Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kisi-kisi Menjadi Muda-mudi Overthinking Edisi Pandemi

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
21 Juni 2020
A A
lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam masa new normal, muda-mudi Nusantara dipertemukan pada sebuah kehampaan. Tongkrongan banyak yang tutup, buka pun paling sampai jam sepuluh plus injury time. Belum lagi kegiatan belajar dan bekerja lebih banyak di rumah. Beberapa orang memilih untuk berniaga online. Sisanya mendalami seni tari TikTok. Tapi, Anda tidak harus ikut-ikutan mereka. Apalagi untuk Anda yang sangat insecure dalam membuat story dagangan atau tarian manjamu. Nah, lebih baik Anda habiskan waktu saat pandemi ini dengan overthinking

Overthinking sering disalahartikan sebagai galau pada hal remeh. Padahal, kegiatan ini lebih mulia dari itu sekadar kegalauan. Kegiatan ini setara meditasi para pertapa. Bedanya adalah di isi otak. Meditasi mengajak kita untuk mengosongkan pikiran. Overthinking adalah Yin bagi Yang dalam meditasi. Ia mengajak kita menjejalkan seluruh informasi dalam pikiran. Informasi ini akan kita pilah seturut ketertarikan kita. Dan informasi yang paling menarik akan kita benturkan dengan berbagai faktor dan informasi lain. Lakukan itu terus-menerus.

Terdengar gampang, tapi tidak gampang untuk dilakukan. Terdengar rumit, tapi seakrab tarikan napas. Nah, saya peduli pada kalian yang terketuk untuk memulai gaya hidup overthinking. Sebagai (secara sepihak memproklamirkan diri) ahli dalam bidang ini, saya akan membagikan sedikit kisi-kisi agar menjadi muda-mudi yang sukses dalam overthinking

Fokus pada satu tema

Tujuannya adalah memikirkan satu tema dengan lebih dalam. Temanya sangat bebas dan luas. Bisa urusan pribadi seperti: bentuk tubuh, nilai IPK, status sosial, pekerjaan, hobi, bahkan tentang isi dompet yang jauh dari kata cukup. Jika cukup berani, Anda bisa mengambil tema lebih jauh seperti: otak di balik penyiraman air keras, alokasi Dana Keistimewaan Jogja, berapa banyak sepeda Brompton yang bisa dibeli Jeff Bezos, dan masih banyak lagi. Tapi ingat! Hanya fokus dalam satu tema. Jangan memikirkan IPK lalu tiba-tiba memikirkan konspirasi Covid-19. Bisa-bisa Anda pengen jadi drummer.

Tembok kamar adalah sahabat

Mengapa tembok kamar? Umumnya, kamar adalah benteng terakhir privasi manusia. Apa yang terjadi di kamar akan tetap ada di kamar. Dan overthinking akan butuh itu. banyak tema overthinking yang mungkin tidak dapat diterima sosial budaya setempat. Belum lagi efek samping ketika kegiatan ini. Saya ingatkan, berpikir mendalam dapat menyebabkan tangis, teriakan, muka cemberut, dan kelainan dalam merespons lingkungan. Jadi, tembok kamar memang teman terbaikmu. Cobalah berbaring. Lalu ambil napas panjang. Setelah itu, hadaplah tembok dengan posisi tidur menyamping. Voila! Anda sudah dalam posisi meditasi overthinking terbaik!

Overthinking di tempat nongkrong? Bisa juga

Mungkin tanpa Anda rencanakan, keinginan overthinking muncul saat Anda menyesap segelas minuman hangat. Saya tidak menyarankan untuk melakukannya di tempat umum. Tapi jika terpaksa, lakukan dengan manis. Simpat segala ekspresimu dari lingkungan. Tekan keinginan fisikmu agar tetap dalam kalbu. Karena, dilihat banyak orang ketika menangis di tongkrongan bisa menimbulkan tema overthinking yang tak akan pernah usai.

Sediakan logistik, persiapkan fisik

Pastikan kamu sudah buang hajat, baik besar maupun kecil. Karena keinginan buang hajat akan membuyarkan prosesi overthinking-mu. Jangan berdalih bahwa overthinking bisa di kamar mandi. Selain waktunya singkat, tenagamu akan terbagi untuk overthinking dan mengedan. Pastikan juga ada cukup logistik untuk bertahan hidup. Air minum, cemilan, pewangi ruangan, kipas angin, dan lain-lain. jangan sampai ada berita “Seorang pemuda tewas di kamar dengan keadaan mata basah menatap tembok.”

Jangan lupa waktu, apalagi lupa diri

Saya sarankan, lakukan prosesi ini saat malam sampai pagi. Waktu terbaik adalah pukul 1 malam sampai pukul 4 pagi. Jangan sampai kamu masih overthingking sampai di atas pukul 6 pagi. Dan jangan coba-coba untuk overthinking dari pukul 6 pagi sampai pukul 9 malam. Bukan karena membahayakan kesehatan fisik dan mental. Tapi cobalah sedikit produktif. Apalagi kalau Anda adalah seorang mahasiswa atau pekerja yang punya jam kerja dari pagi sampai senja. Overthinking sih bagus, tapi jangan jadikan alasan untuk bermalas-malasan juga. Pakai alasan lain misal sakit perut atau sedang sibuk melawan dunia yang zalim.

Baca Juga:

Mengenang Lifebuoy Clear Skin, Pionir Sabun Batang untuk Atasi Jerawat

Cek Toko Sebelah 2 Bikin Saya Overthinking akan Masa Depan Saya

Demikianlah kisi-kisi menjadi muda-mudi yang overthinking. Saya harap, kalian yang ingin mulai terjun dalam dunia ini bisa segera mengambil manfaat dari tulisan ini. Sampai jumpa dalam momen terdalam dalam jiwamu, yang meronta memikirkan satu hal terus-menerus. Teruslah overthinking karena pikiran yang baik-baik saja hanya untuk amatiran. Dan overthinking bisa bikin kamu kreatif dalam membuat story di Instagram.

BACA JUGA Insecure dan Overthinking di Usia 20an dan tulisan Dimas Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2020 oleh

Tags: overthinkingRemaja
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

warnet bilik tinggi jogja asya net bella net bimo net mojok.co

Mengenang 3 Warnet Bilik Tinggi Penuh Gairah di Jogja

18 Juli 2020
cara menghadapi cara mengatasi hamil di luar nikah panduan konsultasi hamil di luar nikah mojok.co

Hamil di Luar Nikah: Sebuah Panduan Menghadapinya

2 Februari 2021
manusia bertwibbon

Sambat: Sepucuk Surat untuk Manusia-Manusia Bertwibbon

6 Agustus 2019
Tidak Semua Orang Tua Ideal, Banyak yang Justru Menuntut Pamrih dari Anak terminal mojok.co

Quarter Life Crisis Datang saat Sudah Jadi Orang Tua

17 Agustus 2020
basa-basi

Basa-Basi Orang Indonesia yang Bikin Keki

7 Juli 2019
nglaju

Suka Duka Menjadi Mahasiswa “Nglaju”

10 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.