Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kesal Pas Diomelin Ibu di Rumah, Tapi Pas Jauh, Apa yang Beliau Bilang Kok Betul Semua

Alhaditsatur Rofiqoh oleh Alhaditsatur Rofiqoh
4 Maret 2020
A A
Istilah 'Ibu Dilarang Sakit' Menunjukkan Betapa Saktinya Ibu Rumah Tangga terminal mojok.co

Membahagiakan Ibu dengan Menjadi Anak Manja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah tipikal anak perempuan yang paling tidak suka mendengar omelan ibu di rumah. Masalahnya, ibu saya adalah tipikal ibu yang suka sekali mengomeli anak.

Mungkin dalam pandangan ibu, saya adalah anak perempuan yang harus diomeli setiap hari. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Kalau ada sehari saja ibu tidak mengomeli saya, berarti dia akan mengomeli adik saya. Lengkap sekali bukan, kesibukan ibu setiap hari. Profesi ‘tukang ngomel’ pas sekali bagi ibu, bisa diapresiasi dalam bentuk penghargaan tokoh paling aktif bicara dalam keluarga.

“Ini mau bangun jam berapa sih? Anak perempuan mau bangun jam berapa?” itu omelan pembuka yang biasanya saya dengar setiap pagi ketika dibangunkan. Sudah cukup merusak mood pagi saya sebagai anak perempuan. Jauh sekali dengan ekspektasi dibangunkan baik-baik, apalagi akan ditanya “Mimpi apa semalam” atau “Nyenyak tidak, tidurnya” boro-boro dah.

Tak berhenti sampai di sana saja, omelan itu masih to be continue saat kita sudah bangun, sudah cuci muka, tapi malah langsung duduk di kursi sambil memainkan gadget kesayangan. “Jeghe tedung matanah langsong mellak ke hp. Jeghe ra, neghuk po-sapoh joh” dalam bahasa Madura, yang artinya,  “Bangun tidur langsung matanya melek liat hp. Bangun nah, pegang sapu sana” hadeh, salah lagi kan.

Sudah, sampai di situ? Oho.. tidak mafren. Episode selanjutnya adalah sesi ketika hendak makan. Biasanya saya makan kalau orang-orang rumah sudah makan semua, rasanya itu lebih enak saja. Daripada nanti pas lagi enak-enak makan, diomelin lagi. Apa ngga keseleg tuh. Strategi ‘makan setelah orang-orang di rumah makan’, ini ternyata tidak efektif juga. Hal ini malah membuat ibu akan mengeluarkan fatwa dan nesehat baru.

“Anak perempuan itu, jangan ke dapur pas makan aja. Kamu pikir nasi itu langsung mateng, ikan itu langsung masak, dan sayur asem itu langsung jadi, mbok ya bantu-bantu masak lah sekali-kali” mendengar itu, selera makan saya langsung ambyar. Memilih melanjutkan makan atau keluar saja dari dapur sambil menelah ludah, rasanya sudah kenyang.

Ada lagi nih, satu momen omelan ibu yang paling diwanti-wanti. Saya tidak suka bila ibu masuk ke kamar, tanpa memberi tahu adanya jadwal kunjungan. Entah itu seminggu sekali atau seminggu dua kali. Ibu akan masuk ke kamar, untuk survey keadaan kamar anaknya. Adakah barang-barang yang tidak pada tempatnya, adakah debu di kaca, lantai, dan sawang-sawang dilangit-langit kamar.

Jika ada satu barang saja, yang menurut dia tidak pada tempatnya. Langsung akan keluar kata-kata mutiara selanjutnya, alias saya diomelin lagi, dimarah-marahi lagi. Bagaimana, sudah macam minum obat bukan, bahkan ini melebihi sehari tiga kali. Ya memang, omelan ibu itu ibarat jamu yang pahit ditelan, tapi akan ada manfaatnya dikemudian hari.

Baca Juga:

5 Privilese Ngekos Bareng Ibu Kos yang Banyak Orang Nggak Tahu

4 Hal Menyebalkan yang Membuat Ibu-ibu Kapok Pergi ke Posyandu

Saya tahu, sebenarnya ibu tidak akan marah-marah jika anaknya tak salah. Tidak akan mengomel setiap hari, jika saja anaknya mau melakukan apa-apa yang menurutnya berada di jalan yang lurus dan benar. Tapi rasanya kebanyakan jalan pemikiran anak, apalagi yang usianya masih belum matang, rawan berbenturan dengan jalan pikiran ibu. Hal itu berhasil saya buktikan saat saya masih seumur jagung, dan betapa seringnya ibu mengomel karena banyak hak yang tidak beres.

Namun setelah sekian tahun hidup berjarak dengan ibu, di tanah perantauan saya baru menyadari bahwa omelan-omelan ibu ketika di rumah, menjadi sangat dibutuhkan ketika saya berada di luar rumah. Hidup bersama dengan banyak orang, dengan kebiasaan yang beragam. Dan faktanya, saya juga merasa kesal jika melihat sesuatu yang tak beres dipandang mata. Alias saya jadi pengen ngomel-ngomel.

Ternyata memang tidak semua orang mendapat pendidikan dengan sistem diomelin seperti saya, yang kemudian hal itu malah menjadi berharga. Sekarang saya jadi tahu rasanya, ketika melihat orang-orang disekitar saya, yang suka ngaret, suka malas-malas, tidak menjaga kebersihan, dan cenderung hidup idealis, menjadi sangat meyebalkan.

Saya, secara refleks kadang suka tiba-tiba ngomelin teman satu kamar yang biasanya bangun kesiangan. Suka ngomel ketika ada barang-barang berantakan di kamar, suka marah-marah jika ada yang ikut makan tapi ngga ikut masak nasi. Ini kebiasaan ibu saya yang suka ngomel-ngomel, saya tidak suka diomeli jika di rumah. Tapi ketika hidup di luar dan menemukan orang-orang model saya (ketika di rumah), membuat saya sendiri kesal dan greget melihatnya.

Hidup dengan rapi itu ternyata penting, dan ini sebuah kenyamanan yang diinginkan semua orang. Tapi jarang sekali yang mau peduli dengan itu. Dimulai dari kebiasaan-kebiasaan positif, hidup akan menjadi positif, dan akan berdampak positif. Bahkan tak hanya bagi diri sendiri, melainkan juga bagi orang lain yang hidup di sekitar kita.

Jadi sebaiknya, bagi kalian yang suka diomeli ibu ketika di rumah. Jangan langsung tutup telinga, dan kabur ketika diomeli. Melainkan juga mengambil beberapa hal penting,  poin penting dari nesehat ibu yang berwujud omelan itu. Ibu hanya ingin membentuk sebaik-baik anaknya, membekali anaknya dengan berbagai pelajaran kehidupan. Sebab kita tak hanya hidup di dalam rumah, melainkan juga di luar rumah, dengan banyak orang, dengan banyak kebiasaan yang beragam.

BACA JUGA Halo IndoAlfa, Sebagai Ibu Rumah Tangga Saya Usul Pajang Kinder Joy di Tempat Kapur Barus Aja atau tulisan Alhaditsatur Rofiqoh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2020 oleh

Tags: Ibunasihat orang tuaomelan orang tua
Alhaditsatur Rofiqoh

Alhaditsatur Rofiqoh

Lahir di Bangkalan, nulis kalo ga males, bucin akut. Sapa aja di Ig @Vee_qh.

ArtikelTerkait

Susu Kotak Diberi Label Punya Mamah di Twitter Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

Perkara Susu Kotak Diberi Label “Punya Mamah” di Twitter, Apa Salahnya Seorang Ibu Punya Keinginan?

28 Maret 2023
halte, ibu, rokok

Cerita dari Halte Tentang Ibu dan Rokok

11 September 2019
Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

10 Mei 2022
Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya Terminal Mojok.co

Kanti Utami, Kesehatan Mental, dan Support System dalam Kehidupannya

22 Maret 2022
Jika Ibu Sedang Menasihati Anak, Orang Lain Dilarang Melakukan Hal Ini. Bahaya! terminal mojok

Jika Ibu Sedang Menasihati Anak, Orang Lain Dilarang Melakukan Hal Ini. Bahaya!

15 Juli 2021
Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.