Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kontrakan di Jogja itu Ribet, Mending Sewa Kos biar Nggak Ruwet, Beneran  

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
27 September 2025
A A
Kontrakan di Jogja itu Ribet, Mending Sewa Kos biar Nggak Ruwet, Beneran  

Kontrakan di Jogja itu Ribet, Mending Sewa Kos biar Nggak Ruwet, Beneran  

Share on FacebookShare on Twitter

Kontrakan di Jogja memang banyak, dan tak sedikit yang worth price to value-nya. Tapi, tak berarti ngontrak rumah di Jogja itu superior ketimbang ngekos

Lebih dari sepuluh tahun, saya sempat menetap di Kota Pelajar, bahkan sampai sempat punya KTP Jogja. Awalnya, hidup di sini cuma sebatas sewa kamar kos karena status saya masih mahasiswa rantau saat itu. Namun, setelah lulus kuliah dan mulai kerja, tinggal di kos-kosan jadi terasa mengganggu.

Kerja saya memang masih di seputaran area kampus. Jadi mayoritas penghuni kos adalah mahasiswa S1. Ada gap usia yang lumayan jauh antara saya dan mereka. Jujur saja, fakta ini membuat saya agak risih lantaran kadang saya merasa nggak nyambung sama mereka yang masih asyik menikmati masa muda.

Mau saya, kalau malam itu tidur tenang dan istirahat. Bukan malah dengar gosip tetangga kamar sebelah atau terusik sama suara motor keluar-masuk. Makanya, saya akhirnya memutuskan untuk mengontrak rumah di kawasan yang masih dekat dengan pusat kota. Tujuannya jelas, biar lebih leluasa tanpa aturan pemilik kosan dan tidur nyenyak.

Niatnya hemat dengan hidup di kontrakan di Jogja, malah bikin kantong sekarat

Saat itu tahun 2016, saya dapat dua opsi rumah kontrakan  di Jogja, tepatnya di kawasan Condong Catur. Yang berlokasi di Jalan Anggajaya, pemiliknya mematok harga Rp40 juta per tahun. Sementara, yang berada di Manukan dan agak masuk gang, cuma minta Rp13 juta per tahun.

Mengingat anggaran yang terbatas, tentu saja saya langsung sikat opsi kedua. Apalagi rumahnya cukup luas dan masih terhitung di kota. Kontrakan kedua tadi punya dua kamar tidur dan area terbuka buat jemur atau parkir motor. Untuk mobil sendiri, tidak muat masuk gang sehingga harus parkir di lahan kosong yang beberapa meter jaraknya.

Sayangnya, niat mau irit itu ternyata salah besar. Yang saya kira pemilik rumah, ternyata cuma makelar yang katanya juga menjabat Ketua RW di sana waktu itu. Sedihnya, biaya makelar itu dibebankan ke penyewa tanpa saya tahu sebelumnya. Keluarlah beberapa ratus ribu tanpa ampun.

Kesialan tidak berhenti di situ. Baru seminggu pindah ke kontrakan, plafon jebol karena sudah lapuk. Saat musim hujan, jamur mulai timbul di dinding kamar, bikin bau apek. Pakai produk serap lembab pun, tak berdaya. Puncaknya, selang beberapa bulan pompa air rusak. Namun, si pemilik properti ogah menanggung biaya perbaikan. Akhirnya, saya yang harus beli dan pasang sendiri.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Asli, niatnya hemat dengan milih kontrakan di Jogja, malah bikin kantong sekarat karena harus nombok sana-sini. Pengalaman pahit itu bikin saya malas kalau harus kontrak rumah lagi. Dulu saat masih sewa kos, kerusakan apapun tinggal lapor ibu kos dan langsung beres tanpa banyak drama.

Dari adegan pesan makan antar yang nyasar sampai ketakutan karena dekat kebun pisang

Meski sudah lumayan lama tinggal di Jogja, urusan nama jalan di sisi lain kota itu memang bikin pusing. Nah, suatu kali, karena badan lagi kurang enak, saya coba pesan makan lewat jasa pengantaran. Semua sudah saya lakukan. Mulai dari bagi lokasi, tulis alamat lengkap, plus kasih ancer-ancer biar makin gampang dicari.

Kontrakan saya saat itu berada di Jalan Rajawali yang letaknya memang masuk gang. Apesnya, ternyata di Jogja itu ada juga tempat bernama Gang Rajawali di daerah Tegalrejo. Mungkin karena waktu itu teknologi belum secanggih sekarang dan driver juga belum familiar, petugas pengantar makanan itu tersasar ke sana.

Saya yang sudah demam dan lemas, masih harus berjuang keras menjelaskan posisi saya ke driver lewat telepon. Bukannya makin sehat, saya justru tambah lapar dan terkapar karena energi habis buat meladeni adegan nyasar itu. Momen kayak gini jelas nggak akan terjadi kalau saya masih tinggal di kos-kosan yang alamatnya sudah pasti sering didatangi driver. Atau setidaknya, saya bisa minta tolong teman satu hunian kos buat titip beli makanan.

Pengalaman mengontrak rumah di Jogja ini benar-benar membuka mata saya kalau kebebasan juga disertai serangkai kepelikan. Ditambah lagi, tidur malam saya di kontrakan ternyata juga tidak benar-benar lelap. Soalnya, terkadang rasa takut itu muncul tiba-tiba, terlebih sebelah rumah persis adalah kebun pisang. Kalau tinggal di kos, setidaknya masih merasa aman karena di sebelah ada tetangga kamar.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Alasan Tinggal di Kontrakan Jauh Lebih Enak ketimbang Ngekos di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2025 oleh

Tags: harga kontrakan di jogjaharga kos di Jogjainfo kontrakan jogjainfo kos jogjaJogjakontrakan di jogjakos di jogja
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit (Unsplash)

Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit

4 Juni 2024
Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib

Wonogiri, Tempat Terbaik untuk Hidup, Tempat yang Tepat untuk Lari dari Kecemasan

16 Juli 2023
Penamaan Kampung di Jogja yang Terinspirasi dari Prajurit Keraton terminal mojok.co

Nggak Usahlah Ndakik-Ndakik Bicarain Romantisasi Jogja

30 November 2019
Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi jogja

Pengguna Knalpot Brong di Jogja: Sekadar Berisik atau Bentuk Protes?

7 Desember 2022
3 Air Terjun Dekat Kota Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan Terminal mojok

3 Air Terjun Dekat Kota Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

20 Februari 2022
Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini (Terminal)

Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini

15 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.