Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Game

Kratos, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Parenting

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
8 November 2022
A A
Kratos, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Parenting

Kratos, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Parenting (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Penggemar setia game di Playstation tidak akan lupa dengan tokoh bernama Kratos, pria plontos yang dikenal dengan kebrutalannya demi balas dendam kepada dewa-dewi. Seri game God of War sempat dianggap selesai setelah Kratos berhasil mengalahkan Zeus. Akan tetapi, Studio Santa Monica melanjutkan kisah hidup Kratos yang sudah hijrah ke tanah Nordik. Di latar yang berbeda, God of War rilis dalam dua seri, yaitu God of War (2018) dan God of War: Ragnarok yang rilis tahun ini.

Meski bengis dan jago betul perkara bunuh-bunuhan, Kratos nyatanya adalah durian: keras dan tajam di luar, lembut di dalam. Bagi kalian yang berencana, sudah, atau malah bentar lagi mau jadi bapak, kalian bisa meneladani Kratos. Dia benar-benar bisa jadi role model agar kalian jadi bapak yang baik untuk anak kalian.

#1 Mengajarkan hal-hal yang baik, bahkan harus lebih baik

Sebagai seorang bapak, Kratos ingin anaknya mampu meneladani prinsipnya. Itulah sebabnya ia mengajak anaknya berlatih berburu, berpetualang, dan menceritakan kisah-kisah yang inspiratif. Ketika Atreus menyadari bahwa dia adalah keturunan dewa, sifat sombong mulai menyergap dalam karakternya.

Kratos pun menyadari hal tersebut dan mengingatkan Atreus bahwa setiap tindakan memiliki tanggung jawabnya, termasuk menjadi seorang dewa. Kratos menyadari dengan betul bahwa sebagian besar dewa yang ditemuinya terlalu merasa sombong hingga menuju kejatuhannya. Ketika Atreus mulai menyadari dan bertanya apakah dewa harus berujung saling membunuh keluarganya, Kratos pun menjawab bahwa mereka bisa dan harus menjadi dewa yang lebih baik.

#2 Anak nomor satu

Sikap Kratos yang protektif ke anaknya, bahkan bisa dibilang overprotective ini bukan tanpa sebab. Di Yunani, Kratos pernah memiliki anak perempuan bernama Calliope. Tipu daya para dewa menyebabkan anaknya tersebut meninggal di tangannya sendiri dan menjadi penyebab balas dendam Kratos.

Atreus juga berada dalam kebingungan sebelum mengetahui jati dirinya sebagai darah campuran. Kondisi fisiknya pun ikut terpengaruh hingga akhirnya ia sempat jatuh sakit. Kratos yang biasanya terlihat tegar menjadi sosok bapak yang tidak berdaya. Keselamatan anaknya tetap yang utama. Ia rela pergi ke neraka untuk mencari obat demi Atreus. Kratos juga lebih memilih untuk membuka masa lalunya secara perlahan agar Atreus menemukan jati dirinya.

#3 Meredam amarah

Cara Kratos berkomunikasi dengan sang anak memang terkesan kaku, bahkan cenderung keras. Pengalamannya sebagai prajurit Sparta nampaknya memengaruhi caranya membimbing sang anak. Ia juga sempat marah ketika Atreus melakukan kesalahan atau bersikap kurang baik. Akan tetapi, Kratos menyadari bahwa amarah hanya akan memperluas jarak dengan anaknya. Ia juga harus mendengarkan anaknya, mengetahui pikirannya, dan menggunakan pendekatan yang lebih tenang untuk memahami perasaannya.

Sebisa mungkin, kalau kalian marah sama anak, jangan langsung disampaikan. Menepi dulu, pikirkan kata-kata kalian, turunkan emosi kalian. Anak berhak, dan wajib mendengarkan yang baik-baik. Amarah, selalu bukanlah jalan.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

#4 Jangan minta maaf, jadilah lebih baik

Atreus yang masih anak-anak tentu melakukan kesalahan. Sewaktu latihan berburu, ia tidak sabaran melepaskan anak panahnya hingga menyebabkan rusa incarannya melarikan diri. Kratos sempat marah karena Atreus tidak mendengarkannya. Alih-alih menuntut maaf, Kratos meminta anaknya untuk memperbaiki kesalahannya.

Kratos memberi petuah, tindakan yang sudah berlalu tidak dapat diulang, tetapi kesempatan yang akan datang dapat diusahakan supaya menjadi lebih baik. Kata-kata tersebut nyatanya manjur. Atreus menjadi pribadi yang semakin lihai tanpa terbebani dengan penyesalan akibat kesalahannya.

#5 Mengakui kekurangan

Tujuan Kratos ke tanah Nordik adalah mengubur masa lalunya yang kelam. Akan tetapi, ia akhirnya harus membuka masa lalunya kepada Atreus. Tiru saja yang baik, hindari yang buruk, begitu inginnya. Kratos menyadari bahwa ia bukan bapak yang sempurna, tidak pandai berbicara secara halus atau memberikan respons yang sesuai dengan perasaan anaknya.

Akan tetapi, menunjukkan kasih sayangnya dengan cara yang berbeda. Dunia dalam pengalamannya adalah tempat yang keras. Oleh karena itu, Kratos tidak hanya mengajarkan keahliannya sebagai mantan dewa perang, tetapi menunjukkan sikap tanggung jawab hingga prinsip untuk tidak menyerah.

Itulah nilai-nilai yang bisa diteladani dari Kratos, si Dewa Perang. Bagi kalian yang mau jadi bapak, sudah jadi bapak, atau masih berencana, bisa banget nilai-nilai ini dijadikan pegangan.

Penulis: Ahmad Sulton Ghozali
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Plankton dan Karen, Sebenar-benarnya Role Model dalam Urusan Percintaan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2022 oleh

Tags: god of warkratosParentingrole model
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

ArtikelTerkait

anak pancingan new normal mojok

Istilah Anak Pancingan Sebaiknya Nggak Perlu Digunakan Lagi

16 Juli 2021
Drakor The Penthouse War in Life terminal mojok

Walau Membagongkan bak Sinetron Indonesia, Berikut Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Drakor ‘The Penthouse’

23 Maret 2021
Dear para Suami, Inilah Alasan Istrimu Sering Men-Tag Akunmu di Kolom Komentar Unggahan Parenting  

Dear para Suami, Inilah Alasan Istrimu Sering Menandai Akunmu di Kolom Komentar Unggahan Parenting  

17 September 2023
ketakutan pada anak

Jangan Mendidik Anak dengan Ketakutan-Ketakutan

17 Juni 2019
Daftar Kesalahan yang Lazim Dilakukan Saat Menyuapi Anak Terminal Mojok

Daftar Kesalahan yang Lazim Dilakukan Saat Menyuapi Anak

3 Maret 2021
gaya pengasuhan

Gaya Pengasuhan Orang Tua Punya Pengaruh Ke Kepribadian Kita

21 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.