Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
7 Juli 2024
A A
Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu (NFarras via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Kereta api Serayu adalah kereta api kelas ekonomi yang melayani trayek di daerah Purwokerto, Kroya, Maos, Kawunganten, Sidareja, Banjar, Karangpucung, Ciamis, Tasikmalaya, Ciawi, Cipeundeuy, Cibatu, Kiaracondong, Cimahi, Sasaksaat, Purwakarta, Jatinegara, dan Pasar Senen. Seperti kereta ekonomi pada umumnya, tentunya fasilitas dalam kereta ini biasa saja, alias ada uang ada rupa.

Harga tiket kereta ini terjangkau sekali, yaitu di kisaran harga 67 ribu rupiah. Hemat, kan, jadinya cocok untuk kaum mendang-mending perantauan yang rindu ingin pulang ke kampung halaman. Memang fasilitas di kereta api Serayu ini seadanya, tapi kereta ini tetap menjadi primadona banyak orang hingga sekarang. Pemberhentian stasiun yang banyak juga jadi keistimewaan dari kereta ini.

Berangkat segar dan bugar naik kereta api Serayu

Melayani relasi Purwokerto-Pasar Senen via Kiaracondong-Kroya membuat perjalanan dengan kereta ini ditempuh selama kurang lebih 10 jam. Tentu waktu 10 jam terasa lama dan membosankan, kan? Belum lagi ketika harus ndusel-nduselan dengan penumpang lainnya.

Meski waktu tempuhnya cukup panjang, naik kereta ini dijamin seru. Kita bisa bertemu dengan penumpang lainnya yang silih berganti naik dan turun di stasiun tujuan masing-masing. Jangan kaget apabila sekujur kaki jadi pegal di tengah-tengah perjalanan mengingat kursi kereta api Serayu ini masih tegak. Tapi hal tersebut sedikit terobati dengan pemandangan di balik jendela kereta.

Selain fokus menikmati pemandangan alam di sepanjang perjalanan, untuk mengusir rasa bosan dan pegal yang mulai terasa di tubuh, ngobrol dengan penumpang lain juga bisa menjadi obat yang ampuh. Yah intinya sih ketika berangkat naik kereta ini tubuh kita memang masih segar dan bertenaga, tapi kalau sudah di dalam kereta, tenaga kita perlahan hilang karena perjalanan panjang.

Pulang layu ketika menaiki Serayu

Saking lamanya perjalanan Purwokerto-Pasar Senen naik kereta api Serayu, penumpang yang tadinya segar sewaktu berangkat dari stasiun keberangkatan, begitu tiba di tujuan jadi layu bak bunga yang nggak disiram. Maklum waktu tempuh 10 jam memang bikin mood jelek. Selain itu, seperti yang saya sempat singgung di atas, fasilitas di kereta ini memang seadanya.

Memang sih tampilan kereta api sekarang sudah lebih mending daripada beberapa tahun lalu. Selain itu, sekarang sudah ada petugas on train cleaning yang bersih-bersih juga dan siap mengambilkan sampah penumpang. Tapi ya tetap saja nggak bisa terlalu diharapkan.

Sama seperti namanya, Serayu, seolah kereta ini diberi nama sedemikian rupa sebagai perwujudan akronim dari segar dan layu. Sangat merepresentasikan bagaimana perjalanan kereta api ini yang lama dan bikin capek.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Kereta yang melatih kepekaan sosial dan adaptasi antarpenumpang

Selain kesabaran, naik kereta api Serayu ternyata juga menguji kepekaan sosial kita sebagai penumpang. Di dalam kereta, kita harus bisa membawa diri untuk bersosialisasi biar nggak bosan. Ingat, perjalanan panjang, Lur.

Menyapa penumpang lain sekadar bertanya tujuan bisa membuat mood kita selama perjalanan jadi sedikit lebih baik. Lebih dari itu, pegal-pegal yang kita rasakan saat duduk di kursi ekonomi perlahan bisa hilang karena fokus kita bukan lagi ke rasa sakit di tubuh, melainkan pada celotehan penumpang.

Begitulah kereta api Serayu. Cocok untuk kaum mendang-mending yang ingin pulang ke kampung halaman sejenak setelah merantau sekian lama. Selain mengajarkan kesabaran, kereta ini juga mengajarkan kita untuk beradaptasi.

Pernah punya pengalaman naik kereta ini? Selain kesabaran, kira-kira hal baik apa lagi yang diajarkan kereta ini? Sebagai penumpang, saya hanya bisa berharap kereta ini bisa terus ada dan tentunya dengan fasilitas yang lebih ditingkatkan lagi supaya kelak nggak akan muncul akronim berangkat segar pulang layu lagi karena penumpang sudah nyaman sepanjang perjalanan.

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kereta Api Serayu Kini Ada Alternatifnya, Menjelajahi Bumi Priangan Jadi Semakin Nyaman.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2024 oleh

Tags: KA Serayukereta apikereta api ekonomipenumpang keretapenumpang kereta api
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

3 Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Naik Kereta Api Dhoho Penataran

20 April 2023
Kereta Pasundan: Selamat Tinggal Kursi Tegak dan Adu Dengkul

Kereta Pasundan: Selamat Tinggal Kursi Tegak dan Adu Dengkul

7 September 2025
Sudah Saatnya Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Diaktifkan Kembali

Sudah Saatnya Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Diaktifkan Kembali

8 November 2023
Penjaga Palang Kereta Lahir karena Kebodohan Pengendara (Unsplash)

Penjaga Liar Palang Kereta yang Tidak Punya Gaji dan Kerjanya Ikhlas Lahir karena Kebodohan Pengendara

15 November 2023
Kereta Api Wisata Ambarawa: Mahal, Ribet, Sumpek, tapi Tetap Diburu Para Wisatawan

Kereta Api Wisata Ambarawa: Mahal, Ribet, Sumpek, tapi Tetap Diburu Para Wisatawan

16 November 2023
Matarmaja, Kereta Kebanggaan Warga Jawa Timur

Matarmaja, Kereta Kebanggaan Warga Jawa Timur

9 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.