Namun, seiring tren makan oyster yang popular di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, sepertinya kuliner Surabaya satu ini perlu dipopulerkan juga. Kalau bisa makan oyster, kemungkinan kalian pasti suka lontong kupang yang lebih mengenyangkan.
Itulah lima kuliner Surabaya yang perlu dipopulerkan dan bisa banget dijual di daerah lain selain Surabaya. Ayo orang Surabaya, jangan bisnis properti dan barang-barang mahal lainnya, cobalah berdagang makan juga seperti kuliner di atas.
Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Kuliner Surabaya yang Terancam Punah.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.