Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kesialan Seorang Pengidap Penyakit Ngantukan

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
10 Mei 2019
A A
ngantuk

ngantuk

Share on FacebookShare on Twitter

Saya lebih memilih berdiri berdesakan di dalam bis, daripada duduk diam dan menunggu mata terpejam. Sungguh tidak menyenangkan menjadi ngantukan seperti saya. Luput sedikit saja, bisa kelewat tujuan utama.

Sudah tidak terhitung lagi berapa kali saya mendapat kesialan ini. Semuanya bermula ketika saya mulai merasa nyaman bersandar di kursi angkutan. Waktu itu, hampir setiap hari saya naik angkot, karena memang belum punya motor. Sampai sekarang belum punya, sih.

Namanya juga tinggal di Jawa, falsafah hidup nenek moyang pun terbawa dalam tubuh saya. Apalagi kalau bukan witing tresna jalaran saka kulina. Saking terbiasanya bersandar di kursi angkutan, punggung saya kok, ya, jadi kerasan. Bisa dibilang ketagihan. Tidak naik angkot sehari saja, rasanya seperti terpisah lama dari kekasih tercinta.

Brengseknya punggung saya ini, setelah setahun kenal dengan kursi angkutan, lama-kelamaan mata saya diajaknya terpejam. Baru kenal kok ngajak tidur. Mau bagaimana lagi kalau mata saya ternyata gampangan juga? Jadi deh tubuh saya tergolek pulas. Sebagai pemilik sah atas tubuh ini, saya sendiri jadi ikutan menikmati. Brengsek memang.

Sekali. Dua kali. Tiga kali. Sampai pada hitungan kali ke sekian, sopir angkot jadi hafal. Awalnya saya was-was. Selalu berusaha agar tidak tertidur. Apalagi sampai pulas. Diturunkan di tempat yang tidak seharusnya kan, ya, sakit juga. Bisa dibayangkan, to, kepiye rasane? Seperti seorang kekasih yang habis bertengkar dengan pasangannya. Luoruuu, Nda!

Rasa was-was saya di muka, menjadi tenang begitu sopir angkotnya selalu membangunkan saya. Terkadang si Sopir juga suka bercanda. Saya dibangunkan ketika perjalanan kami sudah dua putaran. Muterin kota dua kali itu lama, woy…. Setiap ditanya mengapa, jawabnya nggak mau mengganggu mimpi saya. Dengan begini, saya kan jadi tidak enak hati kalau mau naik angkutan lain. Saya tahu sakitnya diduakan.

Hari-hari berikutnya, saya selalu setia menunggu angkutan tercinta. Mau seberapa lama pun, saya tetap saip sedia. Terkadang, saya malah benar-benar menunggu. Berdandan rapi dan membawa bingkisan rahasia. Berharap dia terkejut dan memeluk saya.

Kebiasaan itu terbawa pada perlakuan saya terhadap kursi-kursi kendaraan lain. Biasanya saya tak pernah menikmati duduk nyaman dalam sebuah perjalanan. Setelah kisah cinta dengan kursi angkutan itu, saya jadi mengidap penyakit ngantukan. Biar pun di bis pasar yang penuh ibu-ibu, saya tetap bisa turu. Apalagi di dalam kereta yang jarang ada orang berbicara. Saya bisa benar-benar dimabuk cinta.

Baca Juga:

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Mengendarai Motor di Bogor, Patuhi ketimbang Jadi Gila dan Tak Selamat di Jalan!

Jangan Tinggal di Bogor kalau Tidak Punya Kendaraan Pribadi daripada Menderita

Lebih parah lagi, saya sering mendapati kerepotan seorang teman ketika memboncengkan saya. Bukan punggungnya yang bidang dan bau keringatnya yang mampu membius. Melainkan, kursi kendaraan beroda dua ternyata nyaman juga. Bukan itu juga sih, kayaknya memang dasarnya saja saya yang ngantukan.

Saya sudah mengumpulkan beberapa julukan. Sebagian teman, menjuluki saya pelor, karena setiap menempel langsung molor alias tidur pulas. Julukan ini semula hanya karena kambuhnya penyakit ngantukan saya dalam sebuah diskusi. Waktu itu, saya memang bersandar di dinding. Harapannya agar lebih nyaman, eh kok malah jadi ketiduran.

Sebagian teman yang lain menjuluki saya tuti alias tukang tidur. Saya rasa tuti ini adalah akibat dari ke-pelor-an saya. Di mana pun, seolah-olah saya bisa tidur. Terkadang, dalam kondisi apa pun. Mau telanjang ataupun berseragam sesepatu-sepatunya, saya tidak bisa menghindari hasrat tidur kalau penyakit ngantukan itu kambuh.

Selain menjadi bahan bully, ngantukan saya ini selalu menjadi kambing hitam. Dalam kondisi mengidap penyakit seperti ini, saya tidak bisa menikmati secara utuh sebuah pertunjukkan teater ataupun film. Saya selalu kehilangan satu atau dua adegan. Tidak jarang, adegan-adegan penting.

Bisa kamu bayangkan, bagaimana tersiksanya saya seusai menonton pertunjukkan teater atau film. Ketika teman-teman lain membicarakan adegan demi adegan, saya biasanya hanya  bisa mengangguk-angguk mengiyakan. Saya berusaha terlihat mengerti semuanya. Meskipun itu hanya dusta.

Tersiksanya saya sebenarnya bukan sekadar itu. Saya mengerti benar bahwa momen-momen berbincang dengan teman-teman itu mulai langka. Setelah disibukkan dengan urusan masing-masing, menonton dan berdiskusi setelahnya adalah momen yang dinantikan. Sialnya, ngantukan saya masih sering kambuh. Dengan begini, betapa indahnya untuk misuh. Asyu….

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2019 oleh

Tags: AngkotKetiduranNgantukan
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Jalan Sholeh Iskandar Bogor Dianaktirikan Pemkot, Kondisinya Parah

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Mengendarai Motor di Bogor, Patuhi ketimbang Jadi Gila dan Tak Selamat di Jalan!

27 Juli 2025
Bogor Tanpa Angkot bagai Sejoli yang Dipaksa Berpisah. Tapi, Tak Selamanya Perpisahan Itu Buruk, Bukan?

Bogor Tanpa Angkot bagai Sejoli yang Dipaksa Berpisah. Tapi, Tak Selamanya Perpisahan Itu Buruk, Bukan?

20 Desember 2023
Mengenang Kol Kota, Angkutan Kota Purwokerto di Masa Jayanya

Mengenang Kol Kota, Angkutan Kota Purwokerto di Masa Jayanya

11 Agustus 2024
Hal yang Paling Bikin Nggak Enak saat Naik Angkot Kisah Juragan Angkot yang Pengin Jadi Pegawai Kantoran

Hal-hal yang Paling Bikin Nggak Enak saat Naik Angkot

27 Mei 2020
4 Hal Menyebalkan yang Sering Saya Rasakan Ketika Naik JakLingko

3 Hal Menyebalkan Angkot JakLingko dari Perspektif Pengendara Lain di Sekitarnya

3 September 2023
Naik Angkot di Depok Hanya untuk Mereka yang Punya Nyali, Armada Bobrok dan Sopir Ugal-ugalan Mojok.co sopir angkot

Naik Angkot di Depok Hanya untuk Mereka yang Punya Nyali, Armada Bobrok dan Sopir Ugal-ugalan

2 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.