Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda

Fanisa Putri oleh Fanisa Putri
14 Desember 2019
A A
Kisahku tentang Menjadi Anak Tengah yang Punya Peran Ganda
Share on FacebookShare on Twitter

Perkenalkan aku anak kedua biasa dipanggil anak tengah. Seseorang yang menjelma menjadi dua sosok sekaligus (sebagai adik dan sebagai kakak). Apakah aku menikmati peranku? Ini ceritaku.

Aku dilahirkan berjarak 6 tahun dari kakakku, ya aku dilahirkan saat kakakku sedang asyik dilimpahkan perhatian dan hadiah dari nenek, kakek, ayah, dan Ibu. Bisa dibilang aku anugerah untuk kedua orang tuaku sekaligus petaka bagi kakakku.

Dulu kakak sering marah padaku,

“Kamu sih lahir!”

“Kenapa sih mamah sama ayah lebih perhatian ke adek?”

Berbagai kalmat luapan marah kakak padaku, aku tidak tahu apa sebabnya.

Aku seorang perempuan sama seperti kakakku. Sering kali pakaian yang aku pakai adalah bekas kakakku, sepatu bekas kakakku, tas sekolah bekas kakakku, seragam bekas kakakku. Untungnya kasih sayang orang tuaku tidak bekas dari kakakku.

Di rumah, jarang aku temui potret diriku sewaktu bayi. Dinding rumah yang dipenuhi oleh potret kakak mulai dari kakak bayi, hingga balita. Sedangkan aku? Ya mungkin bisa dihitung jari berapa banyak fotoku. Mungkin saat itu orang tuaku sibuk beradaptasi membagi kasih sayang untuk aku dan kakakku, sehingga lupa memotret aku yang menggemaskan dulu waku bayi, tapi aku yakin kok waktu bayi aku pasti sama menggemaskannya dengan kakak.

Baca Juga:

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Saatnya Berhenti Menyuruh Orang Lain untuk Tambah Anak, Donatur Juga Bukan, tapi Ngaturnya Kelewatan!

Beranjak umurku, aku mulai kenal dunia luar. Senang sekali rasanya aku bisa bermain di luar rumah. Teman saat itu yang aku punya hanya kakak, aku pun mengikuti kemana pun kakak pergi bermain. Mulai dari bermain sepeda, rumah barbie, sampai PS, ya meskipun aku selalu tidak dikasih pinjam. Terkadang kakak asik sendiri bermain, sehingga melupakan aku.

Aku kesepian, lalu aku melihat kertas gambar dan crayon berwarna-warni. Aku mulai mewarnai, aku temukan duniaku sendiri. Ya, aku asyik sendiri, mempelajari hal-hal yang aku temukan sendiri. Aku mulai tidak bergantung pada kakak. Aku mencari hal lain yang bisa aku pelajari sendiri. Mulai dari dunia seni, musik, sastra. Aku tekuni semua sendiri, lama-lama aku jadi mandiri, jadi anak yang paling berbakat di rumahku dengan hal-hal yang ku pelajari sendiri.

Kemandrianku menempel erat seiring tambah umurku. Aku tidak terlalu manja lagi kepada kedua orang tuaku, jarang mengikuti kakak bermain dengan teman-temannya, dan lama-lama aku jadi asyik dengan duniaku sendiri. Kadang yang bisa aku lakukan hanya menerima, menerima jika melihat kakak dibelikan barang-barang baru sedangkan aku harus memakai barang bekas dia pakai, meskipun warnanya berbeda dari warna kesukaanku sekalipun. Aku tidak banyak menuntut kedua orang tuaku. Sampai akhirnya, aku memutar otak untuk mendapatkan barang baru, dengan meminta barang yang tidak dimiliki oleh kakakku.

Beberapa tahun berlalu, seorang adik kecil lahir menjadi anggota keluarga yang baru. Iya, dia adikku si bontot atau anak terakhir. Sejak saat itu, peranku bertambah jadi seorang adik dan seorang kakak di rumah. Ya, aku harus menjadi adik yang penurut pada kakak, dan menjadi kakak yang dicontoh oleh adik. Bagaimana caranya? Bahkan menjadi seorang adik pun rasanya aku belum cukup puas menjalankan hak dan kewajibanku di rumah.

Terbiasa mandiri sejak kecil menjadikan aku agak cuek dengan keadaan di rumah. Meskipun begitu, aku tidak mau cuek terhadap adikku. Aku ingin menjadi contoh yang baik bagi adikku. Menjaga adikku ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sering kali kami bertengkar lalu menangis bersama. Di satu sisi aku ingin mengadu pada kakak sebagai adik, tapi di satu sisi aku harus mengalah pada orang tuaku sebagai kakak kepada adikku. Aku tumbuh menjadi orang yang banyak memendam emosiku.

Seiring berjalannya waktu lama-kelamaan aku terbiasa dengan peran gandaku ini. Anak kedua, meskipun kamu bukan si bontot yang menjadi pusat dunia di keluargamu. Ataupun menjadi si sulung yang terhormat, tapi kamu telah berhasil menjadi penyeimbang di antara keduanya. Kamu bisa menjadi keduanya!.

Ini ceritaku dan peran gandaku di rumah. Bagi anak tengah yang sedang membaca ini, “Percayalah, kamu hebat! Hebat sekali, terima kasih sudah bertanggung jawab atas peranmu.”

BACA JUGA Anak Sulung yang Berkuasa di Rumah atau tulisan Fanisa Putri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: anak ragilanak sulunganak tengahKeluarga
Fanisa Putri

Fanisa Putri

Saya suka T-rex, berharap suatu hari nanti bisa membawanya jalan-jalan keliling kompleks perumahan. Kalau lihat T-rex kabari saya lewat instagram @fanisaput ya!

ArtikelTerkait

Rekomendasi Tempat Liburan Nataru di Bikini Bottom yang Bisa Dinikmati Bareng Keluarga

Rekomendasi Tempat Liburan Nataru di Bikini Bottom yang Bisa Dinikmati Bareng Keluarga

28 Desember 2023
ibu

Dapat Tawaran Skripsi Jadi dan Calon Istri Saat Mudik Lebaran dari Ibu

24 Mei 2019
Betapa Repotnya Keluarga Suku Campuran di Hadapan Petugas Sensus

Betapa Repotnya Keluarga Suku Campuran di Hadapan Petugas Sensus

22 September 2023
panduan berdamai dengan keluarga yang menjadi penderita stroke mojok.co

Berdamai dengan Penderita Stroke Tidak Mudah, namun Harus Dilakukan

27 Agustus 2020
keinginan orang tua pisah rumah dari orang tua pengalaman manfaat mojok.co

Menebak Keinginan Orang Tua Lebih Rumit daripada Menolaknya

6 Agustus 2020
Dari Kasus Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga Terminal Mojok

Dari Kasus Tas Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar, Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga

19 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.