Kesalahan Finansial di Usia Muda yang Sering Terjadi, namun Jarang Disadari

kesalahan finansial uang habis bokek mojok

kesalahan finansial uang habis bokek mojok

“Minta saran Lur… enaknya ambil Vario atau Mobilio ya? Cepetan ya, yang punya sudah mau datang….”

Saya ngakak membaca postingan teman di media sosialnya. Maksudnya memang hanya guyon, namun di balik itu, saya tahu teman saya itu memang nafsu ingin membeli mobil sejak hari pertama mulai bekerja.

Sebagai generasi muda yang sudah memiliki penghasilan sendiri, memang tak ada salahnya punya keinginan. Namun, keinginan yang terlalu muluk justru akan menyengsarakan kita sendiri di kemudian hari. Sebab, karena keinginan-keinginan yang muncul terkadang menutupi akal sehat kita.

Supaya tidak mudah tergelincir dan menyesal di kemudian hari, kita bahas yuk lima kesalahan finansial yang sering terjadi namun jarang kita sadari.

Pecicilan tiada akhir

Ini nih kesalahan finansial paling banyak dan paling gampang ditemukan di dunia yang fana ini. Baru mulai kerja sudah berani ambil cicilan. Apakah kita siap untuk pecicilan setiap datang tagihan?

Banyak orang mudah tergoda melihat barang incaran yang dikombinasikan dengan kemudahan cara membayar yang ditawarkan oleh penjual barang dengan cicilan. Padahal kemudahan pembayaran ini hanya jebakan yang membentuk pola pikir bahwa semua barang impian bisa dibeli dengan cicilan.

Pada saat cicilan pertama belum selesai, cicilan kedua sudah menyusul di belakangnya. Berlanjut dengan cicilan ketiga, keempat dan seterusnya.  Akhirnya bisa ditebak, gaji sebulan habis untuk bayar cicilan. Kalau kek gini kan, seakan-akan kita bekerja untuk menggaji pihak leasing doang. Nyambung nggak? Nyambung lah ya

Gali lubang, tutup lubang, gali lagi

Oleh karena gaji bulanan habis untuk membayar cicilan barang-barang impian yang sudah terlanjur dibeli, akhirnya untuk biaya sehari-hari terpaksa berutang.

Pola yang sama akan kembali berulang. Untuk membayar utang bulan ini, maka bulan depan pun kembali berutang, begitu terus sehingga lubang demi lubang terus digali dan tak pernah tertutup sempurna karena kekurangan material. Lubang demi lubang pun terus menganga dengan sempurna.

Orang-orang yang melakukan kesalahan finansial dengan berutang kadang juga lupa atas fakta bahwa cicilan sebenarnya adalah bentuk utang. Cuma ya jadi barang, gitu aja.

Hidup untuk hari ini

Kemarin adalah kenangan, esok adalah masa depan, dan hari ini adalah kenyataan. Tak dimungkiri, pandangan hidup yang mengagungkan masa kini memang bagus dan membuat kita hidup tenang dan bahagia.

Namun, bila berhubungan dengan masalah finansial, tidak memiliki rencana keuangan yang matang untuk masa depan adalah kesalahan fatal karena usia produktif manusia terbatas. Ada masanya kelak kita tak lagi kuat bekerja seperti sekarang.

Apakah kita siap tidak memiliki aset sama sekali ketika pensiun dan menjadikan anak-anak kita menjadi generasi sandwich ?

Bergaya sultan

Sudah bekerja dan menghasilkan uang sendiri bukan berarti bebas berfoya-foya. Pengeluaran tetap harus diselaraskan dengan penghasilan. Bila kemampuan masih sebatas kopi gunting, tak perlu memaksanya menjadi kopi giling, meskipun minuman sultan itu membuat kadar keren kita naik satu setrip.

Pengeluaran yang berlebihan dan tidak diperlukan hanya demi gaya hidup tak layak membuat kita bangkrut. Kesalahan finansial jenis ini sebenarnya amat bisa dihindari. Nggak perlu belajar dengan mengalami kebangkrutan, kita selalu bisa belajar dari kebangkrutan orang lain.

Selalu mengikuti tren tanpa berpikir panjang

Mengikuti tren memang perlu demi eksistensi. Namun, bila tren yang diikuti bisa menggerus saldo rekening, ada baiknya untuk menolak terbawa arus.

Apakah setiap produk baru wajib kita ikuti? Bila kita memaksakan diri mengikuti tren gadget baru tanpa didukung budget tentu hanya akan membuat kita sengsara, alih-alih keren. Keren sih emang, tapi kalau ujungnya bikin situ makan nasi lauk obat maag ya jadi lucu. Kesalahan finansial ini bisa banget dihindari, tinggal situ punya keteguhan hati atau tidak.

Nah, itu lima macam kesalahan finansial yang sering kita temui dan mungkin kita alami. Sebaiknya sih, setelah membaca ini, kalian hindari kegiatan-kegiatan yang bisa menguras dompet kalian yang nggak seberapa ini.

Kecuali Anda-anda ini balungan sugih atau anak orang tajir. Artikel ini nggak membantu sama sekali. Tapi, bisa sih dikasih ke teman-teman kalian yang duitnya nggak seberapa itu wqwqwq. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version