Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Kenapa Orang yang Sayang dan Perhatian Pada Pasangannya Justru Diolok-olok Sebagai Bucin?

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
21 Juli 2019
A A
bucin

bucin

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti yang kita tahu belakangan ini sedang tren kata ‘bucin’ alias budak cinta. Di mana-mana orang menggaungkan hujatan atau sebuah olok-olokan pada orang-orang yang dirasa sering menghabiskan waktu dan energinya untuk kekasih hatinya. Mbucinnnn terosss~

Tiap kali orang memanjakan pacar atau kekasihnya selalu dibilang bucin. Ada yang perhatian dan sering menelpon pasangannya dibilangin bucin. Ada yang sayang kekasihnya dan sering mengantarnya kemana-mana disebutnya bucin. Ada yang senang jalan-jalan bersama kekasihnya dikatakan bucin.

Jadi suami yang baik pun tak luput dari kata bucin. Membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah tangga dibilang bucin. Mengasuh anak dibilang bucin. Berbelanja sayur dibilangnya bucin. Apalagi kalau kepergok membelikan pembalut untuk istrinya, habislah dia dikata-katain bucin senior.

Saya heran kalau sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang tersebut itu dikatakan sebagai bucin, lalu yang nggak bucin itu yang gimana sih? Apa iya orang yang normal dan anti bucin itu yang cuek bebek sama pasangannya. Apa yang suka ngomong kasar sama pasangannya? Apa yang tukang selingkuh di belakang pasangannya? Apa yang suka mukulin pasangannya?

Berbicara kata bucin sendiri merupakan sebuah pemilihan kata yang cukup kasar. Budak? Memangnya itu sebuah hubungan  percintaan atau sebuah penjajahan? Kok ada istilah sebuah perbudakan atas nama cinta. Katanya dalam sebuah cinta itu nggak ada istilah perbudakan. Bahkan sebuah kata pengorbanan saja sudah sangat dilarang. Menurut para sesepuh iahli percintaan nih ya, dikatakan bahwa dalam cinta itu tak ada yang boleh ada satu pihak yang merasa dirinya telah berkorban. Karena cinta itu sendiri tak mengenal untung dan rugi. Jadi, jelas ya sampai di sini?

Kalau ada seseorang yang sayang dan perhatian sama pasangannya, hal itu wajar dong, namanya juga cinta. Sebuah hubungan percintaan itu sudah seharusnya diimbangi dengan sebuah kasih sayang, kepedulian, dan perhatian. Yang nggak wajar itu kalau bentuk perhatiannya ditujukan untuk kekasih orang. Menunjukan rasa sayang itu bisa disebut sebagai sebuah pembuktian perasaan cinta. Toh, cinta itu kan harus dibuktikan, nggak cuma dijanjikan lalu dilupakan. Hmmm~

Berbicara tentang dunia cinta sebenarnya dari zaman dulu ada kok yang lebih bucin dari orang-orang zaman sekarang ini. Jika saat ini kebucinan kita paling pol cuma telponan sampai hp mau meledak karena kepanasan, maka itu nggak ada apa-apanya jika dibanding dengan kebucinan orang-orang zaman dulu. Ingat bagaimana cerita cinta Bandung Bondowoso pada Roro jonggrang? Bayangkan saja, karena saking cintanya si Bandung Bondowoso ini sama Roro Jonggrang, ia sampai menyetujui permintaan wanita itu untuk membuatkan seribu candi dalam satu malam. Ia rela begadang semalaman. Ia juga bahkan rela dihujat netizen karena sudah bersekutu dengan jin. Coba kurang apalagi coba pengorbanan lelaki satu ini? Coba kalau orang zaman sekarang? Jangankan seribu candi, buat bangun satu rumah aja ada yang harus ngajuin KPR dulu dan kredit hingga lima belas tahun. Huhehuhe

Lantas, apakah cerita rakyat kita menyatakan bahwa Bandung Bondowoso ini termasuk budak cintanya Roro Jonggrang? Nggak ada kan ya yang mengolok-olok Bandung Bondowoso? Yang ada mereka pada kagum dengan kesungguhan, tekad, dan usaha yang sudah ia lakukan untuk mendapatkan cinta Roro Jonggrang. Kenapa akhirnya Roro Jonggrang dijadikan patung? Itu juga bentuk kebucinan Bandung Bondowoso mungkin saja. Jika dia tak bisa memiliki gadis yang dia cintai, maka orang lain juga tak berhak untuk mendapatkannya.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Saya tak habis pikir dengan orang yang suka mengolok-olok orang lain dengan kata bucin. Saya curiga orang-orang tersebut sebenarnya adalah anggota komunitas jomlo sedunia. Mereka cuma iri saja tak ada seseorang yang bisa memperbudaknya kali ya. Atau bisa juga orang tersebut mungkin pernah dikecewakan karena cinta. Dia pernah memberikan jiwa dan hatinya pada seseorang dengan tulus, tapi ditinggalkan. Makanya ada kan orang-orang yang tak lagi dengan cinta yang tulus setelah mereka tersakiti.

Saya yakin setiap orang punya cara masing-masing dalam hal mencintai. Seperti kisah cinta Laila dan Majnun, seluruh orang di dunia mengolok-olok kebodohan cinta mereka berdua. Tapi pada nyatanya, mereka tak pernah merasa bahwa cinta yang mereka miliki itu salah.  Menyayangi, mencintai, dan memperhatikan pasangan dalam kadar yang sewajarnya itu bukan sebuah hal buruk. Tidak ada yang salah perihal mencintai.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: bucinBudak CintaCurhathubunganPacaran
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

golongan darah

Cocoklogi: Adakah Relevansi Golongan Darah dengan Perilaku Tertentu Manusia?

12 Agustus 2019
Meskipun Nggak Pernah Pacaran Saya Ogah Ikut Gerakan Indonesia Tanpa Pacaran terminal mojok.co

Aturan Tidak Tertulis dalam Pacaran

10 Maret 2020
indomie

Menobatkan Diri Sebagai Penyuka Indomie Itu Tidak Sulit

2 Agustus 2019
baper

Fenomena Sejak Ada Kata Baper, Kata Maaf Semakin Susah Diucapkan

14 Juli 2019
Unlock Your Heart oleh Sabrina Maidah: Membuka Hati pada Hubungan Baru

Unlock Your Heart oleh Sabrina Maidah: Panduan Membuka Hati pada Hubungan Baru

Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu terminal mojok.co

Kalau Jakarta Punya PSBB, Ayah Protektif Punya PABB: Pembatasan Asmara Berskala Besar

15 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.