Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Ketika Batu Loncatan Menjadi Batu Fondasi

Debora Plautilda Maturbongs oleh Debora Plautilda Maturbongs
9 Agustus 2021
A A
Opsi Pertanyaan yang Bisa Diajukan kepada HRD oleh Pelamar Kerja setelah Mengikuti Proses Interview terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

“Di kantor ini setahun aja yuk? Buat batu loncatan.”

“Tiga tahun kemudian masih di kantor yang sama”.

Kalimat tersebut dituliskan salah seorang milenial dalam postingan di akun TikToknya yang saya lihat beberapa hari lalu. Berapa banyak dari kita yang ternyata mengalami hal serupa? Saya salah satunya, hehe.

Banyak komentar lucu yang saya lihat di postingan tersebut. “Niatnya ingin jadi batu loncatan, malah jadi batu fondasi”, “Maunya jadi batu loncatan, malah membatu”, “Batu loncatan, eh pas loncat jatuh ke lumpur yang paling dalam”, “Ngedumelin kerjaan, julidin bos, ngeluh terus, tapi nggak resign-resign”, dan komentar-komentar lainnya. Rupanya, bukan saya saja yang pernah merasa ingin resign, entah karena tidak betah, atau pun karena ada hal lain yang ingin dicapai.

Di awal perjalanan saya pada perusahaan tempat saya bekerja saat ini, saya menargetkan hanya setahun saja, lalu saya akan melamar beasiswa S2, dan melanjutkan kuliah di luar negeri, kemudian kembali untuk mengabdi sebagai dosen yang juga memiliki usaha sampingan. Saat itu di pikiran saya, saya ingin sekali berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan dan perekonomian di kampung halaman saya, Jayapura, Papua. Sungguh cita-cita yang mulia sekali bukan?

Tanpa saya sangka, di awal karier saya ditempatkan di Kabupaten Puncak, daerah di pegunungan tengah Papua yang masih cukup terisolasi. Mahalnya harga barang dan terbatasnya koneksi internet jadi motivasi sendiri buat cepat-cepat resign. Apalagi kalau ada hal-hal dan orang-orang di tempat kerja yang bikin jengkel. Wiiih, jiwa ingin resign sangat meronta-ronta.

Dengan internet seadanya yang bisa diperoleh dengan numpang Wi-Fi dari kantor-kantor pemerintah (saat itu kantor saya masih belum punya Wi-Fi), sebisa mungkin saya mencari informasi untuk bisa meraih cita-cita saya. Saya menghubungi senior saya saat kuliah dulu, seorang alumni beasiswa LPDP yang dengan senang hati berbagi segala informasi tentang beasiswa tersebut. Saya juga menghubungi teman saya yang seusai kuliah sukses dengan usaha kafe yang ia buka di kampung halamannya, untuk mencari informasi tentang segala sesuatu yang dia lakukan untuk memulai usahanya. Semangat sekali ya?

Well, itu terjadi pada 2016, ketika saya belum merasakan pusingnya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak kunjung selesai, lelahnya lembur, dan betapa magernya saya ketika akhir pekan. Kini sudah 2021, dan itu berarti saya telah “terjebak” selama lima tahun dalam pekerjaan yang niatnya hanya saya jadikan batu loncatan saja. Tentu bukan waktu yang singkat. Kalau Anda kredit mobil tahun 2016, tahun ini mobil itu sudah lunas dan resmi menjadi milik Anda seutuhnya.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Tapi, ini tentu bukan berarti saya tidak menikmati pekerjaan saya. Saya sangat menikmatinya, hingga jika ditanya apakah cita-cita saya masih sama seperti saat itu, tentu sudah berubah sama sekali. Di usia saya yang menginjak akhir 20an ini, rasanya cita-cita itu cukup sebatas angan-angan saja. Biar jadi cerita ke depannya nanti betapa labilnya saya ketika muda, hehehe.

Dalam bukunya yang berjudul The Subtle Art of Not Giving a Fuck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life, Mark Manson mengemukakan, “Who you are is defined by what you’re willing to struggle for.” Kita didefinisikan oleh apa yang ingin kita perjuangkan. Hal ini karena perjuangan kita menentukan kesuksesan kita. Kurang lebih sama halnya dengan ungkapan yang sering kali kita dengar, hasil tidak akan mengkhianati proses. Banyak orang ingin punya bisnis yang sukses, namun tidak semua orang rela menghadapi ketidakpastian dunia usaha dan jatuh bangun yang harus dilalui. Banyak orang ingin memiliki hubungan percintaan seperti Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia, tapi tidak semua orang mau susah payah menyatukan perbedaan-perbedaan yang sudah pasti akan ada dalam suatu hubungan. Mungkin itu alasannya saya masih jomblo sampai sekarang.

Setelah membaca buku tersebut, saya mulai sadar. Seringkali saya merasa cukup tertekan dengan apa yang saya cita-citakan sendiri di kala itu. Saya juga mulai merenung, dan berakhir dengan kesimpulan yang sama dengan Mark. Saya tidak mau berjuang untuk meraih cita-cita saya menjadi dosen dan wirausaha, meskipun menurut saya sangat keren. Saya hanya ingin jadi orang keren, tanpa rela bersusah payah meraihnya.

Bagi para pejuang tangguh, boleh saja saya dipandang sebagai orang gagal, seorang loser yang tidak cukup tekun mengejar mimpi. Yang sebenarnya terjadi adalah saya kira saya mau jadi dosen dan wirausaha, tapi rupanya tidak. Perkara selesai.

Ini tentu sah-sah saja. Namanya juga manusia, perlu proses mengenal dirinya sendiri. Jangankan cita-cita yang perlu banyak pertimbangan. Jenis makanan yang seseorang mau saja bisa berubah dengan cepat. Sejam yang lalu ingin makan mi ayam, tiba-tiba sekarang berubah ingin makan nasi uduk. Gimana, ngelesnya cukup bagus nggak? Hehehe.

BACA JUGA Bekerja Kok untuk Duit, Aneh 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: batu loncatanbertahanGaya Hidup Terminalnyamanpekerjaan
Debora Plautilda Maturbongs

Debora Plautilda Maturbongs

Penyintas patah hati dan depresi.

ArtikelTerkait

hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Yang Harus Kamu Pertimbangkan Saat Kebelet Resign Sebelum Dapat Kerjaan

26 Agustus 2021
Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu terminal mojok

Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu, Nggak Usah Maksa!

8 Juni 2021
Memahami Alasan Mengapa Mancing Menjadi Primadona Masyarakat Rural terminal mojok

Memahami Alasan Mengapa Mancing Jadi Primadona Masyarakat Rural

27 Mei 2021
Reels Adalah Fitur Terburuk yang Dimiliki Instagram terminal mojok

Reels Adalah Fitur Terburuk yang Dimiliki Instagram

5 Juli 2021
5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir terminal mojok

5 Tips Berdebat di Media Sosial agar Terhindar dari Debat Kusir

6 Agustus 2021
kondangan saweran pernikahan dinda hauw MOJOK.CO

Rumitnya Menentukan Nominal Sumbangan Kondangan

8 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.