Siapa sih yang nggak kenal Kopi Tuku? Kopi ini sudah menjadi ikon di dunia perkopian Indonesia. Dari yang awalnya cuma hype sampai akhirnya beneran jadi minuman wajib buat banyak orang. Rasa dan wangi kopi yang khas, susunya yang creamy, dan tampilannya pun bikin ngiler.
Buat para pencinta kopi susu, Es Kopi Susu Tetangga dari Kopi Tuku bisa dibilang menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya. Kopi ini jadi favorit di kalangan anak muda sampai viral dan bahkan pernah disambangi oleh Presiden Jokowi yang mengapresiasi penggunaan produk lokal oleh kedai kopi ini.
Di kota-kota besar seperti Surabaya, Kopi Tuku memiliki banyak penggemar. Setiap pagi, gerai kopi ini dipenuhi antrean pelanggan yang mengular. Hal ini menunjukkan betapa superiornya minuman satu ini. Menurut saya, walaupun Kopi Tuku enak banget, nggak setiap hari kopi ini enak untuk diminum. Ada beberapa alasan kenapa kopi ini cocoknya dinikmati sesekali saja, seminggu sekali misalnya.
Daftar Isi
Rasa Kopi Tuku terlalu berat buat daily grind
Menurut saya, varian Es Kopi Susu Tetangga punya rasa yang super berat dibanding kopi susu brand lain. Saya kurang tahu Kopi Tuku memakai campuran susu apa, tapi saya yakin mereka nggak sekadar memakai fresh milk. Teksturnya yang creamy memang enak, tapi terlalu berat dan enek kalau diminum setiap hari. Rasa creamy dari Es Kopi Susu Tetangga ini juga kadang terlalu “nyetak” di lidah, bikin sensasi yang susah hilang.
Selain itu, ada faktor gula aren. Walaupun gula aren lebih natural dan dibilang lebih sehat daripada gula putih, tetep saja kalau setiap hari dikonsumsi bisa bikin gula darah naik. Kalau bukan fans berat kopi manis, mending kalian batasi saja mengonsumsi kopi ini. Sebab rasa manis yang overpower dari gula aren ditambah creamy dari susu bisa bikin Es Kopi Susu Tetangga jadi overkill.
Nggak cuma itu, minum Es Kopi Susu Tetangga dari Kopi Tuku tiap hari juga berisiko bikin jenuh dan malah kehilangan sensasi nikmatnya. Bayangin deh kalau setiap pagi kita setia minum Kopi Tuku tanpa variasi, nanti rasanya sudah nggak spesial lagi. Lebih baik nikmati kopi ini seminggu sekali biar tiap tegukannya tetap berasa istimewa.
Kopi Tuku bikin kantong menjerit kalau diminum setiap hari
Meskipun harga satu cup Kopi Tuku masih terjangkau, kalau dikonsumsi setiap hari totalnya bisa bikin kantong kering juga. Apalagi kalau dibandingkan dengan brand kopi lain yang biasanya menawarkan gelas lebih besar, Kopi Tuku cenderung pricey dengan ukuran gelas yang mini. Jadi, kalau kalian tipikal orang yang budget-conscious, mending nikmati kopi ini sesekali daripada dompet jebol tiap hari.
Cari alternatif biar nggak bosan
Biar tetap bisa menikmati kopi tanpa kebanyakan gula dan rasa creamy yang berat, kalian bisa mencoba variasi kopi lain. Kopi hitam, americano, atau kopi susu dengan takaran yang lebih ringan bisa menjadi solusi buat yang masih pengin ngopi setiap hari tapi nggak mau enek. Selain itu, bikin kopi sendiri di rumah juga bisa menjadi pilihan hemat.
Biar tetap enjoy, jangan kebablasan!
Saya tetap menyukai Kopi Tuku—nggak ada yang bisa membantah soal rasa dan kualitasnya. Tapi buat saya pribadi, kopi ini lebih cocok buat dinikmati sesekali, bukan setiap hari. Sensasinya jadi lebih spesial, nggak bikin enek, dan tetap ramah di kantong.
Jadi, nikmati Kopi Tuku dengan bijak, eksplorasi varian kopi lain, dan yang paling penting tetap enjoy tanpa harus kebablasan.
Penulis: Sayyidah Tsabita Rosyada Salma Ilafisani
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kopi Tuku, Kedai Kopi yang Biasa Aja tapi Jadi Idola.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.