Buat kamu yang sering belanja online, pasti pernah dong mengalami masalah dengan kurir dari jasa ekspedisi. Mulai dari kurir yang judes, barang yang rusak di perjalanan, sampai paket yang nyasar. Dan nggak jarang penjual jadi sasaran amarah. Rating bintang satu langsung melayang ke toko, padahal masalahnya jelas-jelas di kurir atau jasa ekspedisi.
Begini, begitu pesanan kamu diserahkan ke jasa ekspedisi, sejujurnya penjual sudah nggak punya kontrol lagi. Tugas penjual ya mengemas dan memastikan barang yang dikirim itu dalam kondisi terbaik.
Tapi begitu barang keluar dari toko dan masuk ke tangan ekspedisi, itu sudah jadi wilayahnya ekspedisi. Nggak mungkin kan penjual bilang begini, “Saya mau paketnya diantar oleh si Budi dari ekspedisi ABC karena dia selalu tepat waktu dan ramah saat mengantar paket.”
Penjual sudah susah payah memastikan barangnya aman, rapi, bahkan mungkin dikasih bubble wrap ekstra biar kamu puas. Tapi karena kurir nggak hati-hati, barangnya jadi rusak. Rasanya pasti nyesek dong buat kamu, tapi juga nggak adil buat penjual kalau kena rating buruk. Ini benar-benar di luar kendali.
Daftar Isi
Rating bintang satu itu dampaknya besar, lho!
Banyak konsumen yang mikir, “Ah, cuma bintang satu, palingan nggak ngaruh apa-apa.” Oh, sayangnya nggak sesederhana itu. Buat penjual, rating itu seperti rapor. Semakin banyak bintang satu, semakin buruk reputasi tokonya.
Dan ya, rating buruk itu dampaknya bisa panjang. Nggak cuma bikin penjualan menurun, tapi juga kepercayaan konsumen lain bisa ikut terganggu. Padahal, penjual sudah melakukan yang terbaik dari sisi mereka.
Jujur saja, penjual mana sih yang nggak mau kasih pelayanan terbaik? Toh kalau pelayanannya baik, konsumen bakal balik belanja di sana lagi kan?
Tapi masalahnya, begitu barang diserahkan ke ekspedisi, penjual nggak lagi bisa memastikan semuanya berjalan lancar. Jadi kalau barang kamu rusak karena ekspedisi yang nggak profesional, masa iya penjual yang kena getahnya?
Bisakah memilih jasa ekspedisi yang baik?
Mungkin kamu berpikir, “Kenapa nggak pilih ekspedisi yang lebih baik aja?” Duh, andai saja semudah itu!
Di platform e-commerce, biasanya penjual nggak bisa seenaknya memilih kurir tertentu. Sudah diatur sistem, penjual cuma bisa pilih jasa ekspedisi yang tersedia dan yang bekerja sama dengan pihak platform. Bahkan kadang, pilihan jasa ekspedisi ada di tangan konsumen sendiri.
Nah, kalau misalnya penjual punya kurir sendiri dari toko, pastinya mereka bakal pilih yang terbaik buat mengirim barang kamu. Tapi nggak semua toko punya opsi seperti itu. Penjual, terutama yang skala kecil, masih bergantung pada jasa ekspedisi pihak ketiga yang layanannya, yaa kadang bisa di luar ekspektasi.
Bijak dalam memberi rating
Sebagai konsumen, kamu juga punya peran penting. Kalau ada masalah yang jelas-jelas di ekspedisi, coba deh laporin langsung ke mereka atau lewat platform e-commerce tempat kamu belanja. Biasanya mereka punya prosedur untuk menangani keluhan pengiriman. Jangan buru-buru kasih bintang satu ke toko sebelum benar-benar tahu apa penyebab masalahnya.
Coba lihat dulu dari segi pelayanan penjual. Apakah mereka cepat merespon? Barangnya dikemas dengan rapi? Semua itu juga perlu jadi pertimbangan sebelum memberi rating.
Jangan sampai penjual jadi tumbal jasa ekspedisi
Masalah pengiriman itu memang sering bikin frustrasi, tapi jangan jadikan penjual sebagai tumbal. Mereka sudah berusaha keras biar pesanan kamu sampai dalam kondisi terbaik.
Kalau ternyata ada masalah di pengiriman, ingatlah bahwa itu bukan 100% kesalahan penjual. Kurir yang nggak profesional atau jasa ekspedisi yang lamban kadang memang bikin pusing. Tapi sayangnya, penjual nggak bisa kontrol hal itu.
Percayalah, penjual juga ingin semua barang sampai tepat waktu dan dalam kondisi sempurna, tapi faktanya nggak semuanya ada di tangan kami. Jadi, yuk lebih bijak lagi saat ada masalah pengiriman.
Akhir kata, belanja online itu memang nggak selalu mulus. Tapi dengan saling pengertian, kita bisa menghindari drama rating bintang satu yang sebenarnya nggak perlu. Penjual selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pembeli. Dan kamu, sebagai konsumen punya hak untuk menuntut pelayanan yang baik.
Penulis: Raihan Dafa Achmada
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Makanan Khas Kalimantan Timur yang Diklaim Malaysia sebagai Makanan Khasnya