Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Kerokan Pakai Bawang Merah, Cara Sehat Tanpa Siksaan

Anisah Meidayanti oleh Anisah Meidayanti
6 Desember 2021
A A
kerokan
Share on FacebookShare on Twitter

Hawa tak menentu ketemu badan yang lagi nggak fit membuat badan cepat merasakan masuk angin. Walau dalam dunia medis, istilah ini tidak diakui. Tapi istilah ini sering digunakan oleh masyarakat kita untuk menggambarkan kondisi daya tahan tubuh menurun. Gejalanya awalnya badan panas, greges, linu-linu, hingga pilek dan batuk. Umumnya, masyarakat Indonesia melakukan tindakan awal dengan cara kerokan. Kalau pas dikerok dengan pola garis satu arah warnanya merah menyala, dibarengi bersendawa, dan tiba-tiba berkeringat, dipercayai sebagai pertanda daya tahan tubuhmu sedang dalam situasi darurat.

Kerokan identik dengan rasa sakit yang menyiksa, tapi tergantung dengan alat apa yang digunakan untuk mengerok. Umumnya kerokan menggunakan uang koin receh. Dahulu, uang receh 1000 bergambar kelapa sawit jadi alat andalan. Oleh karena keberadaannya yang sudah sulit ditemukan, koin emas 500 rupiah atau koin 1000 rupiah terbaru bisa juga digunakan.

Saat dikerokin pakai koin dengan kondisi tubuh yang tidak fit, rasa sakitnya jadi bertambah. Bagi orang yang tidak biasa kerokan, kerokan pakai koin adalah upaya penyiksaan secara sukarela. Udah badan nggak enak, ditambah rasa sakit yang disengaja lagi. Ini rasa sakit secara fisik lho ya. Kalau rasa sakit hati akibat udah tau disiksa tapi tetap setia ya mari kita doakan agar segera sadar. 

“Pakai bawang merah saja, walau kamu udah gede tapi sayang kulitmu. Masih muda nanti kulitmu jadi tipis.” Ucap ibu saya sebelum prosesi kerokan dimulai. Dalam imajinasi saya, kulit tipis sama dengan kulit transparan ala kartun Casper. “Pori-pori terbuka, nanti kuman gampang masuk. Makanya bayi kalau kerokan pakai bawang merah. Tega nggak kalau bayi kerokan pakai koin?” Penjelasan lanjut oleh ibu saya yang berakhir pada imajinasi yang menyeramkan. Selain kekhawatiran akan kondisi kulit, teriakan yang saya timbulkan saat prosesi kerokan juga membuat ibu saya khawatir, “Dikira tetangga nanti ibu menyiksa anak”

Bau bawang merah ketemu bau minyak kayu putih adalah perpaduan khas parfum bertema rempah-rempah alami. Nggak perlu kaget kalau misal tiba-tiba ada bau bawang merah dan minyak kayu putih yang menyengat. Itu bukan bau orang lagi atau abis masak. Itu bau khas seseorang yang sedang berjuang melancarkan peredaran darah dengan cara yang tidak terlalu menyiksa. Kedua bau ini juga ampuh jadi aroma terapi. Ketika mencium bau ini, bisa bikin kita ngantuk usai dikerokin. Inilah puncak dari rentetan penyembuhan masuk angin. Bisa tertidur dengan pulas, hehehe.

Kerokan menggunakan bawang merah tidak terlalu memberi rasa sakit yang parah jika dibandingkan dengan koin. Teksturnya yang licin dan halus memberi efek seperti dipijat. Beda dengan tekstur koin yang keras dan kasar yang makin nambah rasa sakit. Kalau kerokan koin cepet banget bikin kulit merah, tapi tidak dengan bawang. Apalagi buat yang punya kulit sensitif, kerokan pakai bawang merah bisa jadi alternatif. 

Tapi perlu dipastikan lagi ya, efek rasa sakit saat kerokan yang menyiksa juga nggak melulu karena alatnya. Siapa yang mengemban tugas mengukir garis merah di atas punggung juga punya andil. Kalau yang ngerokin lagi sensi sama yang lagi dikerokin ya beda urusan. Bisa jadi media dan momen yang tepat untuk melampiaskan rasa kesal. Efeknya, rasa sakit makin tinggi levelnya, kulit juga bisa iritasi.

Sumber Gambar: Pixabay

Baca Juga:

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

3 Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Desember 2021 oleh

Tags: kerokanmasuk angin
Anisah Meidayanti

Anisah Meidayanti

Sering dianggap perempuan setengah lelaki. Mari bersama menikmati nasi bebek goreng saat malam hari.

ArtikelTerkait

Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih

Ternyata, Tidak Semua Orang Suka dengan Aroma Minyak Kayu Putih

15 Desember 2019
Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

14 Juni 2025
sendawa mojok.co

Menerka Alasan Kenapa Kita Ikut-ikutan Sendawa saat Memijit Orang Lain

1 Juli 2020
Membandingkan 3 Obat Masuk Angin Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit Terminal Mojok

4 Penderitaan Orang Gampang Masuk Angin

17 Mei 2023
Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

3 Desember 2019
Membandingkan 3 Obat Masuk Angin Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit Terminal Mojok

Membandingkan 3 Obat Masuk Angin: Tolak Angin, Antangin, dan Bintang Toedjoe, Mana yang Paling Favorit?

26 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.