Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kesialan Saya Ketika Menggunakan Sandal Jepit

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
28 November 2019
A A
Kesialan Saya Ketika Menggunakan Sandal Jepit
Share on FacebookShare on Twitter

Melalui tulisan yang dibuat dan tayang pada laman Mojok, saya jadi mengetahui bagaimana Agus Mulyadi begitu nyaman menggunakan sandal jepit, khususnya merk Swallow, dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Katanya, pakai sandal Swallow itu nggak ribet, kalau mau lepas celana jadi lebih mudah, jika basah bisa cepat kering.

Dari pengakuan Agus Mulyadi yang dituliskan pada naskah berjudul “Mensyukuri Kenikmatan dan Kenyamanan Sandal Swallow”, saya juga jadi tahu ketika mengikuti seminar bahkan diundang ke stasiun TV saat diundang untuk suatu acara pun blio tetap menggunakan sandal jepit—begitu tiada dua kenikmatan serta kenyamanan yang dirasakan olehnya.

Jika Agus Mulyadi dan sandal jepit seakan menjadi satu-kesatuan yang sulit dipisahkan—bahkan mungkin sudah melekat sebagai citra diri—lain halnya dengan saya yang harus bertepuk jidat jika harus menggunakan sandal jepit dalam kegiatan sehari-hari. Bukan karena saya malu apalagi gengsi, bahkan saya sepakat bahwa menggunakan sandal ini memiliki tingkat kenyamanan sendiri. Lebih kepada, ketika memakai sandal jenis ini, berkali-kali saya harus menerima kesialan yang membuat saya merasa mangkel tanpa mengenal waktu dan pada tiap kesempatan berbeda. Berikut beberapa kisahnya:

Menggunakan sandal jepit setelah hujan reda mengakibatkan pakaian kotor.

Setelah hujan reda, jalanan pasti menyisakan becek dan jeblok (berlumpur). Dan sungguh menyebalkan ketika saya harus berjalan kaki menggunakan sandal jepit. Lha gimana, dalam kondisi demikian, badan bagian belakang saya dari punggung sampai betis selalu terkena cipratan basah atau lumpur bagaimana pun cara saya berjalan. Setelah saya telusuri, ternyata cipratan tersebut berasal dari area tumit sandal jepit yang sering kali mencipratkan lumpur hingga ke bagian belakang badan pada saat jalanan becek. Jika sudah terlanjur seperti itu, mau tidak mau harus mengganti baju. Masalahnya adalah ketika sedang di luar rumah. Kan jadi risih sendiri dengan pakaian yang jeblok.

Sandal jepit yang putus karena diinjak oleh orang lain dari belakang.

Untuk cerita ini, terjadi di beberapa tempat—utamanya di keramaian. Yang paling saya ingat adalah ketika berada di stasiun saat turun dari kereta. Kala itu, saya menggunakan sandal karena sedang musim hujan dan sepatu saya diinapkan di kantor. Saat masih berjalan kaki di stasiun, seseorang di belakang saya menginjak sandal jepit bagian tumit. Alhasil, sandal jepit tertahan dan karet diantara jempol kaki dan kaki telunjuk putus begitu saja. Singkat cerita, sandal yang saya gunakan rusak. Setelah itu, mau tidak mau saya berjalan sampai kantor tanpa alas kaki.

Terpeleset saat menggunakan sandal jepit.

Bahan utama sandal jepit adalah karet, dan sebagaimana diketahui semakin sering digunakan, semakin sering gesekan antara alas sandal dengan material yang dipijak akan semakin tipis dan terkikis. Akibatnya, sandal tersebut menjadi sensitif dengan sesuatu yang dipijak. Setelahnya mudah ditebak, beberapa kali saya jatuh di depan banyak orang. Nggak sakit, sih, tapi malu yang dirasakan membekas pada ingatan orang di sekitar hingga kurun waktu yang cukup lama. Saran saya, untuk meminimalisir terepelset, lakukan peremajaan sandal Anda. Kalau alasnya sudah licin, tidak perlu ragu mengganti yang baru. Ingat, keselamatan dan mengantisipasi malu saat terpeleset adalah hal utama.

Sandal jepit yang sering kali tertukar di masjid.

Saya pikir hal ini sudah dirasakan oleh banyak orang, khususnya ketika pergi ke masjid saat menunaikan salat. Entah kenapa, cukup banyak orang yang pergi ke masjid mengenakan sandal jepit dengan merk yang sama, Swallow. Maka tidak heran jika sandal rentan tertukar apalagi dengan corak yang sama persis. Bedanya hanya pada ukuran dan tingkat keusangan. Ajaibnya, orang yang menjadi korban sering kali mendapat sandal sisaan yang lebih usang dibanding miliknya. Saya pun pernah merasakan hal tersebut dan setelahnya misuh pun tak dapat dihindari.

Meskipun begitu, pada dasarnya saya tetap menggunakan sandal karet ini tapi pada saat tertentu saja. Ketika bermain atau jalan-jalan di sekitar rumah, misalnya. Untuk bepergian jauh atau ke suatu tempat saya tidak mau memakai sandal jepit lagi. Bukan karena gengsi, tapi untuk meminimalisir kesialan yang pernah terjadi, agar tidak terulang di masa mendatang.

Baca Juga:

Kasta Sandal Santri dari yang Lumayan Murah hingga Murah Banget

Pengendara Sepeda Motor Makhluk Paling Ribet ketika Musim Hujan

BACA JUGA Suara dari Aktivis Sandal Swallow atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 November 2019 oleh

Tags: sandal jepitswallow
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Nggak Mau Sandal Hilang Sewaktu Salat di Masjid, tapi Enggan Tertib Saat Menyimpannya

Nggak Mau Sandal Hilang Sewaktu Salat di Masjid, tapi Enggan Tertib Saat Menyimpannya

15 Februari 2020
Pengendara Sepeda Motor Makhluk Paling Ribet ketika Musim Hujan Nojok.co

Pengendara Sepeda Motor Makhluk Paling Ribet ketika Musim Hujan

3 Desember 2023
Imbauan jangan pakai sandal jepit (Unsplash.com)

Membela Imbauan Jangan Pakai Sandal Jepit ketika Bawa Motor

17 Juni 2022
Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat terminal mojok.co sandal jepit sehun exo

Sandal Swallow Angkat Bicara: Tolong Hargai Kami Layaknya Barang Branded

26 Mei 2020
Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat terminal mojok.co sandal jepit sehun exo

Suka Duka Pakai Sandal Swallow 05 D, Sandal Sejuta Umat

18 November 2020
Memakai Sandal Gunung untuk Kebutuhan Sehari-hari Itu Nggak Nyaman

Memakai Sandal Gunung untuk Kebutuhan Sehari-hari Itu Nggak Nyaman

21 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.