Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kita Butuh Acara Semacam ‘Republik Mimpi’ Lagi

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
5 Maret 2021
A A
Kita Butuh Acara Semacam 'Republik Mimpi' Lagi terminal mojok.co

Kita Butuh Acara Semacam 'Republik Mimpi' Lagi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pernahkah Anda membayangkan tinggal di Konoha? Kalau saya pernah membayangkan tinggal di semestanya Harry Potter. Membayangkan tinggal atau bisa mengunjungi sebuah tempat yang hanya ada di film, tentu menyenangkan. Konsep dunia lain, semesta yang berbeda, sering diterapkan dalam banyak media ekspresi. Ada buku, film, lagu, lukisan, dan masih banyak lagi. Salah satu media yang menurut saya lumayan ampuh adalah televisi. Acara televisi, sering kali kita sukai, banyak yang kita benci. Bahkan, sudah banyak orang yang mulai meninggalkan televisi. Namun, bertahun lalu, televisi masih menjadi media informasi dan hiburan yang kuat, tangkas dan trengginas (pinjam ungkapan Gus Mul). Kemudian, tersebutlah sebuah acara bernama Republik Mimpi.

Acara yang pernah berganti nama, dan sempat kena somasi oleh penguasa kala itu. Disiarkan oleh, tentu saja yang terbeken di masa itu, Metro TV. Kemudian Republik Mimpi pindah ke stasiun tv lain. Tentu saja, acara ini penuh kritik dan sindiran yang satire. Ada paduka Raja SBY (si Butet Jogja), yang diperankan Butet Kartaredjasa. Kemudian ada Jarwo Kwat, sebagai wakil presiden. Ada Suharta, diperankan Burhanudin Moeloek, Megakarti diperankan oleh Sukarti, Gus Pur diperankan oleh Handojo. Terakhir ada Habudi yang diperankan Budi Setiawan. Sebetulnya masih ada beberapa tokoh lagi, tapi merekalah tokoh sentral dalam acara Republik Mimpi.

Dari nama-nama tadi, terlihat jelas ke mana arahnya kan? Nyrempet-nyrempet para penguasa negara kita di kala itu. Di acara ini, isu yang sedang hangat bisa diperbincangkan dengan asyik. Mirip seperti saat nonton teater. Narasi-narasi kocak, panelis yang asyik untuk didengarkan, dan banyaknya gimmick semacam sedang memparodikan tokoh utama di negara kita. Yang dibahas pun hampir mirip dengan yang sedang terjadi di negara kita. Narasumber yang diundang juga hampir selalu bisa menghibur dan merenyahkan dialog.

Mirip-mirip sama Mojok lah, kritis tapi main alusan. Republik Mimpi pernah ada isu somasi oleh Menkominfo kala itu, sampai pada akhirnya berganti nama pada 2007. Saat itu, Si Butet Jogja berucap begini,

“Kami lebih takut somasi rakyat, daripada somasi penguasa….”

Acara ini pun lanjut terus karena banyaknya pihak yang mendukung. Bagaimanapun, acara ini semacam pohon kelapa di tengah pulau Bikini Bottom. Misal terdampar, kita tetap bisa hidup dari kelapa, tapi harus mau susah payah manjat dulu. Sampai pada akhirnya, acara ini berhenti tayang, padahal jujur, saya sedang cinta-cintanya.

Tentu acara ini tak lancar-lancar terus, beberapa kali kesandung. Namanya juga negara kita, hal beginian pasti jadi masalah. Beberapa orang di dalam acara ini, ikut kena getahnya. Padahal acara ini sangat membantu banyak pihak, minimal sebagai jalan mengkritik dan sambat ke pemerintah dengan aman (hehehe, aman apane?).

Selain Republik Mimpi, ada acara Sentilan Sentilun. Lagi-lagi dari Metro TV, lagi-lagi Butet Kartaredjasa. Acara yang dipandu oleh Ndoro Sentilan (Slamet Raharjo) dan Jongos Sentilun (Butet Kartaredjasa) ini juga acara komedi satire, namun lebih aman saya kira dibandingkan dengan Republik Mimpi. Acara berisi sandiwara dan talkshow ini, sayangnya cuma bertahan selama kurang lebih setahun. Banyak tokoh yang jadi bintang tamu, tentu membahas isu yang sedang hangat dan isu yang terkait dengan para bintang tamu. Lagi-lagi, di setiap era, acara semacam ini tak pernah awet.

Baca Juga:

Misteri Kondisi Cikgu Jasmi Setelah Lama Menghilang dan Tak Lagi Muncul dalam Serial “Upin Ipin”

3 Alasan yang Bikin Saya Enggan Punya TV di Rumah

Kini, sambat dan kritik ke pemerintah sering kali menjadi masalah baru lagi. Mengingat ada UU ITE yang wow itu, sepertinya acara semacam ini agak susah untuk dibikin lagi. Padahal, kita butuh acara model begini. Acara yang tak isinya tak cuma kritik dan nonton wong padu. Acara ini berjalan dengan alus dan cerdas, tangkas dan trengginas (pinjem lagi).

Memang, ketersinggungan lebih sukar untuk diredam dekade ini, ya pancen mbuh. Tapi, keresahan banyak orang di masa pemerintahan Indonesia yang sekarang tengah nganu ini, juga sulit diredam. Berimaji memiliki republik yang bisa dikritik dan nrimo dikritik, sepertinya hanya bisa terjadi di Republik Mimpi. Republik yang cuma ada di dunia mimpi. 

BACA JUGA Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi atau tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Maret 2021 oleh

Tags: acara tvindustri hiburanprogram televisireality show
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Jika JKT48 Kolaps, Itu Hal Wajar. Fans Nggak Perlu Sedih melody jkt48 graduation member jkt48 rugi bangkrut handshake event virtual terminal mojok.co

Jika JKT48 Kolaps, Itu Hal Wajar. Fans Nggak Perlu Sedih

18 November 2020
Rintik Sedu, Podcast Galau yang Cocok Didengar untuk Merayakan Kesedihan terminal mojok.co

Rintik Sedu, Podcast Galau yang Cocok Didengar untuk Merayakan Kesedihan

25 November 2020
Nggak Usah Jual Kesedihan, Seleksi Karyawan Itu Bukan Reality Show terminal mojok.co

Nggak Usah Jual Kesedihan, Seleksi Karyawan Bukan Reality Show

16 September 2021
SUCI IX Kompas TV Layak untuk Dinanti karena 5 Alasan terminal mojok.co

Pengalaman Saya Nonton Stand Up Comedy yang Disiarkan TV secara Langsung

20 Desember 2020
Melihat Bagaimana Sinetron Indonesia Mencekoki Kita dengan Budaya Patriarki, program keluarga

3 Keluarga yang Bisa Dibuatkan Program Spesial di TV, Selain Onsu dan Raffi Ahmad

3 Mei 2020
Kamu Tuh Kenapa Sih, Katanya Sebal Sama FTV dan Sinetron, Tapi Kok Masih Ditonton?

Kamu Tuh Kenapa Sih, Katanya Sebal Sama FTV dan Sinetron, Tapi Kok Masih Ditonton?

2 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.