Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Kiat-kiat Bikin Agama Baru ala Hellbound

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
27 November 2021
A A
Agama baru Hellbound
Share on FacebookShare on Twitter

Bisa dibilang, series Netflix yang baru-baru ini ada di daftar puncak mengalahkan Squid Game, yakni Hellbound, benar-benar berani. Mungkin di Korea, bikin film bahas hal-hal sensitif nggak sampai digeruduk sama ormas. Beda sama negara yang itu tuh.

Hellbound itu series yang harus kalian tonton setidaknya sekali seumur hidup. Saya nggak akan menjelaskan plotnya gimana, penokohannya gimana, karena kalian bisa baca di sini. Namun, yang menjadi satu hal menarik, menonton Hellbound kadang tidak sesadis apa yang terjadi di kehidupan nyata.

Okelah “malaikat” melakukan eksekusi kepada terduga pendosa dengan cara menyiksa sampai jadi debu. Itu dalam series ini. Nyatanya, kehidupan nyata lebih parah dari itu. Bahkan ada kok manusia yang tega memukuli pencuri karena keconangan nyuri kotak amal. Nyuri kotak amal jelas salah, menghukum kesalahan dengan cara memukuli juga nggak bisa dikatakan benar, kan?

Katanya, karena hukum di dunia itu terlalu ringan bagi pendosa, maka hadirlah sekte Kebenaran Baru. Seperti agama baru yang memanfaatkan fenomena “malaikat” tadi. Nah, dilihat dari cara-cara mereka bikin sekte atau agama, kok ya bisa ya mereka pakai cara yang terstruktur dan bisa lolos dari ormas. Setelah saya selidiki, begini kiat-kiatnya.

Pertama, siapkan tokoh yang karismatik

Nggathelinya agama “Kebenaran Baru” ini seakan nggak punya tuhan. Mereka terlalu terpaku kepada sosok “malaikat” yang menyiksa pendosa. Celah ini lantas diisi dengan membangun karakter tokoh keagamaan yang diagung-agungi oleh massa mereka.

Kalau bisa ya cari tokoh yang kalem, jangan yang emosian. Dalam series Hellbound sih nama tokohnya adalah Jeong Jin-soo. Tokoh ini amat karismatik, kalem, kalau ngomong nggak keras-keras, nggak pernah itu dia bilang “bangsat” atau “goblok”. Cara seperti ini yang bikin “Kebenaran Baru” naik dan meroket. Mereka banyak massanya sampai ke seluruh dunia, nggak hanya dua juta di Monas saja.

Kedua, dekati orang-orang penting di pemerintahan

Nyatanya, “Kebenaran Baru” nggak hanya di masyarakat kelas teri doang. Agama ini bahkan merangsek ke struktur pemerintahan yang kuat sehingga mereka bisa menginjakkan kaki lebih dalam dan membangun fasilitas umum di daerah tersebut.

Ini menjadi kiat penting. Jangan sampai malah dekati orang yang gagal ketika hendak masuk ke dalam pemerintahan. Misalnya posisinya begini, ketika mau kontestasi pemilu, jangan sampai dekati capres yang bakalan kalah dalam kontestasi tersebut. Kalau salah pilih dan capres yang kamu dukung kalah, ke depannya akan berat. Biar Dilan saja yang kuat.

Baca Juga:

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

Tipu Daya Terbaru Sekte Sesat Korea yang Suka Cari Anggota dari Indonesia

Apalagi kalau capres kalah yang kamu pilih, beberapa bulan berikutnya masuk ke tubuh pemerintahan dan jadi menteri. Duh, bisa-bisa dibubarin nanti “Kebenaran Baru” versimu itu. Nggak percaya? Sudah ada contohnya. Nggak perlu lah saya sebutkan.

Ketiga, halalkan segala cara

Anehnya “Kebenaran Baru”, mereka melulu ngomongin dosa, padahal mereka kalau mbunuhi orang kok ya ethel tenan. Thas thes tanpa pandang bulu. Seakan kitab yang mereka buat sendiri itu mendukung segala perbuatan mereka. Saya punya saran untuk “Kebenaran Baru” kalau mau bikin slogan, gini aja; kabeh salah kecuali aku.

Nah, kalau kamu mau bikin “Kebenaran Baru” versimu sendiri, coba wes ikuti kiat ini. Kalau susah, ada hal yang lebih mudah lagi. Yakni landasi semua atas nama agama. Pokoknya, seolah-olah, kamu adalah pemilik salah satu kapling di surga kelak.

Jadikan agama sebagai alat politik, ekonomi, bahkan pemuas hasrat seksual. Terdengar bengis, ya? Dunia belakangan ini juga seperti itu, kok. Agama, seakan menjadi kartu sakti, bahkan untuk mempenjarakan seseorang dan meraih cita-cita jadi pejabat daerah.

Nampaknya, belakangan, hal seperti itu lumrah. Menjadi wajar, bahkan sebagai alat mengejawantahkan nalar. Hellbound merasa series-nya yang membahas agama itu orisinil? Sini, sungkem dulu sama Indonesia.

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2021 oleh

Tags: agamaHellboundseries
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Model Dakwah Ala Kultum Pemuda Tersesat Sudah Ada Sejak Zaman Rasulullah terminal mojok.co

Model Dakwah ala Kultum Pemuda Tersesat Sudah Ada Sejak Zaman Rasulullah

11 September 2020
In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Berdosa dengan Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

12 Maret 2023
rasisme

Tidak Ada Tempat Bagi Rasisme di Dunia Ini, Sekalipun Dalam Sepak Bola

5 September 2019
Model Dakwah Ala Kultum Pemuda Tersesat Sudah Ada Sejak Zaman Rasulullah terminal mojok.co

Kultum Pemuda Tersesat: Akhirnya Ada Wadah untuk Pertanyaan Liar Seputar Agama

1 September 2020
sujud kepada ilahi

Sebuah Usaha Menggapai Cinta Ilahi

24 Mei 2019
Mana yang Betul Pantekosta atau Pentakosta terminal mojok

Memperdebatkan Pentakosta dan Pantekosta: Mana yang Betul?

17 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.