Kepala Manyung Bu Fat, Kuliner Pedas Semarang yang Wajib Dicoba

Kepala Manyung Bu Fat, Kuliner Pedas Semarang yang Wajib Dicoba

Kepala Manyung Bu Fat, Kuliner Pedas Semarang yang Wajib Dicoba (Shutterstock.com)

Semarang memang menyimpan beragam kekayaan kuliner sejak dulu kala. Umumnya, bisnis kuliner yang beredar di Kota Atlas tersebut merupakan warisan turun temurun puluhan tahun lalu dari generasi pertama sekaligus pelopornya yang dilestarikan oleh darah daging pemilik pertama. Resep rahasia tersebut kemudian menjadi bekal utama keturunan mereka untuk terus berjaya dalam kompetisi kuliner di Semarang. Begitu pula dengan hidangan legendaris dari Semarang yang wajib pula dicoba kala singgah di kota ini, yaitu kepala manyung Bu Fat.

Jika ingin mencicipi lezatnya masakan kepala manyung Bu Fat, kalian tak perlu bingung untuk mencari lokasinya. Pasalnya, letak warung makan tersebut terbilang cukup strategis dan searah dengan lokasi bandara Ahmad Yani yang tentu saja menjadi jalur utama perjalanan orang-orang pemakai transportasi udara. Oleh sebab itu, warung Bu Fat sering dijadikan rujukan utama bagi para wisatawan yang singgah di kota Semarang.

Tepatnya, warung milik Bu Fat ini terletak di Jalan Ariloka, Krobokan, Semarang Barat. Jam operasional warung adalah setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga jam 8 malam.

Puncak keramaian konsumen kepala manyung Bu Fat ini biasanya berada pada siang sampai sore hari sekitar pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB. Warungnya tampak sederhana, tetapi mobil yang berjejer rapi di depannya cukup banyak. Bahkan, tidak jarang pula beberapa plat-nya menandakan asal mobil dari luar kota Semarang. Artinya, ketenaran enaknya masakan manyung Bu Fat ini memang sudah menjadi buah bibir pemburu kuliner.

Harga satu porsi kepala manyung bisa dibilang relatif mahal. Pengunjung harus merogoh kocek setidaknya sebesar seratus ribuan untuk menikmati masakan kepala manyung kreasi Bu Fat. Harga tersebut belum termasuk dengan nasi putih yang dipesan secara terpisah. Sekilas, harga kepala manyung memang terlihat mahal bagi sebagian orang, tetapi seukur dengan porsinya yang berlimpah. Satu porsi hidangan kepala manyung bisa dinikmati bersama-sama, sekurang-kurangnya oleh tiga orang dewasa.

Sebagaimana ciri khas potongan ikan di bagian kepala, banyak daging yang tersebunyi di celah rangkanya. Oleh sebab itu, disarankan untuk memakannya dengan tangan telanjang agar lebih mudah untuk mengorek daging yang menempel serta menyisihkan duri ikan tersebut.

Kuah masakan manyung ala Bu Fat bertekstur kental. Fans garis keras masakan pedas pastinya akan menjadikan hidangan tersebut sebagai masakan favorit. Pasalnya, santapan utama kepala manyung tersebut mempunyai cita rasa pedas dan gurih sekaligus sehingga membuat siapapun yang menyantapnya nagih. Terlebih, daging manyung yang disajikan dimasak dengan sempurna di mana aroma khas asap yang sedap akan menguar begitu masakan selesai diproses.

Yang endeus, sensasi rempahnya begitu kuat. Tidak ada lagi kesan amis atau anyir khas masakan ikan. Apabila ingin mencoba menu yang lain, warung yang dirintis oleh Ibu Fatimah—nama asli Bu Fat—ini juga menawarkan mangut ikan sembilang yang harganya lebih terjangkau yakni mulai dari 50 ribuan rupiah seporsinya. Jadi, bagaimana, apakah tertarik mencoba?

Tertarik lah, enak nggak ada obeng, je. Jadi, saran saya nih, mumpung liburan, gas ke Semarang. Sikat tuh kepala manyung Bu Fat. Masak aer biar mateng, gas!

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Es Puter Cong Lik Semarang, Sensasi Menyantap Es Legendaris di Malam Hari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version