Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kopi Joss Lik Man dan Rasa yang Dirindukan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
16 Juli 2019
A A
kopi joss

kopi joss

Share on FacebookShare on Twitter

Entah siapa yang memulai dan membuat pernyataan bahwa Jogja itu kota yang mudah dirindukan, yang jelas saya benar-benar setuju dengan pernyataan tersebut. Sudah beberapa kali saya kembali ke kota ini, namun tetap menyenangkan tanpa merasa bosan meski selalu mengunjungi tempat yang sama—seperti ada rindu yang tersisa setiap pulang.

Beberapa kali saya bertandang ke Jogja dengan keluarga, dengan teman-teman, sendirian sewaktu mendapat dinas kerja, bahkan saya memilih Jogja sebagai destinasi bulan madu—selain karena waktu itu menyesuaikan budget, sih. hehe. Perjalanan pun selalu menyenangkan dan terasa antusias, entah dengan kendaraan pribadi, kereta, maupun pesawat.

Bagi saya, menikmati hiruk-pikuk Malioboro atau alun-alun saja rasanya sudah cukup untuk mengobati rindu. Tak hanya itu, bahkan melewati bandara Adi Sucipto atau hanya sekadar melihat stasiun Tugu saja seperti ada sensasi menenangkan dan secara otomatis mengenang apa pun yang pernah dilakukan di Jogja. Memang, tak salah jika memang Jogja adalah kota yang istimewa.

Walau saat ini kemacetan Jogja pun dapat dikatakan sama dengan beberapa kota lain, namun bagi saya tidak masalah. Menikmati dan merasakan kemacetan di Jogja adalah suatu pengecualian—tidak perlu sampai marah-marah. Saya tidak tahu ini hanya dalam bias saya atau bukan, tapi beberapa driver ojek online di sini rasanya lebih ramah dibanding yang pernah saya temui di kota asal—domisili saya. Tidak perlu mempermasalahkan baiknya memberi tip atau nggak, itu urusan masing-masing.

Soal tempat wisata, yang masih membuat saya penasaran hingga saat ini adalah bagaimana cara berjalan lurus sambil menutup mata diantara dua pohon beringin di alun-alun selatan. Mitosnya, yang berhasil berjalan lurus melewati dua pohon beringin besar tersebut hanya orang yang berhati bersih alias suci.

Dari info yang saya dapat melalui rekan berdomisili Jogja, filosofinya adalah dalam hidup itu perlu usaha dan perjuangan dalam menggapai sesuatu, terkadang jalannya tidak selalu mulus alias berliku. Begitu kira-kira.

Soal kuliner, walau beberapa waktu lalu beberapa tempat makan di sepanjang Malioboro sempat jadi perbincangan karena harga yang terlampau mahal, kini semuanya sudah kembali normal dan seperti biasanya. Paling tidak itu yang saya rasakan sebagai pendatang saat ini—sewaktu ada perjalanan dinas dari tempat kerja. Namun, ketertarikan saya tetap saja tertuju pada lesehan untuk sekadar nongkrong, menyantap nasi kucing, dan kopi joss.

Soal kopi joss, tanpa maksud menyepelekan yang lain, pilihan saya tertuju pada kopi joss Lik Man yang mungkin sudah banyak orang tahu dan familiar dengan rasanya. Untuk saya yang hanya sesekali ke Jogja, kedai Lik Man sudah pasti menjadi tujuan utama saat ke Jogja.

Baca Juga:

Bukannya Nggak Cinta Kabupaten Sendiri, Ini Alasan Warlok Malas Plesir ke Tempat Wisata di Bantul

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

Saya bukan penikmat kopi seperti kebanyakan orang dengan filosofi kopinya. Bahkan saat menyeruput kopi, tak jarang saya meminumnya seperti minum air mineral biasa—langsung teguk tanpa diseruput. Meski begitu, saya merasa bahwa kopi joss Lik Man memiliki citarasa sendiri dengan bongkahan arang yang terdapat pada tiap gelasnya.

Biasanya, saya menyanyap kopi sambil ditemani beberapa makanan pendamping seperti nasi kucing dan aneka sate serta beberapa gorengan. Kopi joss, dinikmati dalam suasana apa pun selalu memiliki kesan sendiri. Pada dasarnya, istri saya kurang suka kopi tapi begitu mencoba kopi joss dia langsung berkata bahwa rasanya enak dan sesuai dengan seleranya.

Kenangan akan kopi joss pun pernah saya rasakan sewaktu ke Jogja bersama teman saat kuliah. Kami berangkat menggunakan kereta dari Jakarta, setibanya kami di Jogja dan memasuki malam hari tanpa ragu langsung ke kedai Lik Man dan memesan kopi joss dilanjutkan begadang hingga adzan subuh. Pengalaman itu sangat berkesan dalam ingatan dan tidak mungkin dilupakan. Apalagi saat ini kami sudah menjalani hidup masing-masing.

Sebarapa jauh pun saya bepergian dan meski Jogja bukan kampung halaman saya, kota ini selalu dirindukan. Mulai dari suasananya, masyarakat sekaligus keramahannya, juga tempat dengan segala kulinernya—tak terkecuali kopi joss. Cepat atau lambat, Jogja selalu menyenangkan untuk dijadikan destinasi. Terima kasih, Jogja, untuk segala hal yang sudah diberi.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: kopi josskopi joss lik manYogyakarta
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

5 Tips Memilih Kampus Terbaik di Yogyakarta (Unsplash)

5 Tips Memilih Kampus Terbaik di Yogyakarta

2 November 2024
Mati Tua di Jalanan Yogyakarta sumbu filosofis jogja unesco

Mati Tua di Jalanan Yogyakarta

8 Mei 2022
Salah Kaprah Anggapan Jogja Serbamurah. Tabok Saja kalau Ada yang Protes! terminal mojok.co

Jogja: Saya Cemburu Padamu

3 Agustus 2019
KLa Project Adalah Satu-Satunya Band yang Bisa Bikin Lagu Patah Hati yang Nggak Terdengar Cengeng

KLa Project Adalah Satu-Satunya Band yang Bisa Bikin Lagu Patah Hati yang Nggak Terdengar Cengeng

21 Desember 2023
AMIKOM Yogyakarta 10 Fakta tentang Kampus IT Terbaik (Unsplash)

10 Fakta Unik tentang Universitas AMIKOM Yogyakarta yang Membuatnya Menjadi Kampus IT Swasta Terbaik

28 Oktober 2023
gubernur jogja sultan jogja kebijaksanaan mojok

Sungguh Benar, Sultan HB X Harus Memarahi Gubernur Jogja Perkara Upah Murah

6 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Pertama Makan di Restoran Fine Dining: Pelayanan, Porsi, Harga Semuanya Bikin Syok Mojok.co

Pengalaman Pertama Makan di Restoran Fine Dining: Pelayanan, Menu, Harga Semuanya Bikin Syok

8 November 2025
3 Soto Lamongan yang Terbukti Enak di Surabaya (Unsplash)

3 Soto Lamongan yang Terbukti Enak dan Menjadi Favorit di Surabaya

8 November 2025
Sisi Gelap Budaya Rewang di Hajatan Desa yang Nggak Banyak Orang Tahu Mojok.co

Realitas Pahit di Balik Hajatan: Meriah di Depan, Menumpuk Utang dan Derita di Belakang

6 November 2025
Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya Mojok.co

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

9 November 2025
4 Kuliner Solo yang Wajib Dicicipi Setidaknya Sekali Seumur Hidup Mojok.co

Mitos Kuliner Solo Itu Manis: Apakah Lidah Orang Solo Benar-benar Berbeda?

4 November 2025
Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

Poris Plawad, Negeri di Ujung Tangerang yang Katanya Pusat Ilmu Sihir

4 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=rrP1NPUFHS0

DARI MOJOK

  • Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit
  • Batu Sandungan di Lapangan Futsal: Emosi Tak Terkendali kala Tensi Tinggi, Bisa Hambat Karier Sendiri
  • Kompetisi Futsal Campus League 2025: “Derby Karangmalang” Masih Milik Kampus Biru
  • Tembok Kokoh dari Bukit Tidar Itu Bernama Orin, Bawa Timnya Melaju Jauh Meski Main dengan Dua Lutut Cedera
  • Rahasia Nenek Lebih Sayang Cucu ketimbang ke Anak Sendiri: Menebus Lubang Masa Lalu meski Lewat Uang Saku Rp10 Ribu
  • Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.