Generasi muda yang jadi korban
Andi adalah salah satu generasi muda yang menjadi korban dari bebasnya masyarakat mengakses judi online. Selain Andi, ada juga orang di desa saya yang hartanya ludes karena judi slot.
Jadi, dia sampai harus menjual rumah lantai 2 senilai Rp600 juta. Padahal, rumah tersebut adalah hasil kerja selama 9 tahun di Korea. Kini, tak tersisa sepeser pun di tabungan. Kini, dia bersama keluarganya tidak punya tempat tinggal dan harus menumpang di rumah almarhum kedua orang tuanya.
Di sini, saya merasa bahwa usaha memblokir situs judi itu tidak berguna. Coba blokir saja payment gateway, mungkin lebih berguna. Itu saja kalau mau. Masalahnya, saat ini, masyarakat sangat mudah mengakses berbagai rupa judi online. Tinggal tunggu waktu saja sampai mental generasi muda rusak karena judi slot dan tak punya masa depan.
Hasil instan berkat judi slot itu sangat menipu. Anak muda jadi malas bekerja keras karena judi “menjanjikan” nikmat sesaat. Sudah begitu nikmat palsu pula. Menang sekali, kalahnya ratusan kali.
Beginilah kenyataan di sebuah desa masa kini. Tanpa pemerintah yang cekatan dan amanah, judi online akan terus lestari.
Penulis: Rohman
Editor: Yamadipati Seno
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.