Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Kita Semua Menyukai Paket Hemat

Erwin Setia oleh Erwin Setia
12 Mei 2019
A A
paket hemat

paket hemat

Share on FacebookShare on Twitter

Jujur saja, kita semua menyukai ‘paket hemat’. Kalau ada sesuatu yang murah, halal, dan bagus; kita pasti bakal lebih memilihnya ketimbang yang berharga mahal.

Kesukaan kita kepada paket hemat rasanya ada pada semua hal dan semua bidang. Dari mulai ketika memilih pakaian sampai dalam masalah ibadah. Terutama bagi kaum perempuan. Bukan bermaksud merendahkan gender tertentu atau semacamnya. Tapi, kita bisa saksikan, para perempuan adalah makhluk yang memiliki kejelian menakjubkan dalam masalah mencari diskon. Memburu paket hemat. Meskipun paket hemat di sini ujung-ujungnya malah bisa jadi pemborosan.

Misalnya, ketika ia kepengen beli tas. Sejak dari rumah sudah direncanakan akan membeli sebuah tas merk tertentu dengan harga tertentu. Namun, saat tiba-tiba di suatu kios ia menemukan tas dengan kualitas sama berharga diskon, rencana pun jadi bubar.

Ternyata harga tas diskon itu lebih murah tiga puluh persen daripada tas yang sejak awal pengen dibeli. Karena itu, ia pun segera mengganti target buruan. Namun, jumlah pembelian juga diganti. Jika awalnya cuma berencana beli satu, karena ketemu diskon besar-besaran dan khawatir di masa depan nggak bakal ada diskon seperti itu lagi, ia pun beli lebih dari satu.

Hasilnya, budget yang semestinya bisa buat beli barang-barang lain, menjadi habis hanya untuk beli tas. Dengan dalih mumpung lagi diskon lho, sayang~

Kekhilafan semacam itu tentu bukan hanya monopoli perempuan. Kaum lelaki juga nggak jarang terjebak ke dalam sarang godaan diskon yang terkutuk. Awalnya cuma pengen beli satu setel jersey bola, eh jadi khilaf beli tiga gara-gara ada promo beli tiga gratis satu.

Selain dalam hal pembelian barang, kita juga menyukai paket hemat dalam hal makanan. Tidak sekali-dua kali saya temui orang-orang (termasuk diri saya sendiri :v) yang karena ada promo paket makan tertentu, tiba-tiba jadi kepincut membelinya. Padahal awalnya sama sekali nggak berhasrat buat beli itu.

Saya pernah urunan dengan seorang teman membeli paket donat bermerk terkenal yang saat itu lagi diskon besar-besaran. Aslinya saya tidak terlalu suka donat. Saya juga belum pernah mencicipi donat bermerk terkenal itu (harap dimaklumi, saya hanyalah seorang mahasiswa dari keluarga proletar huhuhu). Tapi, lantaran godaan promo yang ampun-ampunan itu, saya pun takluk.

Baca Juga:

5 Cara Mahasiswa Berhemat di Jogja, Kota Pelajar yang Katanya Serba Terjangkau, padahal Tidak

4 Tips Hidup Selamat dari Himpitan Biaya Hidup di Kota Besar

Emang enak sih donat itu. Tapi ya nggak enak-enak amat. Bukan semacam makanan yang membuat saya dengan refleks membatin, “Gila! Ini enak buaaanget!”.

Yang bikin saya membeli dan memakannya, adalah godaan paket hemat itu. Betapa lemah saya di hadapan paket hemat.

Termasuk juga dalam hal ibadah. Ketika membahas puasa, seorang teman saya pernah berseloroh, “Gue pengennya sih kalo habisnya sahur itu berdasarkan azan Subuh dari masjid yang azannya belakangan dan kalo buka puasa berdasarkan azan Magrib dari masjid yang azannya paling cepet.”

Diakui atau tidak, kita pasti pernah terbetik memikirkan hal itu. Pengennya waktu sahur mengikuti waktu Aceh (yang jam lima Subuh masih boleh makan). Dan waktu berbuka puasa mengikuti waktu Papua (yang sebelum jam empat sore sudah berkumandang azan Magrib).

Apakah itu berarti sikap licik dan curang? Terlalu serius kalau memakai sudut pandang moral semacam itu. Itu semata-mata sifat manusiawi belaka. Yang selalu maunya hal-hal menguntungkan. Yang selalu menginginkan mendapat banyak hal dalam waktu cepat dengan pengeluaran paling sedikit. Yang selalu menyukai “paket hemat”.

Tidak ketinggalan dalam masalah rakaat salat Tarawih. Sebagian besar penganut Islam di Indonesia berpegang pada mazhab Syafi’i, yang berpendapat bahwa salat Tarawih itu 23 rakaat. Bukan 11 rakaat.

Tapi, pada realitanya, kebanyakan masyarakat kita (mungkin juga kamu yang lagi baca ini—dan saya pribadi hehe), dalam hati kecilnya senang juga kalau ikut berjamaah di belakang imam yang salat Tarawihnya cuma 11 rakaat.  Dalam hati mungkin membatin, “Wah, Muhammadiyah nih. Wah, Wahhabi nih.” Namun, selepas imam mengucapkan salam rakaat terakhir Witir, diam-diam mengucapkan rasa syukur dalam hati.

Nggak lain nggak bukan itu karena memang tabiat kita ini menyukai “paket hemat”. Kita selalu ingin mengeluarkan sesedikit mungkin dengan harapan memperoleh sebanyak mungkin. Wajar-wajar saja. Tapi, sebaiknya jangan terapkan teori itu dalam masalah memberi cinta.

Dalam masalah asmara, kita harus memberi cinta sebanyak mungkin. Sebab, cinta terlalu luhur untuk diukur dari segi ekonomis dan angka-angka. Kita mesti sangat boros dalam menghambur-hamburkan cinta, karena cinta yang hemat begitu rawan pada tindak khianat.

Gimana, udah kelihatan romantis belum? Huehehe

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: HematPaket HematTips Belanja
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

5 Cara Mahasiswa Berhemat di Jogja, Kota Pelajar yang Katanya Serba Terjangkau, padahal Tidak Mojok.co

5 Cara Mahasiswa Berhemat di Jogja, Kota Pelajar yang Katanya Serba Terjangkau, padahal Tidak

20 Juni 2024
pembaruan update iphone fitur baru ios 14 mojok.co

4 Karakter Orang yang Nggak Cocok Pakai iPhone

13 Agustus 2021
Yth. Penjual Online, Tolong kalau Jualan Baju Rincian Ukurannya yang Lengkap lah! terminal mojok.co

Rekomendasi Tempat Belanja Baju di Jogja yang Murah Tanpa Tanding

16 Oktober 2020
Hemat Pangkal Kaya, Rajin Pangkal Pandai, Masa sih?

Hemat Pangkal Kaya, Rajin Pangkal Pandai, Masa sih?

26 Juni 2022
3 Makanan yang Wajib Dimiliki Anak Kos kalau Mau Hemat hingga Akhir Bulan Mojok.co

3 Makanan yang Wajib Dimiliki Anak Kos kalau Mau Hemat hingga Akhir Bulan

7 November 2023
4 Tips Hidup Selamat dari Himpitan Biaya Hidup di Kota Besar

4 Tips Hidup Selamat dari Himpitan Biaya Hidup di Kota Besar

22 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.