Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Suwung dan Kosakata Khas Tulungagung Lainnya

Ahmad Natsir oleh Ahmad Natsir
27 November 2021
A A
Tulungagung
Share on FacebookShare on Twitter

Tak terasa, satu tahun sudah saya tinggal di Tulungagung. Meskipun KTP saya masih bertahan Nganjuk, setidaknya saya sudah mempunyai banyak teman. Sekaligus mengenal banyak bahasa baru yang tidak saya temukan di kabupaten sebelumnya.

Pada dasarnya bahasa di Nganjuk tidak banyak berbeda dengan Tulungagung. Namun, dari intonasi serta beberapa kosakata tetap ada perbedaan yang membuat saya harus roaming terlebih dahulu.  

Melalui penyelidikan mendalam, serta berbagai teman pendatang saya berhasil mengumpulkan beberapa kosakata yang khas Tulungagung.

Suwung

Kosakata ini saya dengar pertama kali di ruang kerja saya. Teman-teman sering menggunakannya sebagai gambaran orang sukses yang berpura-pura susah dan butuh uang, padahal dia punya beberapa hektar sawah, dan beberapa kolam ikan. Huh, meresahkan sekali.

Namun, belakangan saya temukan kosakata ini terpampang di sebuah kolam pemancingan. Tepatnya bunyinya begini, “Kolam Pemancingan Tombo Suwung.” Rupanya, anggapan teman di ruang kerja saya agak berbeda dengan apa yang saya temukan. Suwung adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan seseorang yang malas berbuat apa-apa. Sedang nggak mood, lah, mudahnya. 

Jika digunakan dalam kalimat akan menjadi, “Duh, suwung aku.” Yang artinya, “Aduh saya sedang nggak mood.”

Kompo

Pertama kali saya mendengarnya ialah dari obrolan kakak ipar saya yang asli Tulungagung. Awalnya, saya menduga artinya ialah ngeyel, atau bersikukuh, keras kepala. Ini prediksi awal saya.

Pasalnya, Di Nganjuk kata ini berarti pompa yang biasa digunakan untuk mengisi angin di roda dengan cara manual. Namun, begitu saya tanyakan kepada Fahrudin seorang native speaker dari Rejotangan, Tulungagung. Kata ini beralih menjadi kata sifat yang berarti omong kosong atau membual. Contoh dalam kalimatnya ialah, “Ojo kompo wae,” yang berarti jangan membual. 

Baca Juga:

5 Kuliner Tulungagung yang Sulit Dijumpai di Daerah Lain, sekalipun Ada Rasanya Beda

Gelar Sarjana Tak Ada Harganya di Tulungagung, Gajinya Bikin Geleng Kepala

Nggarem

Benar, kata ini berasal dari kata garam. Namun, artinya bukan menggarami. Ini lain, kata ini khas digunakan para petani Tulungagung yang artinya menebar pupuk. Saya menduga kata ini muncul gegara pupuk terutama ZA berbentuk layaknya garam berwarna putih. Jadinya kata nggarem ini berarti menebar pupuk yang berbentuk seperti garam. Ah, mbuh, lah.

Lurung

Saya benar-benar asing dengan kata ini. Terus terang saja, saya mendapatkan kata ini dari kakak kandung. Oleh karena sudah menjadi orang Tulungagung via bursa transfer, kakak saya sering tanpa sengaja sering menggunakannya untuk melarang anaknya bermain di jalan. “Ojo dolanan neng lurung,” (jangan bermain di jalan) begitu nasihatnya kepada anaknya.

Dimek

Dimek dengan pelafalan huruf “e” sama dengan entong. “Ini apa lagi?” kata saya dalam hati. Belum lama ini, saya baru tahu artinya adalah duluan. Di Nganjuk saya menyebutnya dikek, di Madiun saya menyebut disek, artinya sama saja. Pernah keponakan saya berkata, “Ibuk, aku tak budal dimek.” Yang artinya, “Ibu, saya berangkat duluan.” Selama ini saya hanya mengenal kata demek, yang artinya menyentuh. Lha jebul nggak ada hubungannya sama sekali dengan dimek satu ini.

Ndorong

Saya sebenarnya tidak terlalu yakin kalau kata ini hanya dipakai di Tulungagung saja. Saya juga pernah mendengarnya dipakai di Ponorogo, dan Madiun. Tapi, sebagai warga Nganjuk, saya tidak pernah memakainya. 

Agar umat seperti saya tidak terkaget-kaget mendengarnya, lebih baik saya ungkapkan di sini. Kata ini merupakan kata kerja yang berarti duduk. Contoh dalam kalimatnya ialah, “Ndorong kene, lho.” Yang artinya, “Duduk sini, lho.” Lagi-lagi pertama kali saya mendengarnya dari kakak ipar saya. Dan, stop, jangan tanya lagi dia siapanya kakak kandung saya.

Dah lah, itu saja. Semoga para pendatang di Kota Marmer ini tidak roaming lagi. Dan, sekadar saran, bila pembaca sedang suwung, mendingan mancing saja di Tulungagung. Tombo suwung tenan. Hahaha.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2021 oleh

Tags: Bahasatulungagung
Ahmad Natsir

Ahmad Natsir

Bapak rumah tangga yang nyambi nulis esai.

ArtikelTerkait

Kopi Ijo Khas Tulungagung, Harga Ndeso Rasa Kutho terminal mojok

5 Kuliner Tulungagung yang Wajib Banget Dicoba

30 Agustus 2022
15 Kosakata Bahasa Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia. Orang Sunda Juga Bingung Menjelaskannya

15 Kosakata Bahasa Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia. Orang Sunda Juga Bingung Menjelaskannya

25 November 2023
Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

Jangan Anggap Mudah Bahasa Indonesia kalau Nulis Saja Masih Sering Salah

7 Februari 2023
Alasan Kenapa Orang Pacaran Memacu Motornya Begitu Pelan terminal mojok.co

Bahasa Lisan Indonesia Timur Kalau Ditulis Kaya Gini

25 Juni 2019
Mengenal Ayam Lodho, Kuliner yang Diperebutkan Warga Trenggalek dan Tulungagung Mojok.co

Mengenal Ayam Lodho, Kuliner yang Diperebutkan Warga Trenggalek dan Tulungagung

28 Desember 2024
Kopi Ijo Khas Tulungagung, Harga Ndeso Rasa Kutho terminal mojok

Kopi Ijo Khas Tulungagung, Harga Ndeso Rasa Kutho

21 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.