Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Banjar Patroman, Kota Kecil di Perbatasan Jawa Barat yang Kurang Mendapat Perhatian

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
21 April 2024
A A
Banjar Patroman, Kota Kecil di Perbatasan Jawa Barat yang Kurang Mendapat Perhatian

Banjar Patroman, Kota Kecil di Perbatasan Jawa Barat yang Kurang Mendapat Perhatian (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya sudah menceritakan perjalanan saat melewati kemacetan panjang di pertigaan Ajibarang di sini. Ini adalah catatan lanjutan dari perjalanan tersebut. Senin itu, meski mendung masih mengintai, setidaknya saya sedikit lega karena kota tujuan saya dan kawan sudah ada di depan mata. Ya, Senin lalu saya dan seorang kawan nekat pergi ke Kota Banjar, sebuah kota kecil di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sebelum masuk Kota Banjar, saya sempat mengabadikan momen di perbatasan dengan hape. Setelah puas berselfie ria, saya dan kawan lanjut ke pusat kota. Saya sempat bertanya pada kawan saya yang masih membuka Google Maps sebagai penunjuk arah, “Berapa menit lagi kita sampai di pusat kota?” Teman saya bilang sebentar lagi.

Jujur saja saya agak curiga dengan jawaban tersebut. Saya sampai bertanya pertanyaan sama dua kali. Bukannya apa-apa, kalau pusat kota tinggal sebentar lagi, kenapa sepanjang jalan yang kami lalui masih didominasi oleh bukit yang menjulang? Apa mungkin pusat kota Banjar berada di atas bukit?

Begitu tiba di Taman Simpang Banjar Atas, saya berbelok ke arah kiri menuju pusat kota. Kami melintasi Jalan Perintis Kemerdekaan dengan perasaan lega. Alun-Alun Banjar sudah dekat. Tak lama, sampailah kami di alun-alun kota yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Barat ini. Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 1,5 jam mengitari alun-alun, ada beberapa hal yang membuat saya berkesimpulan jika Kota Banjar kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Kondisi trotoar di pusat kota Banjar nggak ramah pejalan kaki

Setelah menunaikan salat magrib di Masjid Agung Banjar, saya dan kawan memutuskan berkeliling sembari menikmati suasana kota. Perut kami mulai keroncongan sehingga kami putuskan untuk mencari makan terlebih dulu.

Saat hendak keluar dari area masjid, saya mendapati trotoar yang berada persis di sisi selatan masjid rusak parah. Kondisi trotoar yang harusnya rata malah retak dan berlubang di berbagai sisi. Saya dan kawan harus lihai mengamati kondisi jalan sembari memilih trotoar yang layak untuk kami injak. Niat hati ingin menikmati suasana kota, eh, malah jadi fokus melihat trotoar yang rusak.

PKL berjualan di trotoar dan mengganggu pejalan kaki

Setelah beberapa langkah melewati trotoar yang rusak, saya melihat beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di trotor. Para PKL meletakkan gerobak mereka di tepi jalan, sedangkan lapak untuk para pembeli yang makan di tempat berada di trotoar. Saya yang hendak lewat jadi merasa terganggu.

Kalau mau lewat jalan raya, saya bisa kena omel pengendara motor atau mobil. Tapi jika lewat trotoar pun, saya akan sungkan karena ada beberapa orang yang sedang makan di trotoar. Akhirnya, saya putuskan untuk lewat trotoar saja. Saya pendam rasa sungkan itu dalam-dalam.

Baca Juga:

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Apakah tidak ada rasa bersalah di benak para pedagang yang menggunakan fasilitas publik sebagai tempat pribadi? Seharusnya para PKL bisa mencari lokasi lain untuk berjualan. Selain mengganggu pengguna jalan, keberadaan PKL di trotoar bisa merusak keindahan kota.

Alun-Alun Kota Banjar sangat sempit

Setelah berkeliling alun-alun sebanyak dua kali, saya tak kunjung menemukan makan malam yang pas. Tapi karena sudah kadung lapar, akhirnya saya dan kawan memutuskan makan makanan paling aman, yakni bakso.

Sembari makan bakso, saya menyaksikan para pengunjung Alun-Alun Kota Banjar. Ada yang sedang sibuk menyantap kuliner, ada pula yang sedang sibuk bermain gawai. Beberapa anak berlarian di area alun-alun yang memiliki lebar tak seberapa itu. Bukan maksud hati merendahkan, alun-alun di pusat kota yang terkenal dengan kuliner Rangicoknya ini sangat sempit. Bahkan kalau mau dibandingkan dengan luas lapangan bola di desa saya, Alun-Alun Kota Banjar masih kalah.

Saya berandai-andai, jika alun-alunnya lebih luas, saya rasa tidak ada pedagang kaki lima yang membuka lapak di trotoar. Pemerintah setempat bisa menyediakan tempat bagi para PKL untuk berjualan di sekitar alun-alun, tentunya bukan di atas trotoar.

Itulah kesan saya saat berkunjung ke kota kecil yang menjadi pintu gerbang Jawa Barat. Lokasi Kota Banjar yang jauh dari ibu kota Provinsi Jawa Barat harusnya tak jadi alasan kota ini tak dapat perhatian. Justru sebaliknya, pihak pemprov dan pemkot bekerja sama membuat Banjar Patroman menjadi lebih baik. Jika kita berkunjung ke rumah seseorang, bukankah gerbang rumah menjadi salah satu aspek penting yang bisa memikat mata pengunjung? Kalau gerbangnya saja tidak diperhatikan, bagaimana kondisi rumahnya, betul, kan?

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mengenal Kota Banjar Jawa Barat yang Sering Disalahpahami sebagai Kota Banjarmasin, padahal Beda Pulau dan Provinsi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 April 2024 oleh

Tags: banjarJawa Baratkota banjarkota banjar jawa barat
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

Membandingkan Karakteristik 3 Jalan Raya dari Jakarta ke Bogor, Mana yang Paling Aman untuk Dilalui?

28 Oktober 2023
3 Inovasi yang Bisa Dilakukan agar Geplak Depok Kembali Eksis Terminal Mojok

3 Inovasi yang Bisa Dilakukan agar Geplak Depok Kembali Eksis

20 Januari 2022
4 Mal di Depok yang Punya Fasilitas Nyaman untuk Salat Terminal Mojok

4 Mal di Depok yang Punya Fasilitas Nyaman untuk Salat

5 September 2022
Bahaya Trauma “Anak Nakal” Jawa Barat yang Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak (Unsplash)

Bahaya Trauma “Anak Nakal” Jawa Barat yang Dikirim Gubernur Dedi Mulyadi ke Barak Militer

5 Mei 2025
Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

30 Maret 2023
Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi Terminal Mojok

Ciumbuleuit Adalah Salah Satu Alasan Mengapa Bandung Harus Berhenti Diromantisasi

2 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.