Saya berkesempatan mengamati KIA Sonet dari dekat. Awalnya suuzan sama mobil ini, tapi ternyata kualitasnya nggak kaleng-kaleng.
Menjelang Lebaran, para produsen mobil di Indonesia lagi gencar-gencarnya nih melakukan promosi. Salah satunya dengan cara mengadakan pameran di mal-mal.
Kebetulan beberapa hari lalu saya main ke Uptown Mall Semarang. Di sana ada pameran mobil yang diikuti beberapa merek mobil kenamaan. Sebut saja Mitsubishi yang memamerkan Xpander dan Pajero-nya, Toyota yang memamerkan Hiace-nya, dan masih banyak lagi. Tapi, ada satu mobil yang cukup banyak menarik perhatian pengunjung, yakni KIA Sonet.
Mobil buatan Korea ini ternyata menggoda para pengunjung mal saat itu. Lantaran penasaran dan pengin tahu lebih detail, saya coba mendekat ke stand KIA Sonet. Dengan dipandu mas sales KIA, saya dikasih tahu detail tentang KIA Sonet.
KIA Sonet masuk dalam kategori mobil SUV alias Sport Utility Vehicle. Kalau menurut saya, sepintas mobil ini bentuknya mirip Toyota Raize atau Daihatsu Rocky. Kalau secara detail, tentu saja mereka berbeda, apalagi harganya. Hm, beda jauh, Buos. Si Raize sama Rocky cuma dibanderol sekitar 200 jutaan, sedangkan KIA Sonet dibanderol 300 jutaan, atau tepatnya 354 juta OTR Semarang untuk tipe Premiere (tipe tertinggi).
Sejujurnya waktu pertama kali mendengar mas salesnya memberi tahu harga KIA Sonet, saya suuzan sama dia. “Iki tenan regane semene?” begitu batin saya. Tapi setelah mengamati mobil itu secara serius, menurut saya sih harga segitu memang layak. Begini alasannya:
Daftar Isi
Segi eksterior
KIA Sonet dilengkapi dengan sunroof yang secara nggak langsung mencerminkan bahwa mobil ini mobil mewah. Selain terlihat mewah, sunroof menambah kenyamanan saat berkendara. Biar kalau malam bisa sambil lihat bintang-bintang dari dalam mobil gitu. Fungsi lainnya, sunroof juga bisa dimanfaatkan untuk menyapa warga dari atap mobil pas kampanye.
Dari depan, mobil ini memiliki ciri khas pada grill-nya yang berbentuk hidung harimau berjejer tiga baris dengan jumlah sebanyak 47 buah. Jadi, ujung kanan sama kiri itu lampu utama yang sudah LED, di tengah-tengahnya ada grill-nya itu.
Terus, pas saya coba membuka kap depan rasanya beraaat banget, nggak seperti mobil-mobil lain pada umumnya. Menurut saya, itu tanda kalau mobil ini memiliki kualitas body yang tebel dan nggak gampang penyok.
Sementara dari samping sampai belakang, KIA Sonet hampir sama kayak mobil SUV lainnya. Bannya pakai ring 16, ground clearance 205 mm, dan pintu belakang yang hatchback.
Segi interior
Interior KIA Sonet menurut saya sangat mewah. Mobil ini sudah pakai tombol start-stop engine, setelan AC-nya sudah pakai tombol juga, head unit-nya 8 inch dan sudah support Apple CarPlay sama Android Auto, ditambah speaker ternama buatan Jerman merk Bose.
Untuk joknya, mobil ini sudah menggunakan artificial leather with ventilated, yakni jok kulit sintetis yang dilengkapi ventilasi udara. Khusus jok depannya, udara yang keluar dari celah-celah tersebut bisa distel mau udara dingin atau udara hangat. Biasanya jok seperti ini hanya dipakai pada mobil yang harganya di atas 700 jutaan.
Soal keamanan, KIA Sonet dilengkapi dengan 6 SRS Air Bag. Rinciannya: 2 depan yang ditaruh di dashboard dan setir, 2 di tiang samping jok depan kanan kiri, dan 2 yang ditaruh di samping jok belakang kanan kiri yang ketika mengembang akan memanjang dari belakang sampai ke depan. Selain itu, mobil ini juga sudah dilengkapi dengan Hill Start Assist yang berfungsi agar mobil nggak mundur sendiri saat kaki berpindah dari pedal rem ke pedal gas ketika semisal sedang berada di jalanan macet plus tanjakan.
Mesin
KIA Sonet dibekali mesin DOHC, 4 silinder dengan kapasitas 1497 CC, serta transmisi otomatis. Untuk konsumsi bahan bakarnya, menurut sales KIA, mobil ini masih terbilang irit untuk tipe mobil SUV, yakni 1:13 dalam kota dan 1:16 luar kota. Konsumsi bahan bakar tersebut sama dengan mobil kelas LCGC. Irit, kaaan?
Kesimpulannya, meskipun dibanderol 300 jutaan, harganya sepadan kok dengan fitur-fitur yang ditawarkan serta kualitas mesin yang ada di mobil tersebut. Eh, tapi inget, namanya KIA Sonet ya, bukan Soneta!
Penulis: Muhammad Iksan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Metamorfosis Mobil Korea: dari Bahan Ejekan hingga Menjadi Dambaan.