Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Kondangan Sendirian Itu Nggak Apa-apa, Penting Wani!

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
17 Juni 2022
A A
Kondangan Sendirian Itu Nggak Apa-apa, Penting Wani!

Kondangan Sendirian Itu Nggak Apa-apa, Penting Wani! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kondangan sendirian itu nggak apa-apa. Yang nggak boleh tuh melanggar perintah agama.

Sejak lulus kuliah pada 2017 yang lalu, saya menghadiri banyak acara pernikahan dari teman kuliah, teman sekolah, rekan kerja, hingga sanak saudara. Mungkin, ada belasan acara pernikahan yang saya hadiri dalam waktu satu tahun, tidak terkecuali saat pandemi Covid-19. Bedanya, cuma pakai masker aja.

Minggu lalu, saat bersiap-siap pergi ke acara pernikahan teman kuliah saya, ibu dan saya sempat ngobrol. Percakapannya seperti ini:

“Pergi sama siapa?”

 “Sendiri aja. Nunggu yang lain mah lama!”

 “Kok bisa sih pergi kondangan sendirian? Kalau mamah sih nggak mau. Mending bareng teman gitu biar di sana ada teman, nggak sendirian.”

Ketika sudah sampai di acara pernikahan pun, kedua pengantin yang sedang berbahagia bertanya hal yang sama.  Saya pun menjawab dengan kalimat yang sama, “Sendiri aja. Nunggu yang lain mah lama!”, dan benar saja, teman-teman saya baru tiba 30 menit setelahnya ketika saya sudah selesai makan. Rupanya, mereka berangkat barengan dan terjebak macet, makanya lama banget sampainya.

Dari puluhan acara pernikahan yang saya hadiri, polanya selalu seperti itu. Saya kerap kali berangkat seorang diri dan pulang juga seorang diri. Penginnya sih bawa kulkas, tapi nggak boleh. Saya juga hampir selalu hadir terlebih dahulu dibandingkan teman-teman yang lain dan baru pulang setelah selesai makan dan foto-foto.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Beberapa di antaranya bahkan saya hadiri dari acara akad nikah karena faktor kedekatan dengan pengantin yang lagi berbahagia tersebut. Tidak terkecuali pernikahan di luar kota sekalipun yang mengharuskan saya naik kereta maupun pesawat sekalipun jika lagi nggak ada halangan sama sekali

Tentu, sebagian besar orang yang saya temui di acara pernikahan tersebut menganggap saya orang yang aneh, tidak terkecuali ibu saya sendiri. Berangkat kondangan sendirian, pulangnya juga seorang diri. Sepanjang acara pernikahan saya memang hanya bisa planga-plongo saja jika teman-teman saya belum ada yang datang.

Sebagai anak tunggal, saya memang terbiasa pergi ke mana-mana seorang diri, termasuk kondangan. Saya lebih nyaman begitu. Selain itu, orang Indonesia memang dikenal dengan jam karetnya. Contohnya nih, di undangan yang saya terima, acara resepsi itu digelar pada pukul 19.00, eh teman saya baru tiba di depan rumah saya tepat pada pukul 19.00 dong! Jadinya telat sampai di acara tersebut. Udah gitu kehabisan makanan pula. Makanya mending berangkat sendirian aja biar nggak telat dan kehabisan makanan.

Selain alasan tersebut, saya juga memang belum punya pacar apalagi istri, makanya saya selalu pergi kondangan seorang diri. Terakhir pacaran saat awal kuliah doang. Sudah lebih dari 10 tahun saya nggak punya pacar sama sekali. Jadinya ya saya berangkat kondangan seorang diri deh.

Kayaknya ini deh alasan utama saya kondangan sendirian: nggak punya kekasih. Abote urip, Riii.

Pada mulanya, saya nggak nyaman sama sekali pergi kondangan seorang diri, tapi makin lama, saya makin terbiasa. Ada begitu banyak orang yang menganggap saya aneh karena saya sering pergi kondangan seorang diri. Orang-orang tersebut bahkan berprinsip, “Kalau nggak ada teman buat pergi kondangan mending nggak usah hadir daripada planga-plongo di sana.”

Justru saya menganggap mereka aneh banget. Kalau nggak datang karena alasan penting, masih saya maklumi. Tapi, kalau nggak hadir karena nggak ada teman buat kondangan? Bagi saya sih, “Ra mashok!”

Pasalnya, diundang seseorang dalam acara pernikahannya itu istimewa banget, lho. Artinya kamu dianggap penting oleh orang tersebut. Entah karena kamu merupakan anggota keluarga yang dianggap penting, teman yang punya hubungan dekat, maupun kamu adalah rekan kerjanya yang dianggap dekat atau dianggap penting. Makanya kalau nggak ada halangan, saya selalu bela-belain datang meskipun seorang diri.

Pada mulanya, saya dianggap aneh oleh orang-orang yang saya temui pada acara pernikahan yang saya hadiri, termasuk si pengantin itu sendiri. Tapi, akhirnya mereka malah jadi berterima kasih pada saya karena saya telah jauh-jauh datang ke acara pernikahan mereka seorang diri. Mereka menghargai waktu yang telah saya sisihkan pada mereka dan hubungan kami tetap terjalin dengan baik sampai saat ini.

Saya telah menghadiri puluhan acara pernikahan seorang diri dan saya hanya ingin menyampaikan, nggak usah malu kalau kamu pergi kondangan sendirian. Kamu baru malu jika kamu jelas-jelas nggak diundang tapi kamu ujug-ujug hadir dalam acara tersebut.

Kalian nggak usah malu kalau kalian terpaksa kondangan sendirian seperti yang saya ceritakan di atas. Semuanya hanya mindset. Sama seperti rasa khawatir kamu saat terpaksa makan seorang diri pada sebuah restoran. Kamu akan berpikir bahwa orang lain bakalan berpikiran bahwa kamu orang aneh karena makan seorang diri. Tapi pada kenyataannya, mereka sibuk dengan makanannya masing-masing kok. Serius, keberadaanmu nggak akan mereka gubris. Percaya deh.

Pergi kondangan sendirian memang terdengar menyedihkan, tapi bukan berarti hal tersebut merupakan hal yang memalukan. Sudah, nggak usah hiraukan sebutan negatif dari orang-orang hanya karena kamu pergi kondangan seorang diri. Yang malu itu pergi tanpa pamit, nggak ngasih kejelasan, dan nggak bisa dihubungi. PERIH.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Guide Julian Mobile Legends: Pahami Kebutuhan Tim, Auto Mythical Glory

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Juni 2022 oleh

Tags: KondanganPernikahansendiri
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

22 Februari 2024
poligami, walimah syar'i

Masih Jomblo kok Bicara Poligami sih?

12 Juni 2020
ukhti

Ukhti, Mengapa Aku Berbeda?

23 Agustus 2019
5 Film Soal Pernikahan yang Sebaiknya Ditonton Sebelum Menikah terminal mojok.co

5 Film Soal Pernikahan yang Sebaiknya Ditonton Sebelum Menikah

19 November 2021
amplop kosong

Menebak Motivasi Orang yang Hadir Kondangan dengan Amplop Kosong

4 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.