• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Kisah Kelinci di Bulan dalam Kebudayaan Jawa dan Dunia

Adi Wisnurutomo oleh Adi Wisnurutomo
5 September 2020
0
A A
kisah kelinci di bulan permukaan bulan menyerupai kelinci kebudayaan jawa jepang tiongkok mojok.co

kisah kelinci di bulan permukaan bulan menyerupai kelinci kebudayaan jawa jepang tiongkok mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Sang hyang candra bangun bahitra ḍatȇng ing kulȇm amawa śaśa marèng Jawa.” Artinya, rembulan menyerupai kapal yang datang malam hari, membawa seekor kelinci (sebagai muatannya) ke Pulau Jawa.

Dulu, waktu saya kecil, ketika melihat rembulan saya bertanya-tanya, sebenarnya apa sih “relief” yang tergambar di rembulan itu? Dulu saya kira adalah seekor buaya yang sedang mlungker dan mulutnya menganga terbuka lebar. Kemudian masih bertanya-tanya lagi, bagaimana bisa seekor buaya bisa terpahat di rembulan? Pertanyaan yang biasa bagi anak-anak dalam tahap suka bertanya.

Pertanyaan itu kemudian menjadi angin lalu sampai beberapa bulan lalu. Saat membaca Kakawin Sumanasantaka, bacaan saya terhenti pada pupuh ke-33 bait ke-4. Pada bait itu si penulis teks, yaitu Mpu Monaguna, menggambarkan bahwa yang ada di rembulan adalah seekor kelinci.

Tentu saja, pernyataan ini menarik sekaligus janggal. Menarik karena menjawab pertanyaan masa kecil saya dan janggal karena tidak mungkin ketika rembulan membentuk kapal yang berarti masih bulan baru memiliki relief kelinci yang utuh. Selain itu, orang Jawa juga menyebut bulan sebagai sasangka atau sasadara. Kata sasa ini dalam bahasa Sanskerta berarti ‘kelinci’.


Setelah saya selesaikan bacaan atas kakawin ini, saya cari sumber-sumber lain yang menyebutkan rembulan berelief kelinci ini. Saya sedikit kaget ternyata tidak hanya kebudayaan Jawa Kuno saja yang menyebutkan ada kelinci di rembulan. Ada banyak cerita, di antaranya:

#1 Cerita kelinci di bulan pada kebudayaan India

Awal mula adanya kelinci di rembulan adalah saat salah satu dewa turun ke bumi dan sedang melihat keindahan hutan. Pada saat itu para hewan-hewan kebingungan untuk memberikan persembahan terbaik mereka. Monyet mempersembahkan pisang-pisang untuk dimakan Dewa itu, berang-berang mempersembahkan ikan, dan kambing mempersembahkan susunya. Tinggal si kelinci yang belum mempersembahkan apa pun kepada Dewa. Kelinci kebingungan mencari apa yang bisa dan layak dia persembahkan.

Pada saat malam harinya, kelinci datang membawa kayu bakar. Kelinci berharap kayu bakar yang dibawanya dapat memberi kehangatan. Tetapi ketika api mulai berkobar, kelinci menyerahkan dirinya dengan melompat ke dalam api supaya dagingnya dapat dimakan oleh dewa. Dewa yang terkesima karena pengorbanan kelinci pun menganugerahinya dengan ditempatkan di rembulan bersama para dewa.

Kelihatannya, cerita inilah yang sampai di Jawa dan kemudian menyebar dan memengaruhi kebudayaan Jawa kuno. Cerita ini dapat dijumpai di lantai dua Candi Borobudur.

#2 Cerita kelinci di bulan pada kebudayaan Tiongkok

Kelinci dan katak di bulan sudah menjadi motif pada jubah sutra milik Xin Zhui, istri perdana menteri Negeri Changsha Hunan. Pakaian itu ditemukan di kuburannya yang kemungkinan dibuat pada jaman Dinasti Han.

Selain itu, di Tiongkok juga terdapat cerita yang mirip dengan cerita yang ada di Borobudur. Agaknya cerita ini juga ikut tersebar bersama dengan persebaran agama Buddha di Asia.

#3 Cerita kelinci di bulan pada kebudayaan Jepang

Di Jepang dikenal sebuah cerita mirip dengan cerita di atas bernama Tsukino Usagi. Ingatkah teman-teman bahwa nama Tsukino Usagi kemudian menjadi sebuah karakter manga dalam cerita Sailor Moon? Pada cerita itu, kata Usagi yang memang berarti ‘kelinci’ digambarkan sebagai seorang Saillor Rabbit.

Cerita yang agak lebih segar di ingatan adalah cerita Otsutsuki Kaguya pada serial manga Naruto. Kaguya disebutkan sebagai usagi no megami yang berarti ‘dewi kelinci’. Kaguya disegel kedua anaknya Otsutsuki Hagoromo dan Otsutsuki Hamura di rembulan.

Cerita mengenai kelinci di bulan ternyata tidak hanya terdapat di Asia. Kebudayaan suku Maya di Guatemala sekitar dua ribu tahun lalu menggambarkan dewi rembulannya yang bernama Ixchel merangkul kelincinya pada sebuah ukiran batu.

Terlepas dari berbagai macam versi cerita tersebut, terlihat pada jaman kuno bulan merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai sumber penerangan utama pada waktu malam hari, rembulan memiliki fungsi spiritual pada waktu itu.

Terakhir, pada saat tercetusnya kata śaśāngka sebagai nama lain bulan dalam bahasa Sanskerta, jangan-jangan bermula dari keisengan semata. Saya membayangkan dua orang duduk berduaan di bawah rembulan purnama, salah seorang bertanya śaśā ngka? (Itu kelinci?) Satunya lagi menjawab: Ya, śaśā ngka (ya, itu kelinci).


BACA JUGA Gelapnya Cerita Dongeng Klasik Pas Dibaca Ulang Saat Dewasa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2020 oleh

Tags: bulancerita rakyatkebudayaankelinci
Adi Wisnurutomo

Adi Wisnurutomo

Ngwang pwatyanta wimudha

Artikel Lainnya

3 Cerita Rakyat Korea yang Diadaptasi Jadi Drama Terminal Mojok

3 Cerita Rakyat Korea yang Diadaptasi Jadi Drama

11 April 2022
4 Bulan Menurut Primbon yang Nggak Baik untuk Pesta Pernikahan

4 Bulan Menurut Primbon yang Nggak Baik untuk Pesta Pernikahan

22 Januari 2022
melestarikan gamelan akses gamelan mojok

Kita Disuruh Melestarikan Gamelan, tapi Aksesnya Sulit Dijangkau

27 Maret 2021
Hikayat Bola Api Terbang yang Identik dengan Kota Pandeglang terminal mojok.co

Hikayat Bola Api Terbang yang Identik dengan Kota Pandeglang

11 Oktober 2020
Kisah Cinta Tak Sampai Pelaminan, Dituduh Pakai Pelet, dan Berakhir Platonis terminal mojok.co

Fakultas Peternakan Memaksaku Membunuh ‘Cinta yang Sedang Bersemi’

23 Agustus 2020
batu lapidde cerita rakyat malinkundang sangkuriang sulawesi selatan barru mitos mojok

Kisah Batu Lapidde di Barru, Sulawesi Selatan, Mengajarkan Bahayanya Ngomong Kasar

19 April 2020
Pos Selanjutnya
rafathar hidup anak dalam reality show protes diprank the truman show richie rich mojok.co

Rafathar Sudah Mulai Protes Terlalu Sering Di-prank, Raffi-Gigi Kapan Mau Tobat?

Terpopuler Sepekan

5 Minuman Meresahkan yang Dijual di Indomaret Terminal Mojok
Kuliner

5 Minuman Meresahkan yang Ada di Indomaret

oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
4 Agustus 2022

Bikin hati ini resah~

Baca selengkapnya
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
kisah kelinci di bulan permukaan bulan menyerupai kelinci kebudayaan jawa jepang tiongkok mojok.co

Kisah Kelinci di Bulan dalam Kebudayaan Jawa dan Dunia

5 September 2020
Beasiswa LPDP Diskriminasi yang Dialami Awardee Dalam Negeri (Unsplash.com)

Beasiswa LPDP: Diskriminasi yang Dialami Awardee Dalam Negeri yang Nggak Pernah Diajak Debat di Twitter

2 Agustus 2022
Purwokerto, Purwakarta, Purworejo- Dilema karena Sebuah Nama (Unsplash.com)

Purwokerto, Purwakarta, Purworejo: Dilema karena Sebuah Nama

8 Agustus 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=-mobv49WnRE&t=1s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In