Hawa tak menentu ketemu badan yang lagi nggak fit membuat badan cepat merasakan masuk angin. Walau dalam dunia medis, istilah ini tidak diakui. Tapi istilah ini sering digunakan oleh masyarakat kita untuk menggambarkan kondisi daya tahan tubuh menurun. Gejalanya awalnya badan panas, greges, linu-linu, hingga pilek dan batuk. Umumnya, masyarakat Indonesia melakukan tindakan awal dengan cara kerokan. Kalau pas dikerok dengan pola garis satu arah warnanya merah menyala, dibarengi bersendawa, dan tiba-tiba berkeringat, dipercayai sebagai pertanda daya tahan tubuhmu sedang dalam situasi darurat.
Kerokan identik dengan rasa sakit yang menyiksa, tapi tergantung dengan alat apa yang digunakan untuk mengerok. Umumnya kerokan menggunakan uang koin receh. Dahulu, uang receh 1000 bergambar kelapa sawit jadi alat andalan. Oleh karena keberadaannya yang sudah sulit ditemukan, koin emas 500 rupiah atau koin 1000 rupiah terbaru bisa juga digunakan.
Saat dikerokin pakai koin dengan kondisi tubuh yang tidak fit, rasa sakitnya jadi bertambah. Bagi orang yang tidak biasa kerokan, kerokan pakai koin adalah upaya penyiksaan secara sukarela. Udah badan nggak enak, ditambah rasa sakit yang disengaja lagi. Ini rasa sakit secara fisik lho ya. Kalau rasa sakit hati akibat udah tau disiksa tapi tetap setia ya mari kita doakan agar segera sadar.
“Pakai bawang merah saja, walau kamu udah gede tapi sayang kulitmu. Masih muda nanti kulitmu jadi tipis.” Ucap ibu saya sebelum prosesi kerokan dimulai. Dalam imajinasi saya, kulit tipis sama dengan kulit transparan ala kartun Casper. “Pori-pori terbuka, nanti kuman gampang masuk. Makanya bayi kalau kerokan pakai bawang merah. Tega nggak kalau bayi kerokan pakai koin?” Penjelasan lanjut oleh ibu saya yang berakhir pada imajinasi yang menyeramkan. Selain kekhawatiran akan kondisi kulit, teriakan yang saya timbulkan saat prosesi kerokan juga membuat ibu saya khawatir, “Dikira tetangga nanti ibu menyiksa anak”
Bau bawang merah ketemu bau minyak kayu putih adalah perpaduan khas parfum bertema rempah-rempah alami. Nggak perlu kaget kalau misal tiba-tiba ada bau bawang merah dan minyak kayu putih yang menyengat. Itu bukan bau orang lagi atau abis masak. Itu bau khas seseorang yang sedang berjuang melancarkan peredaran darah dengan cara yang tidak terlalu menyiksa. Kedua bau ini juga ampuh jadi aroma terapi. Ketika mencium bau ini, bisa bikin kita ngantuk usai dikerokin. Inilah puncak dari rentetan penyembuhan masuk angin. Bisa tertidur dengan pulas, hehehe.
Kerokan menggunakan bawang merah tidak terlalu memberi rasa sakit yang parah jika dibandingkan dengan koin. Teksturnya yang licin dan halus memberi efek seperti dipijat. Beda dengan tekstur koin yang keras dan kasar yang makin nambah rasa sakit. Kalau kerokan koin cepet banget bikin kulit merah, tapi tidak dengan bawang. Apalagi buat yang punya kulit sensitif, kerokan pakai bawang merah bisa jadi alternatif.
Tapi perlu dipastikan lagi ya, efek rasa sakit saat kerokan yang menyiksa juga nggak melulu karena alatnya. Siapa yang mengemban tugas mengukir garis merah di atas punggung juga punya andil. Kalau yang ngerokin lagi sensi sama yang lagi dikerokin ya beda urusan. Bisa jadi media dan momen yang tepat untuk melampiaskan rasa kesal. Efeknya, rasa sakit makin tinggi levelnya, kulit juga bisa iritasi.
Sumber Gambar: Pixabay