Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kepuhunan, Larangan Menolak Makanan di Kalimantan

Insyirah Hanyfah oleh Insyirah Hanyfah
9 Desember 2021
A A
kepuhunan
Share on FacebookShare on Twitter

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Begitulah pepatah yang menggambarkan bahwa kita harus menghormati setiap adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di suatu daerah. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara dengan beragam ras, suku, dan agama yang dimiliki. Hal itu membuat tiap daerah mempunyai ragam budaya yang harus dihormati setiap orang.

Begitu pula dengan adat istiadat di Kalimantan Timur. Dengan diumumkannya Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai Ibu Kota baru Indonesia pada 26 Agustus 2019 oleh Presiden Joko Widodo, tidak ada salahnya kita mempelajari salah satu adat istiadat yang sangat populer di Kalimantan yaitu kepuhunan. 

Saya yang juga pendatang di Kalimantan ini awalnya bingung kepuhunan itu apa. Pengalaman saya mengenal kepuhunan berawal dari teman sekolah yang menawari jagung rebus untuk dimakan. Saya yang pada saat itu baru selesai makan pastinya kenyang, dan menolak tawarannya. Kemudian teman saya ini menceramahi, “Makan dikit aja, ini Kalimantan, nanti kepuhunan”.

Saya pada saat itu heran, apa itu kepuhunan? Kemudian dia menjelaskan tentang hal tersebut.

Dia bercerita tentang pengalaman kepuhunan yang pernah dialaminya. Dulu, Ia pernah mengalami musibah karena dia menginginkan suatu makanan saat pergi ke hajatan, namun tidak memakannya ataupun sekadar mencicipi karena lupa. Akibatnya, rumahnya hampir terbakar karena ada angin kencang saat membakar sampah di dekat rumah. Peristiwa yang dialaminya ini yang diyakini sebagai kepuhunan.

Kepuhunan adalah sebuah kepercayaan masyarakat di Kalimantan, biasanya terkait dengan makanan dan minuman. Misal ketika seseorang ditawari makan dan minum tetapi menolaknya, dipercaya akan tertimpa sial atau musibah. Atau saat kita menginginkan suatu makanan atau minuman tapi tidak terpenuhi. Akibatnya, seseorang yang keinginannya tidak kesampaian untuk sekadar makan atau minum bisa mendapat musibah. Jadi, kepuhunan bukan hanya di saat menolak saat ditawari, namun juga tentang niat yang tidak terlaksana.

Saya pada saat itu hanya mengiyakan perkataan teman saya tanpa mau mempercayainya. Di kemudian hari, ada kecelakaan motor yang terjadi di depan rumah akibat jalanan licin. Karena pada saat itu rumah saya jauh dari rumah sakit, maka orang yang kecelakaan ini dibawa masuk ke dalam rumah untuk sekedar beristirahat sebentar dan bersih-bersih. Kemudian orang ini ditawari makan oleh ibu saya, dia berjalan ke arah rice cooker tetapi tidak mengambil nasi untuk dimakan. Orang itu hanya menyentuh sedikit nasi menggunakan jari telunjuk, setelah itu ditempelkan ke bibirnya. Ibu saya bingung, kemudian orang itu melihat ibu saya kemudian berkata, “Nyantap saja, Bu”.

Percaya tidak percaya, orang ini bercerita bahwa sebelumnya dia menolak ketika ditawari makanan oleh orang lain. Orang ini mempercayai bahwa kecelakan yang terjadi adalah musibah yang diakibatkan kepuhunan. Makanya, saat ditawari makan oleh ibu saya, dia nyantap karena takut kepuhunan lagi.

Baca Juga:

Pacaran di Kebun Raya Bogor Bikin Putus? Halah, Omong Kosong!

Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

Nah, nyantap sendiri adalah istilah yang digunakan ketika orang yang ditawari makanan atau minuman harus mencicipi sedikit. Atau hanya sekadar menyentuhkan jari telunjuk ke makanan tersebut lalu menempelkannya ke bibir.

Kepercayaan kepuhunan di Kalimantan masih kental, apalagi tempat saya tinggal sekarang, Tanah Grogot. Terlihat dari sini, kepuhunan bukan hanya memperlihatkan sisi musibah yang dialami. Adat istiadat ini juga memperlihatkan sisi keindahan masyarakat Kalimantan, yaitu kebiasaan warga Kalimantan untuk berbagi makanan atau minuman dengan orang lain.

Benar atau tidaknya musibah yang diakibatkan kepuhunan itu pun tidak menjadi masalah bagi saya. Tidak ada salahnya menerima tawaran makanan dan minuman. Bagi saya, makanan dan minuman adalah bentuk rezeki. Jadi, mengapa harus menolak saat ditawarkan rezeki?

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2021 oleh

Tags: BudayakalimantankepuhunanMitos
Insyirah Hanyfah

Insyirah Hanyfah

Pencinta kucing yang suka nonton kartun.

ArtikelTerkait

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

22 Februari 2024
Warung Kopi, Tempat yang Nggak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Orang Aceh

Warung Kopi, Tempat yang Nggak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Orang Aceh

28 Juli 2023
gondongan kalung mengkudu mojok

Mengungkap Mitos Menyembuhkan Gondongan dengan Memakai Kalung Mengkudu

28 September 2020
simbah

Yang Keliling Bocah-Bocah, yang Lebih Capek Malah Simbah-Simbah

6 Juni 2019
panjat pinang

Kenapa Sih Mau Bergembira dengan Panjat Pinang Kok Dilarang?

8 Agustus 2019
Jauh-Jauh ke Pulau Penyengat Hanya untuk Berdoa Soal Jodoh? Kamu Bakal Kecewa!

Jauh-Jauh ke Pulau Penyengat Hanya untuk Berdoa Soal Jodoh? Kamu Bakal Kecewa!

13 November 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.