Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ketika Timnas Jepang Dihuni Tokoh-tokoh ‘Sakti’ dalam Manga Sepak Bola

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
25 Oktober 2020
A A
Ketika Timnas Jepang Dihuni Tokoh-tokoh “Sakti” dalam Manga Sepak Bola terminal mojok.co

Ketika Timnas Jepang Dihuni Tokoh-tokoh “Sakti” dalam Manga Sepak Bola terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam manga Blue Lock, mereka menyampaikan sarkas bahwa JFA tidak becus mengelola timnasnya dalam Piala Dunia di Rusia. Dan bukan rahasia umum bahwa manga Captain Tsubasa merupakan tulang punggung impian anak-anak akan harapan dalam sepak bola. Juga, dalam lini masa perjalanan liga, Galatama adalah sumber inspirasi mereka dalam menangani tata kelola. Dari sekian banyak hal, sepak bola adalah harapan masyarakat Jepang. Baik di dunia nyata atau dalam ranah kartun belaka.

Tak dimungkiri tersimpan impian yang membabi-buta dalam manga Giant Killing, juga terpercik harapan luar biasa dalam Fantasista yang merayakan seorang anak terjun ke pentas Eropa. Pun dalam dunia nyata, ekspansi besar-besaran pemain Negeri Tirai Bambu ke Benua Biru bukan hal baru. Dari sebuah impian, mereka mewujudkannya dengan begitu indah.

Dari beberapa impian Jepang dalam memboyong Piala Dunia, bagaimana jadinya jika tulang punggung mereka dihuni oleh anak-anak hebat yang beradu hanya dalam manga dan anime. Mulai dari jurus sakti anime Inazuma Eleven hingga digdayanya Tsubasa Ozora, inilah prediksi skuad impian Timnas Jepang yang pasti mampu menggetarkan jagat dunia atau bahkan alam semesta.

Pertama, posisi kiper. Saya hanya menyarankan dua nama dan kedua nama ini sangatlah menentukan. Posisi utama harus diisi oleh Endou Mamoru (Inazuma Eleven) karena Jepang perlu kiper memiliki skill bakuretsu punch yang mampu membendung lesatan Neymar, Ronaldo, hingga Messi. Kiper cadangan diisi oleh Genzo Wakabayashi (Captain Tsubasa). Kiper utama Hamburg SV ini saya yakin bisa menggantikan peran sentral Mamoru dengan jurus super ganbatte goalkeeper miliknya yang terbukti sahih di Bundesliga.

Kedua, posisi bek tengah. Pertama, Toru Asuka (Area no Kishi), bek muda yang didapuk menjadi nomor wahid di Prefektur Kanagawa tidak perlu dipertanyakan lagi. Selain itu, pengalaman di Timnas Jepang U-16, U-17, dan U-19 adalah kunci. Saya suka bek tengah yang taktis dan efisien. Asuka memiliki segalanya untuk menjadi palang pintu Timnas Jepang

Untuk tandemnya, mengajukan nama Tsuyoshi Akahori (Shoot!) adalah keharusan lantaran tinggi, kuat, tenang, dan duel udara bukan masalah. Hal ini untuk mengantisipasi duel udara dengan timnas lain. Cadangan sekaligus mengisi slot pemain senior, Kazuki Kuroda (Giant Killing) adalah pilihan saya. Pilihan utama bagi tim East Tokyo United ini diperlukan pengalamannya.

Ketiga, posisi bek sayap. Jepang harus sedikit naif. Dengan permainan sekelas dunia, mereka harus melupakan bertahan total. Maka, bek sayap mereka harus aktif membantu melancarkan penyerangan. Nama yang saya ajukan untuk sayap kanan jelas Hikaru Matsuyama (Captain Tsubasa). Selain tekelnya yang di atas rata-rata, pemain ini memiliki keunggulan dalam segi menembak bola.

Sedang sayap kiri, saya berharap Shinichi Nitta (Shoot!) bisa diandalkan dalam urusan passing ke depan, walau pemain yang satu ini sering terlambat untuk balik ke lini pertahanan. Untuk pemain pengganti, saya memilih Makoto Soda (Captain Tsubasa) sebagai tenaga cadangan guna membombardir lawan dengan tendangan kamisori ketika Jepang sedang tertinggal.

Baca Juga:

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Olahraga Lari Adalah Olahraga yang Lebih “Drama” ketimbang Sepak Bola

Keempat, gelandang bertahan. Shigeyuki Murakoshi (Giant Killing) jelas menjadi pilihan. Pernah bermain di Bayern Munich, Murakoshi bisa berperan sebagai kapten Timnas Jepang karena pengalamannya. Tandemnya saya mengajukan nama Jun Misugi (Captain Tsubasa) yang kini menjadi pemain muda berbakat sekaligus pilihan utama bagi Tokyo FC.

Atsushi Kamiya (Shoot!) adalah pilihan yang kesekian. Walau ada kabar burung yang mengatakan ia baru menemukan treknya sebagai pemain bola profesional setelah kawannya meninggal, dirasa bakatnya belum mampu menggantikan dua nama yang saya sebut terlebih dahulu. Namun, secara kualitas, tidak ada yang menyebut bahwa permainan Kamiya buruk.

Kelima, gelandang. Semua pasti ingin posisi ini untuk digemukkan. Pertama adalah gelandang serang. Teppei Sakamoto (Captain Tsubasa) sang fantasista muda dari negeri Matahari Terbit. Gelandang AC Milan ini saya yakin bisa menemukan formula yang tepat di atas lapangan sepersekian detik setelah kick-off dibunyikan. Sakamoto memiliki bakat bawaan untuk mencium larinya bola sekaligus memotong arah bola. Ditambah, ia memiliki skill di atas rata-rata untuk menjadi juru gedor ketika buntu.

Kedua, gelandang sayap. Saya berharap banyak kepada Taro Misaki (Captain Tsubasa) untuk dijadikan sebagai false nine. Bukan sebagai juru gedor, posisinya di sisi kanan bisa membantu striker untuk membuka ruang. Atau setidaknya mempermudah Sakamoto untuk menyuplai bola kepada striker. Sisi kiri saya menyebut satu nama, yakni Nosaka Yuuma (Inazuma Eleven) dengan insting mesin miliknya.

Cadangan pun saya sengaja membuat mewah seperti posisi lainnya. Sebut saja Afuro Terumi (Inazuma Eleven), Tsubasa Ozora (Captain Tsubasa), Daisuke Tsubaki (Giant Killing), dan Shingo Aoi (Captain Tsubasa) siap memanaskan persaingan jika ketiga motor penggerak penyerangan utama mati tiba-tiba. Tsubasa dan Aoi, bisa diandalkan sebagai deep-lying playmaker.

Keenam, striker. Saya kadung jatuh cinta dengan permainan menyerang ala Yoichi Isagi (Blue Lock). Ia tidak barbar asal nendang, ia mengutamakan naluriah dalam mencetak angka. Kekurangannya memang dalam segi fisik, tapi selama trio gelandang bekerja ekstra, ditambah bek kanan-kiri yang turun-naik untuk menyuplai bola, mencetak angka adalah hal yang mudah.

Sebagai striker cadangan, saya isi dengan nama-nama kenamaan semisal Kojiro Hyuga (Captain Tsubasa) yang kini bermain untuk Juventus. Juga Aizawa Kakeru (Area no Kishi) yang saya akui memiliki kemampuan mencetak angka yang baik, namun sedikit oportunis dan perannya malah seperti dummy run ketika membawa bola.

Ketujuh, posisi pelatih tentu nama Takeshi Tatsumi (Giant Killing) adalah pilihan wajib. Malang melintang di Liga Inggris, bahkan ia pernah membawa FC Eastham ke final FA Cup melawan Portsmouth. Asisten pelatihnya adalah Jinpachi Ego (Blue Lock) yang dikenal memiliki bakat melihat karakter pemain sepak bola muda.

Jepang sedikit-sedikit memulai mimpinya. Mulai dari liga, pemain profesional, klub yang berjaya di pentas Asia, hingga timnasnya. Mimpi tersebut satu per satu terwujud. Mereka tak ragu bermimpi untuk merengkuh Piala Dunia. Lalu, bagaimana dengan negara kita? Jika dirasa Piala Dunia terlampau elok, tak ada salahnya bermimpi terlebih dahulu. Sembari membereskan apa yang belum beres, baik di dalam maupun di luar.

BACA JUGA Tak Hanya Tsubasa Ozora, Kawan-kawannya juga Berhak Bermain di Eropa dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2020 oleh

Tags: mangaSepak Bolatimnas Jepang
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Hanya Coach Justin, Sosok yang Pantas Jadi Pelatih RANS Cilegon FC terminal mojok.co

Hanya Coach Justin, Sosok yang Pantas Jadi Pelatih RANS Cilegon FC

2 April 2021
4 Peran Penting Deddy Corbuzier sebagai Juri Indonesia’s Next Top Model terminal mojok.co

Andai Deddy Corbuzier Ikut Beli Klub Sepak Bola

10 Juni 2021
Panduan Melawan Rasa Penasaran yang Menyiksa Saat Serial Manga Favorit Anda Ditunda Tayang

Panduan Melawan Rasa Penasaran yang Menyiksa Saat Serial Manga Favorit Anda Ditunda Tayang

3 Maret 2020
Apa Cuma Saya yang Malas Ikutan Giveaway?

Ibu Saya Jadi Fans AHHA PS Pati Gara-gara Giveaway

13 Oktober 2021
frank lampard

Frank Lampard dan PR Lawas yang Belum Tuntas

15 Oktober 2019
Fans Sepak Bola Itu Banyak Jenisnya, Nggak Usah Merasa Paling Sejati terminal mojok.co

Soccer, Istilah Ciptaan Orang Inggris yang Dibenci Orang Inggris

14 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.