Semende atau Semendo merupakan salah satu suku yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan. Orang-orang dari suku ini banyak yang tinggal di sebagian daerah Muara Enim seperti Semende Darat Laut, Semende Darat Tengah, Semende Darat Laut, Muara Enim, dan Pulau Panggung. Sementara itu, sebagian lainnya tinggal di Kecamatan Pulau Beringin, Sungai Are, Sindang Danau, dan Kecamatan Mekakau Ilir di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Sebagaimana suku lainnya di Indonesia yang memiliki keunikan, suku Semende juga memiliki keunikan sendiri. Berikut beberapa hal yang ada di suku Semende.
Tunggu Tubang
Tunggu Tubang merupakan adat suku Semende yang mana anak perempuan pertama akan mendapatkan privilese atau keistimewaan. Apa keistimewaannya?
Anak perempuan pertama akan mendapatkan warisan berupa rumah dan seluruh barang-barang yang ada di dalamnya. Jadi, jika seseorang mempunyai beberapa orang anak perempuan, anak perempuan yang paling tualah yang akan mendapatkan rumah jika orang tuanya sudah meninggal dunia. Boleh dibilang rumah-rumah yang ada di Semende adalah rumah yang diwariskan secara turun temurun.
Anak laki-laki sama sekali nggak bisa mendapatkan hak tersebut, sekalipun ia anak sulung di keluarga. Dan apabila anak pertama dalam sebuah keluarga adalah anak laki-laki sementara anak keduanya merupakan anak perempuan, tetap anak perempuan tersebut yang akan mendapatkan warisan.
Lantas, gimana kalau nggak ada anak perempuan sama sekali? Tetap saja anak laki-laki nggak akan memperoleh warisan Tunggu Tubang. Maka beruntunglah masyarakat Semende yang berhasil mempersunting perempuan Tunggu Tubang, mereka umumnya bisa tinggal di rumah yang sudah diwariskan tanpa perlu membeli rumah. Adat ini mungkin muncul karena laki-laki dianggap sebagai seorang pemimpin yang bisa mencari uang sendiri, sehingga Tunggu Tubang dikhususkan untuk perempuan.
Kopi Semendo
Hal identik lainnya yang berasal dari Semende atau Semendo adalah kopi Semendo. Kopi berjenis robusta ini memiliki cita rasa yang sangat lezat dan nikmat. Kebetulan saya pernah mencicipinya secara langsung.
Kopi Semendo banyak dikirim dan dijual ke berbagai daerah. Mayoritas menyukai kopi ini karena rasanya yang memang sedap.
Tak heran Semendo bisa memproduksi kopi, sebab masyarakat suku Semendo banyak yang berprofesi sebagai petani kopi. Bertani memang merupakan mata pencaharian utama orang-orang suku Semendo. Bahkan ada beberapa orang yang membuat rumah kecil (gubuk) di sawah atau ladang mereka dan baru akan pulang ke rumah setelah beberapa minggu atau bulan.
Kalau kalian bertamu ke rumah orang Semende, kalian bakal disuguhi kopi Semende. Kopi ini sudah menjadi minuman yang wajib disediakan pada para tamu.
Satu dusun masih satu keluarga
Saya merasa kaget saat pergi ke Semendo, rupanya warga yang tinggal dalam satu dusun masih punya ikatan keluarga. Yah, memang bukan adik-kakak kandung, tapi orang-orang suku Semendo yang tinggal dalam satu dusun umumnya masih berkerabat meskipun kerabat jauh.
Orang-orang yang masih satu keluarga itu bahkan ada yang menikah. Saya nggak tahu hukumnya secara agama bagaimana, tapi yang jelas dalam satu dusun pasti ada yang menikah dengan saudara jauhnya, sesama suku Semende.
Maka nggak heran bicara soal kekeluargaan, suku Semende nggak perlu diragukan lagi keakrabannya. Kalau ada hajatan, warga satu dusun pasti saling membantu. Misalnya ada acara pernikahan di rumah bapak A, maka seluruh masyarakat dusun akan membantu segala keperluan bapak A yang akan menikahkan anaknya.
Itulah beberapa keunikan suku Semende yang berasal dari Sumatera Selatan. Semoga semua tradisi yang baik dari masyarakat suku ini tetap bisa dilestarikan ke anak cucu kelak..
Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Mengenal Pagar Alam, Kota Kecil di Tengah Indahnya Pemandangan Alam Sumatera Selatan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.