Beberapa tahun yang lalu, sebelum kasus petinggi polisi masuk bui, warga di desa saya sangat hobi pasang nomor togel. Mereka sangat tekun menunggu pukul 23:00 ketika angka togel keluar. Sekarang, judi slot menggantikan kebiasaan itu. Kemudahan main judi online membuat anak-anak belasan tahun di desa saya langsung tergiur.
Setiap malam di desa saya, berkumpul 4 sampai 5 remaja di depan teras salah satu rumah warga. Awalnya saya tidak tahu mereka ngobrol apa. Terkadang, mereka baru bubar setelah diri hari. Ternyata, mereka sedang judi online atau judi slot, dan orang desa bisa menyebut “ngeslot”.
Judi slot bikin resah
Ada salah satu remaja di desa saya bernama Andi (19 tahun). Suatu kali dia pernah mengaku menang judi slot sampai Rp20. Katanya, modal untuk ngeslot itu cuma beberapa ratus ribu. Dia mulai ngeslot saat berada di perantauan. Andi menggunakan uang hasil judi slot untuk membeli motor.
Dulu, dia sempat bekerja di salah satu perusahaan otomotif terkemuka di Bekasi. Namun, karena perusahaan tidak memperpanjang kontraknya, Andi memilih pulang kampung.
Seminggu di kampung, setiap malam, dia ngeslot. Dan, tidak lama kemudian, Andi merasakan kekalahan demi kekalahan yang membuatnya harus menjual sepeda motornya tadi. Celakanya, uang hasil menjual motor juga ludes karena judi slot. Karena kurang uang untuk pasang taruhan lagi, dia nekat menggadaikan sepeda motor milik kakaknya.
Kakaknya yang tahu perbuatan Andi langsung tidak terima. Dia sempat mengajak Andi berkelahi. Bahkan sempat mengusir Andi. Selain judi, Andi juga kasar kepada ibunya. Andi sering membentak dan minta uang secara paksa kepada ibunya. Tentu saja untuk main judi slot lagi.
Baca halaman selanjutnya: Generasi muda yang selalu akan menjadi korban judi slot.